Bab 6: Positioning QA di Dalam Software Development Life Cycle (SDLC)

Deskripsi

Mengenal QA (Versi 1.5)

Berlanjut

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.Alhamdulillah, atas izin Allah Azza Wa Jalla & kemudahan yang dianugerahkan-Nya, kita bisa berjumpa lewat tulisan ini.Lebih dari 2 tahun pencarian jati diri dan mengenal dunia QA mengantarkan penulis pada kesempatan untuk mengikat semua insight yang didapat menjadi sebuah serial karya tulis semi formal, yang insyaAllah siap jadi sahabat pertama untuk teman-teman mengenali ranah Software Quality Assurance, baik untuk fresh graduate yang tidak memiliki background pendidikan IT, atau bagi teman-teman yang ingin melakukan career switch ke dunia QA.Tulisan ini diisi dengan bahasa baku & gaul yang saling melengkapi, namun tidak mengurangi esensi dari setiap bab yang akan teman-teman lalui.Tentu, penulis membutuhkan kritik yang membangun demi kualitas karya-karya selanjutnya di masa depan. Kami ucapkan terima kasih atas segenap support dari rekan-rekan yang hebat dalam memberikan masukan hingga lahirnya tulisan ini.Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Lihat Seri

Sebelum kita cari tahu di mana posisi seorang QA di dalam SDLC, kita bahas dulu apa itu SDLC. Secara umum, SDLC merupakan sebuah alur manajemen pengembangan software yang menggabungkan beberapa tahapan kerja menjadi 1 siklus. Tahapannya dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Planning

Ini adalah tahap di mana ide awal dari suatu proyek muncul. Dimulai dari merencanakan scope produk, sumber daya yang dibutuhkan, teknologi yang bakal digunakan, dll.

2. Analysis

Merupakan fase menganalisa perencanaan yang sudah disusun guna menyimpulkan, apakah proyek ini sudah sesuai dengan goals yang diinginkan & budget yang sudah dianggarkan, sehingga diharapkan akan menguntungkan dari segi bisnis.

3. Design

Tahapan ini berfokus untuk membuat rancangan proyek dari sisi software architecture, UI/UX, platform, hingga sistem security yang bakal diterapkan.

4. Development

Tahapan ini adalah momen di mana tim developer mulai menggarap software berdasarkan blue print yang sudah didesain. Tahap ini adalah salah satu yang paling panjang dalam sebuah SDLC.

5. Testing

Fase testing merupakan tahapan yang dapat dilakukan setelah development selesai, guna memastikan software tersebut minim bug dan berfungsi sebagaimana mestinya. Serta tentunya sesuai dengan ekspektasi yang ditetapkan, sebelum nantinya dirilis.

6. Deployment

Fase ini merupakan tahapan yang paling krusial dalam SDLC. Setelah dicoba di environment yang aksesnya terbatas di pihak internal, kini saatnya meluncurkan software secara publik. Di sinilah performa asli dari sebuah software bakal diuji.

7. Monitoring & Maintenance

Tahapan ini adalah momen yang pasti akan dihadapi dalam SDLC. Dalam operasional sebuah software pasti ga akan terlepas dari berbagai issue, termasuk bug. Karena itu, software tetap harus dikelola agar kualitasnya tetap terjaga.

Model SDLC di atas adalah model paling klasik yang ada, di mana saat ini lebih sering disebut dengan Metode Waterfall. Saat ini, sudah ada beberapa model SDLC yang diterapkan. Salah satu yang sedang hits saat ini adalah Metode Agile, yang nanti insyaAllah bakal kita bahas.

Jadi, di tahap mana seorang QA terlibat dalam SDLC? Apakah hanya sebatas di tahap testing aja. Well, sebenarnya QA terlibat di seluruh tahapan dalam SDLC, walaupun tentu dengan porsi kerja yang berbeda-beda di setiap fasenya.

Komentar

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Bab 7: SDLC vs STLC

Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan