Putri Kecilku Part 19, 20, 21

0
0
Deskripsi

Di saat semuanya sudah terlihat sempurna layaknya sebuah keluarga yang utuh, Erlangga pun kembali membuat kesalahan sehingga membuat dirinya merasa sangat menyesal dengan apa yang telah ia lakukan. 

Happy Reading 

  • Part 19 Sarapan

Kecanggungan terjadi di dalam mobil membuat kedua orang itu merasa tidak nyaman di tambah dengan Ila yang sudah terlelap sedari tadi.

"Sudah sampai" ucap Erlangga membuat Mitha sadar dari lamunannya.

"Terima kasih" hanya itu yang diucapkan oleh Mitha.

Erlangga pun langsung keluar untuk membuka pintu untuk Mitha dan langsung mengambil Ila dari pangkuan Mitha.

"Sini Ila aku yang gendong, mending kamu langsung pulang udah malam banget ini" ucap Mitha

"Yaudah aku pulang ya. Kalau ada apa-apa jangan sungkan buat hubungin aku" ucap Erlangga sambil memberikan Ila kepada Mitha.

Setelah Ila berada digendongan Mitha, betapa kaget dirinya dengan perlakuan Erlangga yang tiba-tiba sehingga membuat jantung Mitha terpompa cepat.

"Dia cium aku" gumam Mitha yang masih shock karena Erlangga yang mencium jidat nya.

Erlangga pun langsung meninggalkan Mitha yang masih diam mematung karena ulahnya. Tanpa Mitha sadari Erlangga sudah sedari tadi pergi dari halaman rumahnya.

"Astaga ngapain aku berdiri terus di sini" ucap Mitha yang langsung masuk ke dalam rumah nya.

***

"Jadi bagaimana Erlangga, kapan kamu akan melamar Mitha?" tanya mama Erlangga. Ya Erlangga sudah sampai di rumah kedua orang tuanya.

"Belum tahu ma. Aku harus pastiin dulu kalau Mitha sudah maafin aku" ucap Erlangga yang menyandarkan kepalanya ke kepala sofa sambil menutup mata.

"Jadi kamu masih ragu dengan Mitha" ucap mama Erlangga.  Mendengar ucapan mamanya Erlangga langsung menegakkan kepalanya dan membuka mata.

"Bukan gitu ma. Aku gak mau kalau nantinya Mitha nerima aku secara terpaksa, kan itu juga akan berdampak ke Ila" jelas Erlangga dan hanya di jawab anggukan oleh sang mama.

"Yasudah kamu kayaknya lelah sekali, kembali lah ke kamar mu dan istirahat lah" ucap mama Erlangga yang langsung meninggal kan anak nya yang kembali memejam kan matanya.

"Mitha.... maaf kan aku" ucap Erlangga yang perlahan-lahan menutup mata nya dan masuk ke alam mimpi.

***

"Selamat pagi bunda" ucap gadis kecil yang tak lain adalah Ila dengan rambut yang masih berantakan berjalan ke arah meja makan sambil mengucek mata nya, sesekali menguap membuat Mitha hanya mengeleng kepala melihat kelakuan anak nya.

"Ila kok tidak cuci muka?" tanya Mitha yang sudah berada di meja makan sambil menaruh nasi goreng buatannya.

"Ila lapar bunda" jawab Ila.

"Yasudah Ila minum air dulu" ucap Mitha sambil menaruh nasi goreng ke piring Ila.

Mereka berdua pun makan dalam diam. ILA terlihat sangat menyukai nasi goreng buatan bunda nya, membuat Mitha hanya bisa tersenyum melihat anaknya.

Tok tok tok

"Biar bunda yang buka, Ila lanjut makan ya" ucap Mitha yang terpaksa harus menghentikan makan nya.

"Selamat pagi bunda" ucap seorang pria yang membuat Mitha kaget. Bukan karena kedatangannya melainkan karena panggilan orang tersebut kepada dirinya.

"Ngapain pagi-pagi ke sini" kata Mitha kepada pria tersebut yang tak lain si Erlangga.

"Mau sarapan bareng" ucap Erlangga sambil menunjukkan gigi putihnya yang rata.

"Emang dari rumah kamu belum sarapan?" tanya Mitha yang tidak sama sekali manaruh curiga terhadap Erlangga.

"Semalem habis nganter kamu aku langsung pulang ke apartemen bukan ke rumah orang tua ku" ucap Erlangga bohong agar dirinya bisa sarapan bareng dengan anak nya dan calon istri nya. Eh.

"Yasudah masuk, untung aku buat agak banyak" ucap Mitha sambil berjalan masuk dan di ikuti oleh Erlangga dari belakang.

"Tutup pintu nya" kata Mitha yang langsung membuat Erlangga kaget dan berbalik badan untuk menutup pintu.

"Siapa bunda?" tanya Ila yang masih mengunyah nasi goreng nya.

"Om datang" kata Erlangga yang membuat Mitha yang tadi nya ingin menjawab malah hanya mengelah nafas.

"Om Erlangga ngapain pagi-pagi ke rumah Ila?" tanya mikha yang melihat Erlangga sudah duduk di depan Ila.

"Om boleh gak sarapan bareng Ila?" bukan nya menjawab Erlangga malah bertanya kepada Ila.

"Boleh, kebetulan bunda buat banyak. Bunda bagi nasi gorengnya ke piring om Erlangga dong" ucap Ila yang membuat Mitha sedang mengunyah menjadi tersedak.

Uhuk uhuk uhuk

"Astaga Mitha kalau makan tuh pelan-pelan" kata Erlangga memberikan air sambil memijit tengkuk Mitha.

"Udah, udah aku gak papa" ucap Mitha yang langsung melepas tangan Erlangga dari tengkuknya. Erlangga pun kembali ke tempat duduk.

"Sini piring kamu" ucap Mitha yang langsung diberikan Erlangga dengan senyuman bahagia.

"Kalau bukan karena Ila yang minta, aku ogah" ucap Mitha dalam hati.

"Rasanya seperti keluarga bahagia aja gue" ucap Erlangga dalam hati.

  • Part 20 Gadis

"Kalau begitu sebentar pulang sekolah om Erlangga jemput ya, Ila jangan kemana-mana" ucap Erlangga sambil mengelus lembut rambut Ila.

"Siap om" ucap Ila dan langsung keluar dari dalam mobil Erlangga.
Setelah memastikan Ila sudah masuk ke dalam sekolah, Erlangga pun langsung melajukan mobilnya dengan hati yang bahagia.

Matahari pun mulai menunjukkan sinar nya yang terang pertanda bahwa sudah waktunya untuk orang-orang beristirahat.
'Halo'

'Iya mit, kenapa?'

'Kamu sudah jemput Ila, Ila sama kamu kan sekarang?'

Tut tut tut

"Kok malah mati sih" ucap Mitha sambil memandangi handphone nya dengan wajah bingung.

Di dalam mobil seorang pria berjas sedang bingung dan gusar karena gadis cantik yang di cari nya tidak terlihat sejak 1 jam yang lalu. Dan dirinya pun memutuskan untuk turun dari mobil dan berjalan menuju seorang satpam yang sedang berjaga di depan sekolah.

"Permisi pak" ucap pria tersebut yang ternyata adalah Erlangga.

"Iya pak, ada yang bisa saya bantu" jawab satpam tersebut.

"Apa didalam masih ada murid?" tanya Erlangga yang mulai panik.

"Saya baru saya mengecek ke dalam dan sudah tidak ada murid yang berkeliaran, semuanya sudah pulang" jelas sang satpam.

"Apa bapak melihat Mikhaila?" tanya Erlangga lagi.

"Oh Mikha. Kalau boleh tau bapak siapa nya ya?" tanya satpam.

"Saya ayah nya" kata Erlangga.

"Oh Mikha tadi saya lihat jalan ke" belum sempat satpam menyelesaikan tiba-tiba terdengar suara mobil menabrak sesuatu.

Tanpa aba-aba Erlangga langsung berlari menuju lokasi tersebut.
Dan...

  • Part 21 Hampir 

Erlangga pun menuju lokasi suara tabrakan, dengan nafas terengah-engah dirinya mencoba melihat siapa korban kecelakaan tersebut.

"Aku tidak bisa membayangkan jika Ila yang berada di posisi anak tersebut" ucap Erlangga sambil melihat anak gadis yang tertabrak mobil.

Di tempat lain terdengar suara orang besar yang sedang memarahi seorang gadis kecil.

"Kamu tahu tidak, pulang sendiri itu berbahaya"

"Maaf bunda" ucap gadis kecil itu, yang hanya menunduk.

"Bunda khawatir nak" ucapnya yang tidak lain adalah Mitha.

Flashback :
"Ini Erlangga kok matiin teleponnya sih" ucap Mitha sambil menatap layar handphone nya. 

"Apa dia lupa jemput Ila" ucapnya lagi dan langsung mengambil tas dan pergi menuju sekolah Ila. 

Dengan hati gusar Mitha pun menuju sekolah Ila, tetapi belum sampai di sekolah Mitha menemukan anaknya yang sedang berdiri di pinggir jalan sendirian, tanpa berlama-lama Mitha pun langsung meminggirkan motor nya dan turun menemui Ila.

"Bunda" ucap Ila dan langsung memeluk sang bunda.

"Ila kok bisa disini?" tanya Mitha sambil mengantar anaknya menuju motor.

"Teman-teman Ila sudah pulang semua bunda, sisa Ila di sekolah, jadi Ila mau susulin bunda" ucap Ila yang merasa bersalah karena sudah membuat bundanya cemas.

Motor Mitha pun langsung meluncur menuju rumahnya.
Flasback off.

Toktoktok

"Sebentar" ucap seseorang dari dalam sebuah rumah.

"Ila gak ada di Sekolahnya. Aku hubungi hp kamu tapi gak aktif" ucap seorang pria yang ternyata Erlangga.

"Mikha ada di dalam" jawab Mitha dengan wajah yang sangat datar.

"Syukurlah. Aku benar-benar khawatir, soal nya tadi di Seko.." ucapan Erlangga pun langsung dipotong oleh Mitha.

"Kalau gak bisa jemput bilang, jangan kayak gini. Kalau Ila di culik gimana" ucap Mitha yang sudah tidak tahan untuk memarahi Erlangga.

"Aku benar-benar minta maaf" ucap Erlangga sambil meraih tangan Mitha, namun langsung di tepis oleh sang punya tangan dan pergi meninggalkan Erlangga yang masih berdiri di depan pintu.

Erlangga pun akhir nya masuk ke dalam rumah itu dan mencari Ila dan diketahui oleh Mitha

"Ila sudah tidur, dia capek habis jalan mau susulin bunda nya karena gak ada yang jemput" ucap Ila dengan nada menyinggung.

"Aku kan udah minta maaf" ucap Erlangga yang mencoba untuk mendapatkan maaf dari Mitha.

"Yasudah mending kamu pulang, aku juga mau istirahat, hari ini aku capek banget" karena Erlangga tahu bahwa Mitha sedang marah dengannya, Erlangga pun memilih untuk pamit pulang agar Mitha bisa menenangkan diri.

Setelah memastikan Erlangga pulang, Mitha pun langsung mengunci pintu dan menuju ke kamar sang anak.

"Maafin bunda ya nak. Selamat malam" ucap Mitha sambil mengecup kepala anaknya dan menyelimuti nya. Mitha pun kembali ke kamar nya dan beristirahat.

Setelah memastikan Mikhaila sudah berada di rumah Mitha, Erlangga pun memilih untuk pulang kekediaman orangtuanya.

"Loh tumben pulang kerumah" ucap sang mama melihat anak laki-lakinya muncul dari pintu rumah.

"Aku mau tidur disini ma. Erlangga langsung kekamar ya, capek banget" ucap Erlangga dan langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya.

Erlangga pov
Gue benar-benar salah, harusnya gue jemput Ila dulu. Seandainya Ila beneran hilang, gue gak bisa bayangin semarah apa Mitha ke gue.

Setelah itu Erlangga pun perlahan-lahan mulai memejamkan matanya dan tertidur.
 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya Putri Kecilku Part 22 dan 23
0
0
Erlangga yang merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan, baik itu kejadian kemarin dan beberapa tahun yang lalu, membuat dirinya mendatangi kediaman Mitha bersama kedua orang tuanya. Mitha yang mendengar maksud dan tujuan Erlangga beserta keluarga datang ke rumahnya, membuat wanita tersebut kaget dan bingung apa yang harus dirinya lakukan. 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan