Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel".
Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya.
Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel" berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. Perubahan kaver untuk kali kedua pada tanggal 25 Juli 2023.
*****
Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water.
Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320....
Minggu, 4 April 2010
Cuaca cerah
Aku ikut ibadah Paskah di pukul 10:00. Tapi, sayangnya sedikit ternoda dengan suatu insiden. Tuhan, maafkan aku akan kesalahan-kesalahan aku. Karena aku tak mengerti, tak benar-benar mengerti, dengan apa yang aku perbuat. Ampuni dosa-dosa aku. Aku menyesal dengan apa yang aku lakukan di hari kamis kemarin.
Kadang aku berpikir, apa sebaiknya tidak kuteruskan tradisi. Yah, itu dia, tradisi sok-sokan ngerjain (atau, ngebohongin orang) di April Mop. Jadi, kemarin itu, aku ngerjain Sisca yang mau ngerjain aku soal Boediono yang dipecat. Kubilang saja, kubalas begini, “Maaf, ini siapa, yah? Saya nggak kenal. Di sini nggak ada yang namanya Iman. Dan, jangan nyebar hoax, yah.”
Mungkin Sisca agak curiga. Dia telepon aku. Langsung kuangkat sambil suaraku diberat-beratkan dan tetap bilang aku bukanlah aku. Eh, Sisca kok percaya? Masa sih dia nggak mengenali suara sahabatnya sendiri, padahal kita sudah berteman sejak ospek fakultas? Heran, deh!
Sisca, maafkan aku, deh. Juga, aku minta maaf pula ke Tigan, Dama, Bobby, dan Dapot, atas SMS ‘Boediono dipecat’ itu. Kemarin kamis sih, mungkin sekitar jam 11 malam, aku sudah minta maaf lewat status Facebook. Tigan langsung marah-marah di kolom komentarnya. Eh, Budi dan Dwi ikut menimbrung dan menceramahi aku. Tigan bilang, “Nasehatin aja, Bud, parah sih kadang candaannya Bang Nuel ini, hahaha,…"
Aku benar-benar menyesali perbuatan aku, Tuhan. Mungkin bukan salah Bang Joni yang mengompori Opung, yang sampai memarahi aku waktu hari jumat kemarin. Malah aku yang dipukul Opung. Seharusnya Bang Joni, kan. Mana aku nggak bisa pergi ke gereja (gara-gara nggak dikasih ongkos sama Mami), eh, aku malah dituduh Opung atas satu kesalahan yang aku nggak lakukan.
Sudah menyalahkan aku, eh, Bang Joni main pergi begitu saja ke Ciledug. Dia bilang mau ke warung buat beli mi instan. Tahu-tahu dia nggak pulang-pulang sampai Mami dan yang lainnya sampai rumah di atas jam 10 malam. Opung malah main salahkan aku. Aku terus menerus didesak Opung untuk menyusul Bang Joni dan minta Bang Joni pulang. Sudah kuikuti kemauan Opung, kususuli Bang Joni sampai ke jalanan Cipete Pakojan (sampai gowes-gowes sepeda, loh). Ujung-ujungnya, aku dan Bang Joni malah berantem di depan beberapa orang. Bang Joni bersikukuh nggak mau pulang, karena ada janji main bola sama teman-temannya. Bingung, deh, aku harus ngomong apa ke Opung.
Hadeuh. Apa keruwetan hari jumat itu buntut dari keisengan aku yang nggak kira-kira waktu April Mop kemarin?
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰