
Part3
Dunia SMP adalah dunia Dimana peralihan dari anak-anak menjadi remaja lau kemudian jadi dewasa. Tibalah saat nya Aku melanjutkan ke jenjang SMA, pendaftaran ke SMA semua aku pasrahkan kembali ke wali kelas ku, karena wali kelas aku di SMP selalu memberikan yang terbaik buat murid-muridnya. Bukan menyombongkan diri aku merupakan murid yang berprestasi disekolah selalu mendapatkan 3 besar. Aku pun di arahkan ke SMA 1 dan itu sesuai dengan keinginanku. Aku memilih SMA 1 selain sekolah favorit orang tua dan siswa tempatnya pun srategis dan jaraknya pun tidak begitu jauh.
“ Dinda bapak usahain masuk ke SMA pilihan kamu y” kata pak Brata wali kelas kelas Dinda
“iya pak” jawabku.
Beberapa hari kemudian pengumuman penerimaan siswa SMA pun Sudah keluar, aku dengan hati berdebar ke sekolah SMP untuk menanyakan hasilnya. Sesampainya disekolah aku pun langsung bergegas mencari pak Brata walikelasku.. Sesampainya di ruang kantor aku mengucapkan salam dan di jawab oleh guru-guru yang berada di sana. Aku langsung menuju meja pak Brata untuk menanyakan hasil penerimaan siswa baru di SMA. Beliau tampak sibuk dengan berkas-berkas nya. Tapi sesampai nya di meja pak Brata beliau dengan wajah kecewa beliau langsung meminta maaf kepada ku karen aku tidak diterima di SMA 1.
“ Dinda maaf ya, kamu gak terima di SMA pilihan 1 kamu di lempar ke SMA pilihan 2 yang jarak nya agak jauh” kata pak Brata dengan penuh penyesalan dan menyampaikan nya dengan penuh hati-hati.
“ oh iy udah pak gak apa-apa, yang penting masih bisa sekolah kan?” jawab ku mencoba tersenyum dan menutupi kekecewaan dalam hati
“ iya nilai kamu kurang 0,01, padahal bapak udah usahain minta ke pihak sana buat lolosin kamu toh kurang nya aja gak banyak, tapi peraturan nya sudah begitu jadi kamu tetap tidak lolos” Kata pak Brata
“ Iy pak terimakasih, gak apa-apa pak mungkin belum rejeki saya. Mungkin yang terbaik buat saya di SMA pilihan 2” kataku sambil menghibur diri
“iya maaf ya, bapak juga kecewa hanya karena kurang 0.01 kamu jadi gak lolos seleksi di SMA pilihan 1. Dimanapun kamu sekolah, kamu tetap semangat dan terus berprestasi” kata pak Brata.
“iy pak gak apa-apa, bukan jalan aku disana” kataku
“sekolah dimana saja sama, yang penting kamu rajin belajar” pak Brata ngasih semangat.
“ Iy pak” jawab ku,
“Ini berkas yang harus di bawa saat daftar ulang nanti, nanti kamu bilang aja limpahan dari sekolah pilihan 1” kata pak Brata sambil menyerahkan berkas daftar ulang
“ iya Pak, Dinda pamit dulu, Assalamualaikum “ pami ku
“waalikumsalam, semangat ya” jawab pak Brata. Aku pun tersenyum walau di dalam hati kecewa.
Sesampai nya dirumah dia menyampaikan kabar itu kepada bapak dan ibu, aku bilang kalau aku kecewa, aku bilang kenapa selalu tak sesuai keinginanku. Aku menangis! Tapi ibu berusaha menghiburku dan memberikan semangat buat aku, begitu juga dengan bapak.
“ Ya sudah gak apa-apa, yang penting kamu tetap sekolah y” kata ibu
“iya Bu, tapi aku jadi kurang bersemangat teman-teman ku semuanya masuk SMA 1. Sementara aku sendiri SMA p?2. Aku gak ada teman disana “ curhat ku
“jangan gitu nanti juga akan banyak teman disana” kata ibu
“aku gak tau tempatnya Bu, mana jauh naik mobil aja dua kali. Minggu depan daftar ulang aku gak ada teman kesana”kata ku lagi
“ nanti pas pendaftaran ulang bapak yang antar kamu kesana” kata bapak yang dari tadi diam memperhatikan obrolan kami. Meskipun ibu dan bapak menghibur masih saja menyimpan kekecewaan di dalam hati. Dinda pun pergi kekamar untuk rebahan di kasur. Gak berapa lama ibu memanggil ku karena ada Yasmin datang dan menyakan aku.
“sini” kata ku menyuruh Yasmin kekamar. Yasmin tahu itu adalah hari penerimaan siswa baru dari SMA. Makanya di langsung kerumah begitu dia tau aku udah pulang dari SMP.
“hai Din, tumben rebahan ajab main diteras yuk....” kata Yasmin
“lagi BT, males keluar” kataku ketus.
“kenapa?” tanya Yasmin
“ Aku gak keterima di SMA 1, aku dilempar ke SMA 2 padahal nilai ku Cuma kurang 0.01” jawab ku
“ oh .. gitu ..gak apa-apa, mungkin itu yang terbaik buat kamu” hibur Yasmin
“ kamu nyesel ya Karena gak bisa Deket dengan kak Arif” goda Yasmin
“ ih apaan sih” kataku. Kak Arif adalah Kaka kelas di SMP sekaligus pemuja rahasiaku ( narsis banget ya hahah). Dia selalu mengrimkan puisi atau kata-kota romantis lewat Puisi tak jarang suka kirim-salam dan pesan lagi lewat atensi radio “ ayok ah keluar, kita ngobrol diteras” jawab ku setelah Bete nya sedikit hilang. Ternyata kehadiran Yasmin sedikit menghiburku.
Fiteras kita mengambil posisi masing-masing. Dengan duduk di kursi sambil menghadap jalan raya. Kalo ada cowo ganteng nanti kita ribut berdua ya begitu kita kalo sudah bersama lupa segalanya.
“eh lihat itu ada uki Peterpan” kata Yasmin, waktu itu lagi ramai nya band Peterpan
“mana?” kata ku sambil melihat ke arah yang ditunjuk Yasmin. “ oh iyaya mirip” ketika melihat cowo yang ada di motor Vespa .” uki versi sini itu” kita pun tertawa bersama. Tak laama kemudian cowo yang mereka sebut mirip uki Peterpan pun lewat kembali. Kita pun kembali rame berdua dan berandai-andai jika itu artos beneran. Yang lewat mana tau lagi dibicarakan.
“kamu daftar ulang kapan Din?”tanya yasmin tiba-tiba
“minggu depan, aku di anter bapak soalnya aku gak tau tempat nya” jawab ku
“Jangan berkecil hati ya, itu yang terbaik buat kamu. Aku yakin kamu akan dapat pengalaman yang lebih baik disana”hibur Yasmin.
“Iya makasih ya” kataku.
Hari daftar ulang pun tiba, aku di antar bapak ke SMA pilihan 2. Kita kesana dua kali naik angkot. Setelah tiba di gerbang sekolah bapak langsung mengajakku masuk. Aku mengikuti bapak dari belakang. Entahlah apa yang ku rasakan saat itu. Yang jelas hatiku hampa, bahagia enggak sedihpun enggak. Aku hanya mengikuti alur kehidupan yang sudah digarislan untukku.
Aku bertemu beberapa orang calon siswa SMA tersebut seperti ku, kita saling bertukar senyum dan saling sapa lewat anggukan kepala.
“Tuhkan udah punya teman” kata bapak saat melihatku tersenyum dan menganggukan kepala kepada salah satu dari mereka. Aku pun tersenyum. “semoga saja aku betah dan semangat belajar disini meskipun ini bukan yang aku inginkan.” Batinku
“ bapak tau apa yang kamu pikirkan” celetuk bapak. “ Insya Allah nanti kamu akan punya banyak teman juga. Teman baru yang lebih baik lagi. Masa mainya mau sama teman SMP lagi kan gak asyik. Kalo disini kamu bisa punya banyak teman dari segala penjuru” Kata bapakku
“ iya pak” jawabku. Setelah selesai Daftar ulang kitapun langsung pulang
Sesampai nya dirumah aku langsung ganti baju dan pergi kerumah Yasmin karena Yasmin tidak sekolah karena sakit
“yasmin” panggilku dari luar
“ iya masuk Din” jawabnya dari dalam, akupun masuk.
“ Sekolah baru ku lumayan jauh ya, harus 2 kali naik angkot” ceritaku ketika didepan Yasmin.
“Iya gak apa-apa, berangkat pagi aja dari rumah”
“ iya biar gak kesiangan harus berangkat pagi” kataku
“gimana tempat nya bagus gak?” tanya Yasmin
“gak tau orang aku Cuma di bagian pendaftaran aja, paling depan gak jauh dari gerbang.” Jawabku.” Tadi udah ketemu beberapa calon siswa disana. Pada cantik-cantik “ ceritaku
“orang mana?”tabya Yasmin
“gak tau orang belum kenalan” jawabku
“semoga nanti kamu betah ya” jawab Yasmin
“Aamiin, harus betah lah.kalo gak betah nanti aku sekolah di mana? Kalo harus pindah sekolah nanti keluar biaya lagi” ujarku
“iya lah harus betah, nanti aku sekolah disana juga ah” kata yasmin
“jangan jauh, kalo nilai kamu bagus mending cari seoklah yang sesuai keinginanmu Yas”
“ baiklah, kita tunggu satu tahun lagi ya” kata yasmin sambil tertawa.
Jangan lupa nantikan terus kisah Dinda dan Yasmin di part 4
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
