Obsesi Sang Pewaris [Prolog]

3
1
Deskripsi

Ambar Tri Handayani berpikir jika pernikahan adalah hal terakhir yang akan dia pikirkan selepas lulus sekolah. Kuliah, dan mencari kerja adalah agenda utama yang selalu menjadi penggerak hidupnya dalam setiap melangkah. 

Tapi keselamatan dirinya berada di ujung tanduk, dan pernikahan adalah harga yang harus Ambar tukar untuk keselamatan mereka. 

Dan pernikahan itu harus dilakukan dengan Diraja Sakala Sudibyo. Orang asing yang terus saja berkelindan masuk dalam kehidupan Ambar. 
 

Diraja Sakala Sudibyo...

Ultimatum

Betapa Diraja membenci kata tersebut. Terlebih lagi sekarang. 

Di hadapannya, ayah dan ibu duduk berseberangan setelah memberikan ultimatum keras kepada dirinya. Posisi duduk mereka pun tersirat menunjukkan di mana posisi mereka dalam pengambilan keputusan absurd ini. 

“Tapi Ayah! Aku menolak perjodohan ini! Ini skema pernikahan gila! Kita masih bisa selamatkan Sudibyo Corporation tanpa pernikahan bisnis ini!” tolak Diraja dengan tegas. 

Rahangnya mengeras dan dia menggerutukkan gerahamnya penuh amarah. 

“Bagaimana kamu mau tanggung jawab setelah ada insiden penembakan salah satu karyawan kita di Hotel Royal Ruby karena ulah keluarga Ong dari Singapura, huh? Mau ditaruh di mana muka kita jika bertemu kembali dengan keluarga Arka kelak?” Ayah bersuara keras memotong penolakan Diraja. 

Kejadian dua minggu lalu di Hotel Royal Ruby kembali terngiang di ingatan Diraja. Saat itu mereka sedang meeting di hotel milik salah satu korporasi terbesar di Indonesia-Danudihardjo Enterprise membicarakan masalah IPO atau Initial Public Offering perusahaan mereka demi mencari modal tambahan untuk ekspansi bisnis mereka. 

IPO tersebut akhirnya batal karena ternyata salah satu partner bisnis mereka, keluarga konglomerat Ong dari Singapura rupanya berniat menghancurkan Sudibyo Corp dari dalam dan menjadikan perusahaan mereka sebagai boneka untuk kepentingan mereka di Indonesia. Berangkat dari temuan tersebut, Diraja berhasil membujuk ayahnya untuk menolak rencana IPO dan berujung dengan munculnya ide merger dan akuisisi dari Danudihardjo Enterprise. 

Di tengah-tengah pembicaraan dengan Darius sebagai pemilik Danudihardjo Enterprise saat lalu, ayahnya tiba-tiba mengajukan proposal pernikahan dengan keluarga Darius demi menjaga kekuatan Sudibyo dalam diskusi tersebut. Ide yang tentu saja ditolak oleh Darius, karena Amir mengusulkan adik ipar Darius yang bernama Ambar sebagai ‘tumbalnya’

Meski sudah ditolak, ayahnya masih bersikeras dengan ide perjodohan sebagai balasan tawaran merger dan akuisisi dari Darius Danudihardjo demi melindungi perusahaan Sudibyo Corporation dari ambang kehancuran karena terseret intrik dari keluarga konglomerat Ong yang berbasis di Singapura. 

Pertemuan di hotel tersebut dilakukan bersama penasihat terpercaya mereka, Mas Arka untuk mencari opsi terbaik bagi perusahaan mereka. Dan sepertinya Mas Arka juga setuju untuk menerima proposal merger dan akuisisi yang ditawarkan oleh Darius. 

Danudihardjo Enterprise tidak akan menjadi majority shareholder mereka, dan mereka menjanjikan first option untuk keluarga Sudibyo dalam right of first offer untuk membeli kembali saham mereka jika Danudihardjo Enterprise ingin exit strategy dari perusahaan mereka. Syarat tersebut diberikan Darius Danudihardjo untuk memastikan kepemilikan Sudibyo Corp dalam genggaman tangan keluarga Diraja dan tak ada niat buruk dari Darius untuk mengambil alih perusahaan milik keluarga Diraja. 

“Ayah, aku akan cari cara supaya deal dengan Danudihardjo dapat memberikan win-win solution bagi semua pihak yang terlibat! Tapi aku menolak opsi perjodohan dengan anak yang bahkan masih belum lulus kuliah!” ujar Diraja penuh frustrasi. 

Dia tak bisa memungkiri kalau dia melakukan banyak langkah yang salah ketika membantu ayahnya memimpin perusahaan yang menyandang nama mereka. 

Tapi perjodohan? Pernikahan bisnis? Dengan mahasiswi pula?

Itu adalah garis yang tak akan Diraja lewati sampai kapanpun!

Ayahnya tetap menatap tak senang ke arahnya. Amir Sudibyo masih menganggap kalau pernikahan antara dirinya dan Ambar adalah hal terbaik untuk Diraja dan juga eksistensi perusahaan mereka. Konsolidasi dengan salah satu keluarga konglomerat di Indonesia yang mana silsilah dari pihak ibu Darius bahkan bisa ditelisik hingga beberapa generasi ke atas karena mereka keturunan ningrat sejak jaman penjajahan. 

Ambar Tri Handayani adalah satu anomali dalam business deal Diraja kali ini. Batu sandungan yang membuat Diraja sulit bergerak dan bahkan harus beradu kepala seperti ini dengan ayahnya sendiri. Sosok yang begitu Diraja hormati karena etos kerjanya yang tinggi dalam membangun perusahaannya sendiri. 

“Pasti ada cara lain, Ayah!” ujar Diraja keras kepala. Setengah memohon agar ayahnya melunak dan mencari pilihan lain. 

Ibu yang duduk di samping ayah hanya terdiam, meskipun tangannya secara tak sadar mengusap lengan sang suami agar pria paruh baya itu tetap tenang dan tidak terpancing emosinya. 

Rumah mereka yang biasanya hangat mendadak menjadi seperti neraka bagi Diraja. Sudah beberapa bulan ini dia merasa tidak betah jika berkunjung ke rumah dan memilih untuk tinggal di kondominium apartemen dekat kantor. 

Ketika ibu menanyakan kenapa Diraja jarang pulang, dia selalu berkilah kalau banyak kerjaan dan akan menyita waktu jika dia bersikeras untuk kembali ke kediaman orang tuanya setiap malam. 

“Bagaimana caranya, huh? Kemarin waktu kita mau IPO, kamu bersikeras untuk menghentikannya karena kita tak ingin terseret dengan kegiatan kriminal keluarga Ong! Lalu ketika Darius datang dan menawarkan merger dia memberikan penawaran yang tak bisa kita terima karena terlalu memberatkan!”

“Maka pernikahan adalah jalan tengah terbaik supaya kepemilikan saham kita tetap turun kepada keturunanmu kelak!” Ayah menjelaskan panjang lebar. 

Pernikahan bisnis demi menjaga kekayaan dan aset agar tidak berpindah tangan dan kepemilikan. Harta dan garis keturunan adalah sesuatu yang bisa ditukar guling dalam lingkungan Diraja. 

Diraja mengerti tentang konsep pernikahan bisnis seperti itu di luar kepala. Kakak perempuannya, Rengganis juga mengalami nasib serupa, dan kini dia harus melakukannya demi menyelamatkan Sudibyo Corporation dari ambang stagnasi bisnis yang bisa berlanjut pada kemunduran dan tak menutup kemungkinan–kebangkrutan. 

Sudibyo Corporation adalah pengejawantahan darah, keringat, dan air mata Amir Sudibyo dan Larasati Sudibyo, kedua orang tua Diraja. Mereka membesarkan perusahaan ini dari nol hingga akhirnya seperti sekarang. 

“Sekarang kamu pilih, Diraja. Kamu cari cara untuk menikahi Ambar, atau turun dari jabatanmu dan biarkan sepupumu Bian yang naik dan mengambil alih tanggung jawab keluarga ini!” 

Itu adalah ultimatum terakhir yang ayah berikan kepada dirinya. 

Diraja duduk mematung di kursi kulit mewah berwarna coklat yang senada dengan warna meja jati Jepara yang membatasi jarak antara sofa dirinya dan kedua orang tuanya. 

“Ayah!” Diraja tak percaya dengan apa yang baru saja ayahnya ucapkan. 

“Ayah yakin Bian tak keberatan memikul tanggung jawab ini, kalau kamu memang tidak tertarik membangun Sudibyo Corporation dan menanggung beban. Ya sudah! Berarti kamu memang tidak cocok untuk posisi tersebut. Ayah akan berpikir ulang untuk mencari penggantiku kelak kalau hal seperti ini saja tak bisa kamu hadapi, Diraja!” 

Ayah bangkit dari sofa dan menggelengkan kepalanya penuh kekecewaan. 

“Kamu tahu, berdiri di atas itu memang penuh dengan pengorbanan. Sampai mana kamu mau berkorban dan bertanggung jawab bukan hanya untuk keluargamu, tapi juga ribuan karyawan yang menggantungkan nasib di atas pundakmu itu,” ujar Ayah dengan nada suara berat. 

Tak lama ayah dan ibu beranjak dari ruang keluarga. Ibu menghampiri dirinya dan meremas bahunya penuh empati sebelum akhirnya menyusul suaminya masuk ke dalam. 

Sunyi menghampiri ruang ini setelah mereka meninggalkan Diraja yang diam terpaku sendiri. Suara penuh ritme dentang jam besar antik peninggalan Belanda yang terpajang rapi di ruang tamu kediaman keluarga Sudibyo membantu Diraja menjernihkan pikirannya yang sempat kalut setelah konfrontasi dengan ayahnya tadi.  

Diraja memejamkan matanya sejenak. Berpikir langkah selanjutnya yang harus dia ambil ke depannya. 

Menikah dengan orang asing yang tidak dia cintai, atau turun jabatan dan membiarkan kerja kerasnya diambil alih oleh sepupunya, Biantara?

Diraja menghembuskan napas beratnya, dan menarik ponsel dari saku celananya. 

“Hey Tito, maaf mengganggu malam-malam. Saya mau minta tolong bisa?” Diraja menelepon asisten pribadinya di malam seperti ini. Pria itu tentu saja sudah terbiasa dengan permintaan Diraja yang seperti ini. 

“Ada apa, Pak Diraja?” tanya Tito dengan sigap. 

“Bisa cari nomor telepon adik ipar Darius yang bernama Ambar? Saya butuh teleponnya.”

***

Notes: 

  1. IPO (Initial Public Offering) = IPO sendiri merupakan kondisi ketika emiten menjual sebagian sahamnya pada publik atau masyarakat umum. IPO bertujuan untuk mendapatkan dana tambahan untuk melancarkan operasional perusahaan atau mempercepat kegiatan ekspansi. 
  2. Majority Shareholder (pemegang saham mayoritas) = pemegang saham yang mempunyai kepentingan untuk melakukan pengawasan suatu perusahaan. 
  3. First Option (Opsi Pertama) = Adalah hak yang diberikan agar memiliki opsi untuk memilih atau menentukan pertama kali. 
  4. right of first offer (ROFO) = kewajiban kontraktual yang memungkinkan pemegang saham lain untuk membeli aset sebelum Pemilik mencoba menjualnya kepada orang lain.
  5. Exit Strategy = Rencana atau langkah strategis yang dilakukan oleh pemilik bisnis untuk menjual sebagian atau keseluruhan kepemilikan bisnisnya ke investor atau perusahaan lain

 *** 


 

Halo, selamat membaca cerita Ambar dan Diraja. Walaupun awalnya terlihat sedikit njelimet, tapi nanti kalau sudah lanjut baca, bakal ketagihan sama cerita Ambar dan Diraja yang nano nano ini. 

Cerita ini mungkin akan menggunakan banyak jargon bisnis, investasi dan ekonomi untuk mendukung cerita ya. Sebisa mungkin author akan sisipkan pengertian tersebut di catatan kaki. 

Ini merupakan serial kedua dari series Obsesi. Serial pertama berjudul Obsesi Tunggal Sang Mafia yang tayang gratis di aplikasi Fizzo. 

Rencananya cerita ini akan memuat sekitar 130k hingga 150k kata. Jika ingin mendukung, lebih baik beli versi paket saja karena jatuhnya lebih murah, dibanding baca satuan. 

Thank you atas dukungannya readers. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Diraja & Ambar
Selanjutnya Obsesi Sang Pewaris [Bab 1-2]
2
0
Kita kenalan dulu sama tokoh utama kita. Ambar si gadis pemberani dan Diraja si pria kaku dan dingin yang menilai sesuatu berdasarkan risk and benefit assessment. A little sneak peek for you. Karena heels-nya yang lumayan tinggi, serta kain batik yang melilitnya begitu sempit, Ambar hampir saja terjatuh jika dia tidak dipegang oleh pria asing ini.Oh, terima kasih! Ucap Ambar seraya melemparkan senyumnya.Tapi wajah Ambar membeku ketika dia melihat pria yang menggapai tubuhnya dan kini memegang pinggang dan punggungnya untuk menstabilkan dirinya adalah pria yang pernah Ambar temui di Royal Ruby Hotel satu bulan lalu.Diraja Sudibyo.Pria itu pun menyadari siapa yang dia bantu pun akhirnya melepaskan genggamannya dan rahangnya kembali mengeras.Ambar– panggilnya singkat.Mas Diraja, jawab Ambar tak kalah singkatnya.Ambar melirik pergelangan tangannya yang masih ditahan oleh Diraja. Menaikkan sebelah alisnya dan meminta pria itu segera melepaskannya. Diraja paham itu, tapi dia justru mengetatkan pegangannya sampai akhirnya Ambar menyentakkan tangannya untuk melepaskan genggaman pria itu.Tapi belum jauh dia melangkah, pergelangan tangannya kembali ditarik oleh Diraja dan membuat Ambar hampir terjatuh kembali karena kehilangan keseimbangan. Untungnya pria itu kembali mendekap pundak Ambar dan menjaganya tetap berada di dalam pelukannya.Apa kamu punya waktu hari ini? Ayo kita bicara, pinta Diraja dengan nada dingin yang sungguh tidak Ambar sukai.Ingin bicara masalah apa? Saya rasa tidak ada yang perlu dibicarakan. Kita tidak saling mengenal, ujar Ambar dengan tegas. Dia mencoba untuk melepaskan genggaman pria yang berdiri di hadapannya.Kita perlu bicara mengenai masalah pertunangan kita.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan