Cerita ini mengandung gulali sekwintal yang manisnya gak habis-habis!

Diamnya seorang Naira, rupanya mengundang kekaguman dari banyaknya lelaki yang mengenalnya.

Tidak hanya kaum adam. Bahkan golongan wanita setengah baya, banyak yang memintanya untuk dijadikan menantu.

Naira masih menutup rapat pintu hatinya, setelah batalnya pernikahan dengan Rayhan tiga tahun lalu.

Adik-adiknya semakin besar, semakin membutuhkan banyak biaya. Keluarganya tidak bisa lagi mengandalkan hasil sawah sang Ayah yang hanya cukup untuk makan. Naira berpikir, jika dia menikah, siapa yang akan menopang kebutuhan keluarganya.

Pak Karim--Ayah Naira, selalu saja mendorongnya untuk segera menikah. Selain khawatir dengan usia yang kian bertambah, Pak Karim juga ingin melihat sang Putri bahagia. Usai berpisah dari Rayhan, lalu ditinggal sang Ibu, Naira hidup dengan separuh jiwanya yang hilang. Pak Karim sudah sangat jarang melihat senyum di bibir sang Putri.

Para pemuda datang silih berganti untuk melamarnya, namun belum ada satu pun yang Naira beri kesempatan.

Hingga tiba suatu hari, seorang Ibu meminta Naira untuk jadi menantunya. Namun ada yang membuat Naira ragu, lelaki itu sudah pernah menikah.

Apakah Naira akan menerima? Silakan ikuti kisahnya, di sini.

Cerita ini merupakan lanjutan dari Cerita Cinta Terlambat.

Happy reading!

Dinikahi Duda (Perjaka)