Jenis-Jenis Ending Cerita yang Wajib Penulis Ketahui

Kawan lebih suka membuat cerita dengan ending bahagia atau sedih? Banyak penulis yang mengakhiri cerita dengan happy ending. Ending ini akan menjadi penentu apakah cerita yang Kawan tulis akan diingat lama dalam benak pembaca atau dilupakan gitu aja. Tapi nih, selain happy ending dan sad ending ada beberapa jenis ending lain yang engga kalah menarik, loh! Nah, kalo engga mau ending cerita Kawan gitu-gitu aja. Ada beberapa jenis ending dalam cerita yang Kawan perlu ketahui. Selanjutnya Kawan tinggal menentukan mana yang cocok untuk digunakan dalam cerita. So, keep reading!

1. Surprise Ending

Surprise ending ini lebih dikenal dengan “plot twist”. Seperti namanya, surprise ending menyajikan ujung cerita yang benar-benar mengejutkan pembaca. Ending ini akan mematahkan gambaran yang telah dibangun pembaca dengan sesuatu yang tak terduga. Penulis akan membuat alur yang bertolak belakang dan sulit ditebak. Ending jenis ini dikatakan berhasil apabila pembaca merasa terkejut, tak percaya, dan tertipu oleh cerita. Alias, dugaan yang mereka kira ternyata salah atau tidak sesuai dengan perkiraan.

2. Question Ending

Kalo surprise ending membuat sebuah akhir yang tak pernah diduga pembaca, question ending cerita berakhir dengan menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Biasanya jenis ending ini digunakan untuk cerita bersambung atau novel berseri. Tujuannya ialah membangkitkan rasa penasaran sehingga pembaca menantikan cerita selanjutnya.

3. Circular Ending

Circular ending adalah istilah yang digunakan pada cerita novel, di mana cerita memiliki pola melingkar dari awal hingga akhir cerita. Maksudnya ialah ending cerita akan kembali lagi ke awal cerita. Pada bagian akhir, pembaca akan dibawa lagi untuk menelusuri ulang perjalanan tokoh, mulai dari pengenalan, munculnya konflik, klimaks hingga tahap resolusi. Bisa disimpulkan, jika menggunakan jenis circular ending, maka ending cerita akan berkaitan dengan awal cerita.

4. Open Ending

Open ending adalah ending yang memberikan akhir ambigu alias menggantung. Biasanya pembaca merasa seolah-olah cerita terhenti begitu saja. Open ending akan menyisakan banyak hal yang mengganjal dalam benak pembaca. Cerita dengan open ending selalu berhasil membuat pembaca geregetan, bahkan bisa membuat mereka kepikiran berhari-hari tentang bagaimana kelanjutan cerita. Akhirnya, pembaca pun menentukan sendiri ending cerita sesuai persepsi masing-masing.

5. Close Ending

Close ending adalah ending yang memberikan akhir dari sebuah cerita tanpa menyisakan pertanyaan apa pun, karena cerita sudah benar-benar diselesaikan oleh penulis. Jenis ending ini tidak menggantung dan tidak ada yang ambigu, semua sebab-akibat sudah terpapar dengan jelas. Ending cerita ini tidak membuat pembaca penasaran. Pembaca pun merasa lega dengan cerita yang benar-benar selesai. Akan tetapi, cerita yang menggunakan close ending biasanya sudah mudah ditebak.

Nah, itu dia beberapa jenis ending cerita yang bisa jadi alternatif Kawan saat menulis sebuah cerita. Mulai sekarang udah engga bingung lagi kan untuk membuat ending cerita? Yuk, buat cerita lebih seru agar tidak monoton dan klise dengan jenis-jenis ending di atas!

FYI aja niihh.. Masih banyak panduan penulisan lain yang bisa Kawan baca, loh! Kuy, langsung aja baca beberapa e-book yang bisa bantu Kawan untuk mengatasi kesulitan dalam menulis. Langsung download E-book 1, E-book 2, E-book 3 aja!