Ivermectin, Bayi Tabung, dan Manajemen Ikhtiar

1
0
Terkunci
Deskripsi

“Yang penting udah usaha dulu deh", begitu komentar teman mengenai berbagai usaha orang mencegah/sembuh dari COVID-19, bahkan dengan menggunakan metode atau obat-obatan yang masih diperdebatkan. Saat mendengar itu saya mengangguk-angguk. Tetapi beberapa saat kemudian, saya berpikir, apakah jalan pikiran ini 100% benar? “Yang penting ikhtiar” saja apakah sudah cukup? Mungkin kita perlu semacam “manajemen ikhtiar”?

Sedikit renungan dan kepusingan saya, untuk teman-teman juga. 

1,485 words

Unlock to support the creator

Choose Your Support Type

Post
1 konten
Akses seumur hidup
50 (IDR 5,000)
Berapa nilai Kakoin dalam Rupiah?
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Marketing Insaf Part 1: Terlalu Narsis
9
1
Sesudah 20 tahun lebih bekerja di Marketing dan Advertising, jika saya melihat kembali ke belakang, maka ada banyak hal-hal yang dulu saya percayai dan praktikkan kini saya sesali. Mengapa? Karena dengan pengalaman ditambah perkembangan ilmu pengetahuan (tidak hanya marketing, tetapi juga psikologi, behavioral science, dll.), ada banyak praktik dan belief di marketing, brand, dan advertising di masa lalu saya yang ternyata keliru, tidak berdasar, dan hanya membuang waktu dan tenaga.Seandainya ada mesin waktu, ingin rasanya mengatakan ini semua kepada diri saya di masa lalu, agar tidak melakukan kesalahan ini semua. Marketing Insaf adalah seri tulisan saya atas “dosa-dosa” marketing dan advertising di masa lalu saya. Siapa tahu, tulisan-tulisan yang random ini juga berguna bagi pembaca lain yang ingin mendalami dunia marketing, brand, dan advertising.Part 1: Terlalu Narsis adalah catatan dosa saya yang paling fundamental. Dan insaf akan dosa yang satu ini membawa dampak penting pada banyak praktik marketing lainnya. Karenanya ini saya jadikan tulisan pertama.Semoga bermanfaat.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan