
Bruaaaakkk... Dewi kembali terlempar kebelakang. Sabetan slendang milik Sembojo tepat mengenai wajahnya.
“Ojo meleng. Koe lali aku sopo? Bien tak ajari kanuragan sak iki malah wani karo aku” (jangan melamun. Kamu lupa aku siapa? Dulu aku ajari kanuragan, sekarang malah berani sama aku) ucap Sembojo jengah.
“Sopo sek mateni Gendiswari?” (Siapa yang membunuh Gendiswari?) tanya Sembojo dengan raut wajah mengerikan. Dewi menggeleng, dia tidak mau menjawab apapun. Matanya terus menatap Sembojo...
Ada chapter baru minggu ini!
Cerita Tentang Mereka
38
17
29
Selesai
Takut? Sebagian orang mungkin akan merasakan takut dengan kehadiran mereka tapi aku disini memang sudah di cap untuk bisa melihat dan berinteraksi dengan mereka. Beranjak dari tempat tidur yang menjadi saksi pertama kali aku bisa melihat sosok-sosok tersebut. Ini adalah kisahku, kisah dimana aku pertama kali bertemu dengan sosok mereka dan segala kegilaan yang hadir dalam hidupku. Lucu? memang sebagian bisa dianggap bahwa mereka juga selayaknya seperti manusia. Tapi sebagian lagi tidak lebih dari pada pemangsa yang bisa mengambil jiwa mu kapan saja.
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Labuh Mayit - Part 11 & 12 ( End )
1
2
“Lihatlah” ucap Kromosengkono menunjuk kearah pepohonan. Jantung Bima berdebar lebih keras. Sangat perlahan, bagai sebuah memori yang datang kembali dalam ingatannya. Sosok-sosok penghuni Alas Lali Jiwo mulai muncul dari balik pepohonan. Bentuk mereka beraneka ragam. Mulai dari pocong, wanita dengan mata yang hampir keluar. Sampai sosok tinggi besar berbulu mirip sekali dengan Buto Ireng. “Ayo...” ucap Kromosengkono yang langsung memagangi bahu Bima. Dalam sekali tarikan nafas, Bima sudah berdiri diantara teman-temannya. “Bagaimana Sembojo bisa memanggil mereka?” tanya Bima kepada Dewi.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan