
"Sorry Bee, nggak maksud ngagetin. Perlu aku bantu apa lagi?"
Shafa menggelengkan kepala. "Udah selesai kok. Mas mau minum?"
"Kamu nawarin minum tapi aku berasa ditawarin jadi suami kamu. Kayak suami baru pulang kerja ditawari istrinya minum."
"Ya lamar dululah." sahut Shafa cuek.
Brave To Love You
6
0
2
Berlanjut
Shafa kecil tak pernah tahu awal mula ia bisa tinggal di Anugerah. Menjadi bagian keluarga Papa Juan dan Mama Tasya merupakan hadiah terbaik seperti yang Shafa dambakan sejak dulu. Dari keluarganya, Shafa merasakan kasih sayang dan cinta yang tulus. Dari situlah, timbul kepercayaan bahwa kelak akan ada orang lain yang tulus mencintainya.Rasa percaya dirinya tak selalu besar apalagi jika menyangkut soal pertemanan dan pasangan. Banyak keraguan yang turut membayangi. Masa lalunya terkadang masih menghambat Shafa untuk melangkah. Insecure dan overthinking sering timbul tenggelam hingga membuatnya ragu dan tak berani untuk memulai atau melangkah.Gadis itu kerap kali menahan perasaannya muncul ke permukaan. Ia berusaha untuk menjaga hatinya. Hingga interaksi Shafa dengan sosok laki-laki yang sempat menarik dimatanya kian intens. Akankah Shafa berani untuk membuka hatinya ketika ada orang lain yang berusaha keras untuk mendapatkan perhatiannya? Beranikah ia untuk memiliki perasaan pada lelaki itu? Beranikah ia memberikan hatinya untuk lelaki itu?
Note: Bisa dibilang ini spin-off dari ceritaku sebelumnya, Believe in You. Cerita ketiga yang aku publish di sini. Cerita ini adalah karya asli dariku. Please, jangan plagiat ya guys!
1,969 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Brave To Love You
Selanjutnya
BTLY - EXTRA PART 2
3
0
Kalau aku mau lamar kamu, mau dilamar kayak gimana Bee?Ada gitu orang nanya dulu? Nggak kreatif dan nggak romantis banget. ejek Shafa.Biar nggak salah dan sesuai permintaan dong. bela Wira. Jadi mau kayak gimana?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan
