“Apa yang sebetulnya sedang mereka sembunyikan” ucap Dinda. Kepalanya mulai terasa berat, ingin rasanya menanyakan semua ini kepada Bapaknya. Terlebih Dinda juga belum mengetahui, alasan kenapa Ajeng, Ibunya sampai tega membuangnya dipanti asuhan, hingga berbohong kepada setiap orang kalau Dinda sudah meninggal.
Dinda tiba-tiba saja tersentak, dan langsung bangun dari pembaringan. Telinganya ia tajamkan, kembali dia mengengar suara wayangan. Spontan Dinda menengok kearah jam dinding, dia mendapati...