
Kamu gadis penyuka boneka yang memiliki perasaan suka dan kagum pada Sunghoon si pemilik dan pembuat boneka. Tetapi kamu menemukan hal yang mengejutkan dari Sunghoon.
Ini versi seksi dan lebih panjang selamat membaca. Semoga suka ya! Jan lupa berikan "love" sebagai dukungan untukku(◍•ᴗ•◍)❤
Warning! Disini Sunghoon agak yandere tapi sekali lagi itu hanyalah karakter buatan untuk memperseksi cerita.
Tidak ada gadis yang tidak menyukai boneka yang cantik dan imut termasuk kamu. Sangat menyukai boneka-boneka lucu bahkan banyak sekali boneka di kamar tidurmu. Sejak kecil kamu sudah mengoleksi banyak boneka cantik.
Suatu hari, kamu mendengar ada toko boneka baru di sekitar daerah tempat tinggalmu. Tak kuasa menahan kegemaranmu terhadap boneka, kamu pun mendatangi langsung toko boneka itu yang ternyata seluruh boneka yang dijual adalah buatan langsung dari pemilik tokonya bernama, Sunghoon Park.
Pria tampan berusia 27 tahun itu tidak hanya pandai membuat begitu banyak berbagai jenis boneka cantik dan lucu tetapi juga pandai melukis dan membuat aksesoris sepeda gelang dan kalung dari manik-manik.
Selain itu, Sunghoon memiliki paras yang sangat tampan dengan hidung mancung yang tinggi dan alis tebal yang menjadi ciri khas ketampanannya. Dia juga memiliki kepribadian yang baik dan ramah meskipun diawal pertemuan kamu merasa sedikit takut padanya karena dia terlihat seperti pria cuek dan dingin. Itulah mengapa tidak boleh menilai seseorang dalam satu pertemuan saja.
Hampir setiap minggu kamu mendatangi toko boneka milik Sunghoon. Kamu menjadi pelanggan setia pertamanya. Itulah mengapa kamu sangat akrab dengannya. Sunghoon sering memberikan kamu hadiah sebagai salah satu benefit karena kamu sering membeli boneka buatannya. Dia memberimu kalung, gelang bahkan lukisan cantik.
Sunghoon mengatakan kamu sangat mirip dengan seseorang yang dia sayangi. Sangat menyukai boneka dan selalu bersorak gembira hanya karena hadiah kecil yang dia berikan. Hal itu membuat kamu tersipu karena sejujurnya kamu mulai menaruh hati pada Sunghoon. Karena selain tampan, Sunghoon benar-benar memiliki semua hal dari tipe pria yang kamu idam-idamkan.
Hari ini adalah hari ulang tahunmu. Tidak ada perayaan karena kamu bukan lagi gadis kecil yang merengek minta di rayakan saat ulang tahun tetapi ibu dan ayahmu tetap membelikan kue ulang tahun untukmu. Setelah sedikit perayaan kecil bersama orangtuamu. Kamu berinisiatif memberikan sepotong kue kepada Sunghoon berharap mendapatkan ucapan selamat manis dari pria yang kamu sukai.
Jadi kamu keluar mengendap-endap tanpa sepengetahuan orang tuamu karena mereka pasti melarang kamu keluar malam hari, terutama daerah tempat tinggalmu sangat sepi dan sunyi ketika malam tiba.
Kamu tidak pergi ke toko melainkan langsung ke rumah Sunghoon yang berada tak jauh dari tokonya, hanya berbeda tiga rumah. Kamu mengetuk pintu rumahnya dengan pelan-pelan karen tidak ingin mengganggu tetangga Sunghoon. Mengetuk pelan, sudah cukup membuat bunyi jelas karena keadaan yang sunyi dan sepi.
"Kak Sunghoon... Kamu ada di dalam? Ini aku."
Kamu menyerit karena tidak ada jawaban dari dalam sehingga kamu berfikir mungkin Sunghoon sudah tertidur. Mengingat saat pagi hari hingga sore hari dia membuka tokonya.
"Baiklah, kurasa besok saja." Gunggammu sedikit cemberut karena tidak bisa mendapatkan kesempatan bertemu Sunghoon malam ini.
Tetapi saat kamu memutar tubuhmu untuk pergi dari rumah Sunghoon tiba-tiba saja kamu tersentak kaget atas kehadiran Sunghoon tepat di belakangmu. Itu hampir membuatmu menjerit kaget dan takut. Jantungmu berdebar kencang karena keterkejutan yang kamu alami. Hampir menjatuhkan sepiring potongan kue.
"Hey, ini aku." Sunghoon menahan sepiring potongan kue yang hampir jatuh. "Jadi, kau ulang tahun hari ini?"
Kamu mendongakkan kepalamu dan menghelah nafas lega ketika mendapati ternyata itu Sunghoon. "Oh, Kak Sunghoon! Bikin aku kaget! Kamu kayak hantu, kak!" Ucapmu lalu tersenyum manis dan menganggukkan kepala.
"Iya! Aku mau ngasih kue ini buat kamu."
Sunghoon tersenyum tipis hampir tidak terlihat tapi bagimu itu sangat manis. "Happy birthday, pretty little doll." satu tangan Sunghoon mengusap lembut puncak surai hitammu yang langsung membuatmu menjerit dalam hati.
Dan ucapan Sunghoon hampir membuat meleleh jika saja kamu hanyalah mentega.
"Ini," tangan Sunghoon yang lain menyodorkan sebuket mawar pink cantik yang membuat bola matamu berbinar terkejut tapi juga sangat senang. "Hadiah kecil cantik untuk gadis manis sepertimu."
"Wahhh~ kak Sunghoon, kok tau aku suka mawar pink?! Makasih banyak!" Kamu langsung menerima buket berisikan tujuh tangai bunga mawar pink cantik itu dan menghirup aromanya yang segar. Sebenarnya sedikit aneh, kamu bahkan tidak pernah menceritakan pada Sunghoon apa yang menjadi kesukaanmu selain boneka karena jika dia memberikan kamu boneka mungkin kamu akan paham. Dia bahkan tau hari ini adalah ulang tahunmu, buktinya dia menyiapkan hadiah. Dan yang paling aneh, dia tahu kamu ke rumahnya?
Keanehan itu kamu abaikan karena hatimu berbunga-bunga setelah menerima bunga dan ucapan manis dari Sunghoon.
"Ayo cobain kuenya, kak! Enak lho, itu rasa coklat tapi gak terlalu manis." Kamu memotong kecil kue dengan sendok berniat menyuapi Sunghoon.
Sunghoon membungkuk dan menerima sesuap kue darimu. Matanya menatapmu dengan tatapan penuh dengan senyuman kecil yang mengandung suatu hal tanpa kamu sadari.
"Kamu mau hadiah lain dariku?" Entah Sunghoon bertanya atau menawarkan tetapi cara telapak tangannya mengusap pipimu membuatmu langsung menganggukkan kepalamu.
🧸🧸🧸🧸🧸
"Aahhhnnn, kak Hoon... Kenapa tanganku harus di borgol?" Kamu melenguh sambil sedikit memprotes saat Sunghoon menarik pergelangan tanganmu untuk di borgol pada sisi tiang ranjang.
Di sinilah kamu berakhir. Di dalam kamar, diatas ranjang milik Sunghoon. Dia mengatakan akan memberikanmu hadiah yang tidak akan pernah bisa kamu lupakan.
Piyama lucu hingga pakaian dalam cantikmu sudah tergeletak di lantai. Sementara Sunghoon masih lengkap dengan kemeja putih dan celana hitam panjangnya.
"Ssshhh, gadis manis yang aku sukai tidak akan banyak bertanya." Sunghoon mendesis tepat di telingamu. Dia mendekatkan wajahnya tepat diatas wajahmu, bibirnya hanya berjalan sehelai benang dengan bibirmu. "Cukup percaya padaku. You trust me, right, baby doll?"
Kamu menatap paras tampan sempurna Sunghoon, merasa terhipnotis dengan caranya menatapmu. Jadi kamu hanya menganggukkan kepala membuat Sunghoon menyeringai puas, dia memberikan ciuman keningmu sebelum memborgol tanganmu yang lain.
Sunghoon turun dari atas tubuh polosmu. Menatap kamu yang terekspos sepenuhnya diatas ranjangnya, terikat dan terbentang sepenuhnya seperti mimpi basah setiap pria.
"Ah, tunggu sebentar, sayang. Aku ingat kamu suka sekali dengan lilin aroma terapi." Sunghoon berjalan ke sisi, membuka laci yang ada di samping ranjangnya. Kepalamu menoleh dan mendongak dengan susah payah. Sunghoon tahu kamu suka lilin aroma terapi? Dari mana?
"Kok, kamu bisa tahu, kak? Dan itu juga aroma yang sama yang selalu aku nyalakan." Kamu menyerit bingung apalagi saat aroma dari lilin yang di nyalakan itu mulai tercium. Kamu tidak tahu harus merasa tersanjung atau curiga.
Sunghoon terkekeh mendengar pertanyaan polosmu. "Jadi kamu sangat menyukai aroma ini?" Sunghoon kembali mendekatimu, berdiri di sisi ranjang tempat kamu terbaring dan terikat.
"Iya, aku suka. Itu membuatku tenang dan—aakhhh!" Kamu menjerit kaget saat merasakan panas dari tetesan lilin diatas kulit, diperut mu. "Kak Sunghoon, apa yang kau lakukan?!" Kamu memprotes dengan memberikan tatapan kesal.
"Ssshhh, ini akan nikmat seiring berjalannya waktu. Santai, sayang." Sunghoon kembali meneteskan lilin diatas kulitmu membuatmu menggeliat dan merengek protes. Suara dentingan dari borgol yang kamu tarik terdengar jelas.
"Kak, aaahhh, stop! Itu panas!"
"Panas?" Sunghoon menaikkan alisnya seolah heran dengan protesmu. Bahkan dia meneteskan lelehan lilin itu diatas puncak dadamu, mengenai salah satu bagian sensitif dari tubuhmu yaitu tepat nipple pinkmu. Kamu menjerit keras tetapi justru membuat Sunghoon tersenyum senang.
"Kak, stop!! Please, I beg you. Jangan kayak gitu..." Air mata mulai terbentuk di bola mata cantikmu.
"Hey, hey, jangan menangis, sayang." Sunghoon meletakkan lilin itu diatas nakas lalu segera membungkuk dan meraih wajahmu dengan kedua tangannya. "Oke, tidak lagi. Maafkan aku. Kau menyukaiku, kan?"
Kamu terisak kecil sambil menganggukkan kepalamu. Tatapan khawatir Sunghoon berubah menjadi senyuman puas melihatmu kembali tenang.
"Itu gadis manisku," Sunghoon mengecup kedua matamu secara bergantian. Sebelum akhirnya dia merangkak naik keatas tubuhmu. Hidung mancungnya menusuk ceruk lehermu saat dia menghirup aroma tubuhmu dalam-dalam membuatmu melenguh pelan. Sunghoon terkekeh dan memberikan ciuman terbuka di sekitar bawah rahangmu.
"Manis sekali, aku bisa menghirup aroma ini sepanjang hidupku tanpa bosan." Kata-kata manis Sunghoon berhasil mengalirkan gairah di pembuluh darahmu. Hal itu membuatmu menggosok pahami tanpa sadar.
Ciuman Sunghoon turun ke tulang selangkamu memberikan gigitan kecil yang cukup meninggalkan jejak merah yang akan menghitam di keesokan hari karena gigi runcing seperti vampir yang dia miliki. Kamu menggeliat dan melenguh di bawahnya.
"Aaahhh, kak Sunghoon..."
Lidah hangat Sunghoon mulai membelai dan menggelitik kulitmu. Tepat ketika lidah itu mengambil tetesan lilin yang sudah mengeras dibagian puncak dadamu, kamu semakin menggeliat dan melenguh keras.
Sunghoon terus melanjutkan mencicipi tubuh polosmu. Aroma manismu membuatnya sangat menikmati sesi mencicipi tubuhmu sebelum merasakan langsung nektar manis dari inti tubuhmu.
Kepalamu terangkat untuk menatap Sunghoon yang mulai membuka dan membentangkan pahamu. Kamu kembali membanting kepalamu pada bantal dan menarik borgol yang mengikat tanganmu saat merasakan belaian hangat dari lidah yang membelai lipatan inti tubuhmu.
"Ouuchhhh, kak Sunghoon!!! Uhhh, geli aaahhh!"
Mata tajam Sunghoon melirik kearah mu. Dia menyeringai puas sebelum akhirnya semakin membenamkan wajahnya di sana. Melahapmu seperti makanan satu-satunya yang tersisa di bumi ini. Tangannya meremas pahamu setiap kali kamu akan menjepit kepalanya.
"Ayo, baby doll. Berikan aku nektar manismu, sayang." Gumam Sunghoon sambil menggigit kumpulan saraf sensitif kecil di inti tubuhmu membuatmu menggelinjang kegelian dan merasa semakin dekat dengan puncak pelepasanmu.
"Aaahhh, uuhhhmmm, almost done, huuufffttt, kakk!!! Aahhh, I'm cumming!" Kamu melenguh keras dan melakukan pelepasan orgasme hebat yang membuat pahamu bergetar hebat.
Sunghoon menggeram puas dan tanpa ragu melahap nektar manis yang keluar dari inti hole sempitmu. Dia menenggakkan tubuhnya dengan lututnya untuk membuka kancing dan resleting celana hitamnya. Matanya menatapmu dengan tatapan nafsu ang berkobar saat kamu tersengal-sengal keras.
Matamu membulat melihat ukuran ketebalan dari dick milik Sunghoon yang besar dan sangat panjang memiliki urat disepanjang pangkalnya tetapi sangat bersih seperti kulitnya yang putih pucat. Hal itu membuatmu meneguk air liur antara takut dan ragu apakah kamu benar-benar bisa menerima benda itu di dalam dirimu?
Sunghoon menyeringai puas melihat kamu melotot terkejut dan kagum dengan ukuran yang dia miliki. Ada kepuasan besar di dalam dadanya.
Kedua tangan Sunghoon mencengkram pinggulmu dan membalik tubuhmu dengan mudah tanpa melepas borgol di kedua tanganmu sehingga tanganmu menyilang.
"All fours position, cantik."
Kamu langsung menuruti Sunghoon dengan menekuk kaki dan tanganmu membuatmu dalam posisi menungging.
"Aahhh, kak!" Kamu melenguh dan merengek saat Sunghoon tiba-tiba saja menampar pipi pantatmu, meninggalkan cap lima jarinya di sana.
"Want it hard or rough?" Sunghoon membungkuk untuk membisikkan pertanyaan yang membuatmu gemetar.
"Ha-hard," jawabmu dengan sedikit ragu dan gugup. Sunghoon memberikan ciuman pada bahumu sebelum menegakkan tubuhnya. Satu tangannya mencengkram erat pinggangmu, tangannya yang lain memposisikan ujung ketebalannya tepat di inti hole hangatmu yang sudah becek. Meskipun ada sedikit aba-aba dari Sunghoon tetapi tetap saja kamu tersentak kaget dengan satu dorongan keras dan dalam darinya. Sunghoon juga menggeram rendah saat merasakan kamu menyelimutinya membuatnya menggerentakkan giginya.
"Fuck! So fucking tight." Sunghoon mulai bergerak menarik ketebalannya hingga hanya menyisakan ujungnya sebelum membanting dengan keras dan dalam membuat kamu tersentak saat ujungnya mencium titik G-spot terdalammu. "Aahhh, Kakk!!!"
Sunghoon mengulangi hentakkan keras dan dalam itu berkali-kali. "Sial, kau benar-benar meremasku. Kau suka dipenuhi olehku, huh?"
Kamu hanya mengerang dan merengek tanpa bisa menjawab karena perasaan di tusuk keras dan dalam membuatmu tidak sanggup mengatakan jawaban. Tapi hal itu memicu Sunghoon menjambak rambut panjang mu membuat kepalamu mendongak keatas dan menatapnya.
"Jawab! Sudah mulai kehilangan kata hanya karena penisku?" Sunghoon menggerutu kasar padamu.
"Y-ya, aku suka, sangat suka. Terusin, kak Hoon!" Kamu menjawab dengan susah payah tetapi setidaknya itu membuat Sunghoon kembali tersenyum senang. Dia semakin menghentakkan pinggulnya dengan keras hingga suara kecipak dari kulit yang beradu memenuhi ruangan.
🧸🧸🧸🧸🧸
Kamu baru saja membersihkan tubuhmu setelah selesai bercinta dengan penuh nafsu yang panas dengan Sunghoon.
Kakimu melangkah keluar dari kamar mandi hanya mengenakan kemeja putih milik Sunghoon yang cukup menutupi tubuh polosmu sampai paha. Rambut panjang mu masih setengah basah.
Kamu melangkah keluar dari kamar tidur guna mencari keberadaan Sunghoon. "Kak Sunghoon~"
Kamu terus melangkah mengitari sisi ruangan demi ruangan selain kamar Sunghoon tetapi kamu hanya menemukan ruangan gelap, tapi entah kenapa kamu justru merasa penasaran pada ruangan gelap itu. Seperti ada bisikkan bahwa kamu harus mencoba melangkah masuk.
Kaki dan tubuhmu seolah bergerak sendiri hingga tanganmu terangkat untuk menyalakan saklar lampu tetapi saat lampu dinyalakan, seperti ada sistem yang terhubung dengan saklar itu. Ruangan itu rupanya sangat luas bahkan lebih luas dari kamar tadi. Dipenuhi banyak sekali hal-hal yang mengejutkan.
Ada begitu banyak foto-foto candid milikmu seperti diambil dari hari ke hari, ada lukisan-lukisan dengan kamu sebagai objek yang terpajang, ada juga tiga patung boneka yang mirip sekali dengan kamu, benar-benar dibuat seolah persis replikaanmu. Dan yang paling mengerikan ada satu layar besar yang menampilkan rekaman dari kemera yang merekam ruangan kamar tidurmu dari segela arah. Dan beberapa kamera yang menunjukkan kamar mandi mu. Hal lain yang kamu sadari dan yakini, bahwa kemera itu berasal dari boneka-boneka yang selama ini kamu beli dari Sunghoon. Bagaimana bisa kamu tidak menyadari hal itu?
"Ya Tuhan, apa ini?" Kamu menutup mulutmu. Perasaan takut dan ngeri menghantam sekujur tubuhmu. Kakimu berjalan mundur berniat pergi dari ruangan itu tetapi punggungmu menabrak dada bidang seseorang yang kamu yakini, Sunghoon.
"Kenapa terkejut? Bukankah kita sama, sayang? Kamu menyukaiku, aku juga menyukaimu." Sunghoon membungkuk untuk berbisik di telingamu. "Bedanya, rasa sukaku sudah menjadi obsesi yang sangat dalam hingga ingin kamu hanya untukku. Kau milikku."
—end.
Gimana? Udah cukup seksi belum ini?? Hehehe Jan lupa berikan LOVE yaa, terimakasih atas dukungannya. See you in the next story
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
