#56 The Little Adventure of Nuel : Dua Hari sebelum SPMB

0
0
Deskripsi

Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel".

Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya. 

Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel" berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. 

*****

Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water. 

Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320.

Jika ada yang mau membantuku secara finansial, kalian...

2 Juli 2007

Cuaca cerah

Hari ini, pagi-pagi sekali, aku ke Tar-Q. Mau mengurus persiapan SPMB. Sekitar 07:30 aku berangkat ke sekolah. Sekaligus mau ambil kartu SPMB. Karena aku daftar SPMB lewat jalur sekolah yang kugeluti selama tiga tahun, makanya ambil kartu SPMB di Tar-Q. 

Yang kudengar, ada lulusan tahun lalu, yang masih mencoba SPMB, mengambil kartu SPMB ke salah satu bimbingan belajar. Bimbingan belajar di mana dia belajar intensif untuk SPMB, yang mengurus proses pendaftarannya. Setelah bayar, dan mendekati hari H-nya, orang itu langsung mengambil kartu SPMB. Nah, yang kayak begitu terjadi juga di Ganesha Operation alias GO. Ada temanku di GO yang daftar SPMB lewat jalur bimbingan belajar. Namanya Rahmat. Segitu ngebetnya pengin lulus SPMB, Rahmat memutuskan untuk menganggur dulu setahun, dan daftar SPMB lewat jalur bimbingan belajar. 

Di sekolahku, cuma 18 orang yang ikut SPMB, dan itu sudah termasuk aku. Aku juga bingung kenapa segitu. Apa kurang greget tes masuk perguruan tinggi negeri di Tar-Q? Selain aku yang coba SPMB, ada Curie, Erika, Fillen, Lisbet, Naomi, Ronald, Rafael, David Kacamata (yang satu kelompok dengan aku waktu ujian praktek Olahraga), Daniel, Dipta, Felix, Shinta, Harry, Willy, Kitin, dan Handy Jangkung. Dan, kami berdelapanbelas ini dikumpulkan dalam satu ruangan untuk briefing dari Pak Joko Kepsek yang dulu sempat mengajar Matematika. 

Lama juga sih briefing-nya. Ada, kali, sekitar satu setengah jam. Selanjutnya, begitu kartu SPMB dibagikan, diijinkan pulang. Sebelum benar-benar pulang, Willy menghampiri aku, “Jadi, lu serius nggak bareng anak-anak aja ke lokasi ujiannya?”

Aku mengangguk. “Mau berangkat sendiri aja, bareng nyokap juga, sih.”

“Yah, hati-hati, semoga kita semua keterima semua di PTN favorit kita. Lagian cuma lu aja, Nuel, yang lokasinya di SMKN 4. Rata-rata dari kita kedapetan di SMKN 5. Nggak jauh, sih, dari tempat lu ujian.” jawab Willy sembari berjabat tangan dengan aku. 

David Kacamata ikut menimpali, “Nuel, gue minta maaf, yah, waktu ujian praktek Olahraga itu. Yah, namanya juga gue takut nggak lulus, lah. Dan, katanya Pak Kanang, tim senam kita yang paling bagus dari tim-tim lainnya. Paling kompak juga.”

(Baca: Latihan Senam

Aku sedikit ketawa. 

Mario ikut juga menimpali, “Good luck, Nuel. Gue nggak bakal lupa udah pernah punya teman senyentrik lu. Eh, setabah lu juga. Dikerjain senior-senior Tar-Q, tabah banget lu.”

Aku lagi-lagi cuma ketawa. 

“Jangan lupa, Nuel, tanggal 11 dateng lagi ke sekolah, buat cap tiga jari.” Willy mengingatkan. 

Aku mengangguk. 

Kata Willy lagi, “Good luck, temen-temen, semoga kita semua diterima di PTN favorit kita.”

Lalu, kita berdoa dan melakukan aksi melemparkan tangan kayak pemain bola sebelum memulai pertandingan. 

“Jangan bikin malu Tar-Q, temen-temen, di lokasi ujian nanti.” Ronald sok memberikan nasehat, walau dia memang berhak, sih. Ronald kan kapten tim sepak bola Tar-Q. 

Selanjutnya, singkat cerita, aku pulang ke rumah sebentar. Eh, nggak langsung pulang ke rumah. Tadi sudah bilang Mami, begitu dari Tar-Q, aku langsung ke GO, dan setelah selesai bimbingan belajar, aku berangkat menuju SMKN 4 Tangerang. Jadi, kesimpulannya, aku baru pulang ke rumah itu sekitar pukul 02:30. Itu juga nggak langsung istirahat sambil main game THE SIMS. Di jam tiga nanti, aku harus les privat bareng Pak Ramlan. Ini mungkin jadi les yang terakhir.

Pak Ramlan juga sudah meminta maaf ke aku kenapa dia nggak datang minggu lalu (tanggal 28 Juni yang kemarin). Dia bilang di sekolahnya, Yadika, dia diminta untuk ikut memberikan bimbingan belajar ke murid-murid Yadika. Nggak sedikit murid-murid Yadika yang mencoba SPMB. Ah, aku jadi nggak enak hati, yang sempat memaki-maki Pak Ramlan, waktu itu. 

Pak Ramlan juga ikut menyemangati aku, “Saya doakan, Nunu, bisa lulus SPMB. Bisa keterima di UI yang passing grade-nya tinggi. Apalagi jurusan Komunikasi. Padahal sih saran saya, kamu ambil Sastra saja, kalau memang mau jadi penulis.”

Ada sekitar dua jam aku les bareng Pak Ramlan. Dan, malamnya juga aku harus belajar lagi. Semuanya demi SPMB, walau sebetulnya entah kenapa aku kurang sreg. Entah kenapa hati ini lebih condong ke Atmajaya. Ketimbang SPMB, aku lebih deg-degan menanti ospek kampus Atmajaya. Karena di situlah aku bakal ketemu Becky lagi. 

Argh, pusing. Help me, God. Kalau memang ini rencana Engkau, Engkau pasti bisa meluluskan aku di SPMB kali ini. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya #57 The Little Adventure of Nuel : SPMB
1
0
Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel.Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya. Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. *****Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water. Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320.Jika ada yang mau membantuku secara finansial, kalian bisa mentransfer nominal yang kalian inginkan ke BRI 708901018369532 atas nama Immanuel Lubis.Author seperti aku juga butuh uang untuk menyambung nyawa. Dan, mulai tanggal 29 Mei 2023, aku memutuskan untuk menggratiskan novel ini. Bacanya gratis! 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan