Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel".
Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya.
Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel" berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya.
*****
Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water.
Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320.
Jika ada yang mau membantuku secara finansial, kalian...
Jumat, 9 November 2007
Cuaca berawan
Akhirnya datang juga!
(Apaan sih, malah sok mengambil judul variety show di Trans, yang host-nya Winky Wiryawan)
Dosen Kewarganegaraan itu datang juga. Setelah berminggu-minggu, yang setelah UTS, nggak pernah datang, dia datang juga. Tiga minggu dia absen dan seluruh mahasiswanya dianggap masuk selama dia absen. Jujur, Pak, kangen banget sama Pak StepDes. Saya bayar kuliah mahal-mahal, pengin dapat ilmunya, loh, Pak.
Hari pertama dia mengajar dimulai dari presentasi sang dosen. Mulai dari mempresentasikan kehidupan di LP Cipinang yang mengharu-biru, yang membuat aku teringat kasus yang pernah menimpa Papi bulan Agustus lalu, yang katanya ada tawuran di dalam LP, sampai bercerita tentang PMC (Private Military Corporation). Dosennya, menurut aku, memiliki wawasan yang luas, juga memiliki selera humor yang cukup baik. Minggu depan, rencananya, kelompok aku (Kelompok 2, yang ketuanya itu dari fakultas Teknik Mesin, yang namanya itu Zarry), akan presentasi tentang kelautan. Pokoknya, nggak membosankan, deh, diajar sama StepDes.
Walau, tadi sempat ada perseteruan antara Zarry dan Hendrik. Aku baru tahu ternyata rivalitas yang begitu sengit dan berlangsung selama bertahun-tahun antara Teknik dan Hukum. Hendrik menantang duel nanti jam sembilan malam.
Kata Hendrik kepada Zarry dengan suara menggelegar, “Bawa ke Sport Hall, temen-temen lu, anak-anak Teknik lu itu. Ribut, lah, kita nanti, atau mau abis kuliah, ayo, lah. Gue ladenin. Gue nggak takut sama anak-anak Teknik. Tangan kosong atau pake senjata, nih?!"
Baru saja Zarry hendak menantang balik, Pak StepDes langsung datang bagaikan malaikat terang. Baik Zarry dan Hendrik, diomelin habis-habisan dan diancam akan diberikan nilai E di KHS nanti. Berhubung keduanya sama-sama angkatan 2005, Zarry dan Hendrik langsung ciut. Nggak jadi gontok-gontokan mereka berdua, deh.
Oh iya, tadi aku apes banget sebelum sampai kampus. Sewaktu lagi di atas ojek, mendadak turun hujan. Itu di sekitar tukang fotokopi langganan, Dhanny Photo. Sudah suruh putar balik ke rumah, eh, sampai rumah, hujan mendadak berhenti. Berhentinya sewaktu lagi menonton Eneng dan Kaus Kaki Ajaib--yang lucu banget, malah (salah satu sinetron kesukaan aku, tuh!). Kan, bangsat, yah. Taik, lah. Kesal banget. Mau nggak mau aku harus ke kampus. Selain sudah diberikan ongkos, aku teringat absensi aku yang membuat aku ketar-ketir. Sudah di bawah 75%, dan aku nggak mau sampai mengulang lagi tahun depan. TIDAAAAAAK!!!!!
Katakan tidak ke mengulang mata kuliah. Tapi, katakan iya ke berak di Plangi, tapi air di bilik toilet nggak keluar. Untung aku tadi beli air mineral. Aku cebok pakai air mineral yang aku beli di bawah jembatan Benhil. Sumpah, itu enak banget, seriusan. Tadi sempat berpikir, cebokan pakai air teh dari teh kemasan, itu gimana, yah, rasanya.
Haha.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰