
Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel".
Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya.
Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel" berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. Perubahan kaver untuk kali kedua pada tanggal 25 Juli 2023.
*****
Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water.
Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320....
Sabtu, 28 November 2009
Cuaca cerah
Sorry, deh, sorry. Aku baru bisa update lagi diary aku ini. Habisnya, selain lagi sibuk-sibuknya (saking mengambil 24 SKS), aku merasa tidak ada hal menarik yang harus aku tuliskan di diary. Begitulah.
Minggu depan sudah memasuki minggu tenang. Terus, sudah UAS. Selanjutnya, libur Natal dan Tahun Baru. Eh, harus ikut SP lagi. Di bulan Maret nanti, ambil 24 SKS lagi. Berat sih, tapi harus kujalani kalau mau lulus tepat waktu. Harus bisa lulus di tahun 2011 nanti.
SEMANGAT!
Karena aku lagi libur dan memasuki minggu tenang, iseng aku membaca beberapa komik lama. Aku juga puas-puaskan diri untuk membuka social media. Setiap social media aku pelototi. Mulai dari Facebook, MySpace, hingga Twitter. Nah, di saat itulah, aku ingat punya diary berkaver hijau tua. Dan, aku ingat ada dua kejadian yang harus aku ceritakan di diary ini.
Peristiwa pertama itu terjadi pada tanggal 20 November yang lalu. Di rentang jam 2 hingga jam 4 sore. Kejadiannya di SMS. Waktu itu aku baru selesai baca beberapa buku di Gramedia. Begitu keluar dari toko buku (yang sebelumnya iseng memainkan boneka yang bisa dibentuk-bentuk), eh, perutku melilit parah. Aku langsung masuk ke toilet, yang nggak jauh dari toko buku. Di sana, aku lihat seorang perempuan. Aku kira perempuan itu salah masuk toilet. Eh, atau aku mungkin yang salah masuk toilet. Gara-gara itu, perutku nggak jadi mulas lagi. Mulasnya hilang, dan aku terburu-buru keluar dari toilet untuk memastikan.
Aku nggak salah masuk toilet, dong. Yang aku masuki toilet laki-laki. Loh, ini perempuan kenapa masuk ke dalam toilet laki-laki? Agak ngeri, dong, aku. Ketakutanku terbukti sewaktu si perempuan ini tersenyum ke arah aku dan ngomong, “Walau pake pakaian rada seksi gini, aku masih cowok, kok, Bang. Aku kerja jadi kapster di salon itu. Yah, namanya juga nyari kerja itu susah. Dibela-belain aja dandan kayak gini. Demi duit, Bang. Udah, ah, aku mau balik ke salon dulu."
Gubrak. Ternyata perempuan itu laki-laki. Perempuan jadi-jadian begitu. Bencong, maksudku. Dia kapster salon yang nggak jauh dari toko buku.
Hahaha…
Pengalaman kedua di tanggal 26, setelah aku pulang kuliah. Di rentang pukul 17:00 - 18:00. Di Warnet Bima, yang nggak jauh dari Carrefour, Mahkota Mas. Aku sempatkan diri ke warnet, karena mau cari bahan untuk tugas paper. Setelah selesai browsing, aku baru sadar begitu duduk di samping aku, bapak-bapak kayak karyawan kantor. Ada, kali, seusia Papi. Soalnya, dia kumisan dan memang kelihatannya berusia di atas 50. Si bapak-bapak ini asyik banget main Mafia War di Facebook.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
