
“Aku wes pesen karo koe to Rif, ajarno putuku ben iso nulungi uwong, tapi koe nekat gowo rene” (aku sudah pesan kepadamu to Rif, ajari cucuku biar bisa menolong orang, tapi kamu malah nekat membawanya kesini) kata Simbah sambil melihat Pak Arif tajam.
“Ngapunten, mbah niki salah e kulo” (Maaf, Kek ini salah saya) ucapnya sambil menundukan kepala. “Wes, sek wes kedadean ya wes, kabeh ge pelajaran, sak iki koe-koe jeh ana garapan gawe sukmone putuku balik koyo bien maneh” (sudah, yang sudah kejadian...
Cerita Tentang Mereka
38
17
29
Selesai
Takut? Sebagian orang mungkin akan merasakan takut dengan kehadiran mereka tapi aku disini memang sudah di cap untuk bisa melihat dan berinteraksi dengan mereka. Beranjak dari tempat tidur yang menjadi saksi pertama kali aku bisa melihat sosok-sosok tersebut. Ini adalah kisahku, kisah dimana aku pertama kali bertemu dengan sosok mereka dan segala kegilaan yang hadir dalam hidupku. Lucu? memang sebagian bisa dianggap bahwa mereka juga selayaknya seperti manusia. Tapi sebagian lagi tidak lebih dari pada pemangsa yang bisa mengambil jiwa mu kapan saja.
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Cerita Tentang Mereka - Desa Linguwar ( Part 11 )
1
0
“Sendang pitu kui muk ana siji le, dudu pitu” (Sendang pitu kui cuma ada satu nak, bukan tujuh) terdengar suara familiar ditelinga Bima, “Simbah...” ujar Bima terkesiap langsung duduk dari dari tidurnya. “Golek ana sendang sek dijogo pitu punggowo, ora gampang, tapi yo ora angel” suara itu kembali muncul dibarengi munculnya Kromosengkono disamping Bima.“Mbah...?” ucap Bima saat melihat sosok penjaganya, “Kromosengkono bakal melu koe golek banyu sendang iku” (Kromosengkono akan ikut kamu mencari air sendang itu) ucap suara Simbah, sosoknya benar-benar tidak bisa dilihat Bima, namun Kromosengkono mengangkat tangannya memberikan gesture sungkem dan mengangguk.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan