#128 The Little Adventure of Nuel : Setelah UTS, Langsung Sakit Cacar

1
0
Deskripsi

Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel".

Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya. 

Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel" berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. Perubahan kaver untuk kali kedua pada tanggal 25 Juli 2023.

*****

Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water. 

Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320....

Rabu, 28 Januari 2009

Cuaca cerah 

Sekitar jam 12:15, aku berangkat ke kampus. Yah, karena ujiannya mulai jam tiga sore. Makanya, wajar-wajar saja aku berangkat jam segitu. Takut ngetem lama. Belum lagi, takut kena macet. Itu juga, ujung-ujungnya, masih kena macet juga. Busnya ngetem juga. Sampai di kampus itu di sekitar jam 13:30.

Oke, langsung saja, live report-nya, hehe. Sok-sokan jadi komentator sepakbola. 

Di pukul 15:00, ujian Hukum Acara Pidana alias Hapid. Soalnya ada enam nomor. Dalam bentuk essay. Yang paling penting open book. Nggak ada hambatan. Yang aku nggak bisa di nomor tiga. Aku nggak mengerti maksud pertanyaannya. 

Di pukul 17:15, ujian Ilmu Negara (anak-anak menyebutnya Ineg). Soalnya ada 40 nomor. Dalam bentuk multiple choice. Gampang-gampang susah. Bikin pusing tujuh keliling sewaktu mengerjakannya. 

Anyway, aku cuma hari ini ujiannya. Cuma satu hari doang. Besoknya aku libur selama dua hari. Hari sabtu aku sudah masuk kuliah lagi. Sayangnya aku harus istirahat. Karena tadi, di sekitar jam sembilan malam, aku berobat ke dokter langganan, Dokter Trisno. Kata Dokter Trisno, aku terkena sakit cacar. Satu-satunya penghiburan untuk aku adalah aku sudah pernah terkena sakit cacar. Sakit cacar yang sekarang tidak terlalu parah, deh. 

Tadi Dian SMS aku juga. Dian bilang, ditunggu bahan paper untuk tugas kelompok Hapid. Minggu depan kelompok aku presentasi. Wah, kenapa yah, aku selalu gugup setiap bakal presentasi? Padahal sejak kuliah di fakultas Hukum, sudah beberapa kali aku presentasi untuk tugas kelompok. 

Padahal maksud hati aku ingin langsung beristirahat. Eh, ada teman kuliah mengingatkan aku tentang tugas kelompok. Kubilang saja, paling lambat bahan paper sudah kukirimkan ke e-mail dia hari minggu besok. 

Kabar gembiranya, sebelum ikut ujian tadi, aku menyempatkan diri ke sekretariat hukum. Ternyata dipajang hasil quiz Ilmu Negara tanggal 19 Januari kemarin. Hasilnya, aku dapat 80, loh. Senangnya hatiku. 

Tadi juga aku sempat ketemu Alvin di sekretariat hukum. Dia kelihatan lesu. Kutanya saja ke dia tentang ujian Hukum Perdata. Dia bilang pesimis dengan hasilnya. 

Alvin ngomong begini, “But, thank you, Nuel, atas pinjaman buku Hukum Perdata-nya. Lo juga semangat, yah, ujian Ilmu Negara-nya. Untuk ukuran lo, gue yakin lo bisa lulus tepat waktu. Kalau gue, gue nggak yakin masih bisa melanjutkan kuliah di Atmajaya. Kalau hasil UTS gue jelek lagi, gue udah bilang ke nyokap gue, mau pindah kuliah aja.”

Sebelum aku ikut ujian, dan Alvin pulang ke rumahnya di Cempaka Putih, aku, Alvin, Daniel, dan Ucha menyempatkan diri untuk nongkrong bareng di kantin. Daniel membercandai aku dengan menutup buku Ilmu Negara yang kubaca. 

Kata Daniel, “Tutup, Nuel, bukunya. Belajar mulu lo. Nikmatilah kebersamaan kita ini. Lagian, gue yakin ujian nanti, lo pasti bisa. Makan dulu aja bakso pesanan elo. Biar makin kuat, dan nggak loyo juga, ngadepin ujiannya.”

Ucha dan Alvin tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Daniel itu. Aku juga ikut tertawa. 

Ada sekitar satu jam di kantin. Tadi di sekretariat, ada sekitar sepuluh menitan. Berarti aku sama sekali nggak belajar, yang begitu sampai kampus. Yah, nggak masalah, sih. Semalam aku begadang demi ujian Ilmu Negara dan Hukum Acara Pidana. Kupikir-pikir juga, mending aku pakai waktu yang tersisa untuk sedikit relax. Sudah lama juga nggak mengobrol bareng sahabat-sahabat aku macam Alvin, Daniel, dan Ucha ini. Belum lagi, mungkin saja Alvin benar-benar berniat untuk pindah kampus. 

Sebetulnya juga, sewaktu di kantin Atmajaya, badanku sudah terasa tidak fit. Tadi saja, selama mengerjakan soal-soal ujian, baik Ilmu Negara maupun Hukum Acara Pidana, aku nggak seratus persen fokus mengerjakannya. Aku nggak menyangka saja terkena cacar. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Episode : Hantu Kakek Bermata Satu
2
0
“Kek, apa Lamos jahat, yah, sampai dikunci?” ujar Ramos, cucu kesayangannya, dengan berlinang air mata. 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan