Hidup segan mati tak mau, Layang Rindu menjalani hidup yang semakin muram di usia 27 tahun. Ketika wanita lain seusia maupun di bawah usianya sibuk memanen kesuksesan, Rindu di belahan dunia lain babak belur menghadapi quarter life crisis akut.

Tidak hanya masalah asmara yang terakhir dinikmati saat masa SMA, namun karir yang dijalani semakin stuck bahkan berada di ujung jurang. Selaras tuntutan sosial yang kerap mempertanyakan beragam kata kapan. Rindu menyerah untuk bermimpi, bahkan tidak lagi berkeinginan membangun sebuah keluarga.

Di tengah kemelut hidup, tidak ada cara selain menerima dan mengasingkan diri. Dengan absen dari undangan pernikahan kerabat maupun sahabat, bahkan membenci pertemuan keluarga saat lebaran. Rindu menarik diri agar tidak mengantongi sakit hati yang tak berkesudahan. Rindu ikhlas tidak ditakdirkan menyecap pernikahan.

Namun Rindu tak tahu jika Tuhan mahakuasa merencanakan skenario yang mempertemukannya dengan Arsabiru Kaivan—IT di rumah sakit tempatnya bekerja. Pria itu datang bagai deru hujan, tiba-tiba membawa beragam kejutan. Rindu yang di awal menerima kemalangan, digoyahkan oleh sosok tampan yang ternyata sudah lama mengaguminya secara ugal-ugalan.

Apakah masih ada kesempatan untuk Rindu dicintai seseorang? Jika iya, bisakah hatinya menerima sosok too good to be true Sabiru yang dari sifat dan latarbelakang saja sudah sangat bersebrangan?

Semoga yang Disemogakan