“Sido ra ki? Po arep gambleh wae?” (Jadi tidak ini? Apa mau ngomong terus?) kata Pak Kusno, berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.
Dinda dan Mbok Marni mengangguk dengan masih menahan tawa, sedangkan Ahmad terlihat mencibir.
“Ya sudah. Kalian mundur, jangan lakukan apapun” ucap Pak Kusno kembali serius.
Sejurus kemudian Pak Kusno langsung duduk di depan sesajen yang sudah ia siapkan, kemudian menghidupkan dupa dan kenyeman di atas tungku kecil.
Sontak mereka bertiga yang...