Harith the Time Traveler

Di desa misterius Timur, pernah ada pahlawan, Courageous Warrior (Prajurit Pemberani), Minsitthar, yang telah menyelamatkan kerajaannya dari bahaya. Dia pernah menjadi Prince of Mahar Pura, kerajaan yang kaya dan makmur dengan posisi sejarah yang hebat, dan bertugas di Angkatan Bersenjata dari masa mudanya. Setelah dewasa, ia dengan hormat disebut sebagai salah satu dari Four Great Generals of Mahar Pura, yang diberi prestasi luar biasa.Minsitthar tidak terkalahkan dalam perang, yang mendapat kepercayaan Raja dan rakyatnya. Mereka sangat percaya bahwa Minsitthar akan menjadi Raja setelah ayahnya. Meskipun gigih dan berani, dia tidak bisa menghindari, jatuh cinta pada seorang gadis cantik, yang dia temui di tepi danau. Namun, ayahnya, sang raja, mengetahui hal ini dengan sangat cepat. Minsitthar mencoba meyakinkan ayahnya, tetapi tetap saja, raja sangat menentang cintanya. Marah, ayahnya mengambil Holy Spear dan mengarahkannya ke arah putranya, meluncurkannya ke lantai. Ayah Minisitthar tidak bisa lebih marah dan dia menyadari bahwa ayahnya telah mengeringkan semua kepercayaan dan harapan terhadapnya. Minsitthar tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan yang tidak dapat dipulihkan dan sebelum mengakibatkan konsekuensi lebih lanjut, melarikan diri dari istana di malam yang gelap bersama dengan para pelayannya.Ini adalah pertama kalinya dia meninggalkan tanah airnya. Tetapi pengasingannya baru saja dimulai. Tahun-tahun berlalu dan raja menderita penyakit serius. Dengan tinggal beberapa hari lagi, seluruh istana dipenuhi kesedihan dan kepanikan. Pemberontak dan Musuh memanfaatkan momen ini dan melancarkan serangan, melemparkan kerajaan ke dalam kekacauan. Pasukan asing memulai invasi mereka setelah mendengar kematian raja. Mahar Pura yang malang berada di bawah kehendak musuh-musuhnya dan segera menjadi hancur.Hanya seorang utusan saudara lelaki Minsitthar, yang berhasil melarikan diri dari kekacauan dan menemukan mantan pangeran Mahar Pura. Dia menyampaikan berita kematian ayahnya, memberi tahu sang pangeran bahwa raja telah lama memaafkannya dan bahwa Mahar Pura dalam bahaya besar, membujuk Minsitthar untuk mengambil Holy Spear dan kembali untuk membantu mereka menyelamatkan kerajaan dan orang-orangnya. Minsitthar tanpa ragu mengambil Holy Spear. Bahkan setelah masa lalunya yang menyakitkan, ia memutuskan untuk menonjol dan melayani kerajaannya. Namun, sekembalinya, ia dan saudaranya memiliki beberapa ketidaksepakatan dalam strategi medan perang, dan saudaranya yang paranoid gagal dalam rencananya sendiri dan terbunuh oleh pasukan pemberontak. Minsitthar menyatukan para prajurit dan bertempur melalui pertempuran yang tak terhitung jumlahnya, memusnahkan semua musuh dengan tombak suci yang diturunkan ayahnya kepadanya. Mahar Pura kembali damai.Tak lama setelah itu, Minsitthar naik tahta dan menjadi raja Mahar Pura berikutnya. Orang-orang dari Mahar Pura sangat mencintai dan menghormati Minsitthar. Selama pengasingan, ia telah menyaksikan banyak metode berkuasa dan ia membawa revolusi dan inovasi ke kerajaannya. Segera kemudian, Mahar Pura menjadi kerajaan yang makmur lagi.