Arti Sebuah Pertunangan Part 1 - 3 (Lengkap)

3
0
Terkunci
Deskripsi

"Sudahlah Mas Rey, lebih baik kita pacaran kaya gini aja, aku gak mau kita tunangan tapi putus di tengah jalan, toh kita bisa melakukan segalanya kan?"

Begitulah bila aku mulai membicarakan pertunangan dengan Milla. Untuk hal yang satu ini bagiku memang bukan yang pertama dengan Milla saja tetapi aku sudah pernah melakukannya dengan beberapa pacarku yang sebelumnya. Tapi dengan Milla aku menemukan sesuatu yang lain yang penuh arti dan penuh cinta dan aku kadang berjanji pada diri sendiri bahwa Milla...

5,168 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
140
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Pembalasan Untuk Suami Selingkuh Part 1 - 6 (Lengkap)
3
0
Malam itu kami melakukannya beberapa kali hingga aku pun merasakan kepuasan yang amat membuatku lelah dan capai. Begitupun dengan suamiku, dia langsung tertidur dengan nyenyak sekali hingga ia tak menyadari adanya sebuah sms ke handponenya. Aku yang saat itu belum tertidur dan masih meresapi kenikmatan yang baru aku alami bersama suamiku meraih HP-nya.Aku tak sampai hati membangunkan suamiku. Iseng saja aku buka sms itu, dan…. aku amat terperanjat dengan kata kata dalam pesan singkat itu. Pesan itu dari seorang wanita yang dari kata-katanya amat membuat bulu kudukku berdiri. Kalimat dalam sms itu mengatakan bahwa dia, wanita itu amat menikmati hubungan terlarang bersama suamiku selama ini dan ingin mengulanginya lagi jika suamiku ke kotanya.Bagaikan petir di siang hari yang menghantam kepalaku, aku kaget sekali membacanya. Tidak aku duga sama sekali jika selama ini suamiku telah menyeleweng dariku. Ia memiliki wanita lain di kota lain. Pantas saja selama ini ia tidak begitu acuh terhadapku dan seakan tidak membutuhkan diri aku dalam hubungan biologis. Aku memandang tubuh suamiku itu yang masih tertidur dengan nyenyaknya.Paginya di saat sarapan, kulihat suamiku terlihat amat gembira seakan tak terjadi suatu apapun jua. Baru setelah sarapan pagi itu, aku minta waktu suamiku untuk membicarakan sms yang aku baca tadi malam. Pagi itu dengan menumpang mobil suamiku, aku pun menuju tempat yang kami anggap sebagai tempat yang bagus untuk membicarakannya. Tempat yang kami pilih merupakan sebuah taman kota yang aku rasa cukup privasi bagi kami berdua, sebelumnya aku telah menitipkan anakku ke mpok Esih.Perbuatan dan penyelewengan suamiku seakan mencambuk diriku untuk melakukan pembalasan, meski saat itu aku menyadari tidaklah benar tindakanku saat ini. Bang Roji menyadari juga perbuatannya saat itu menyalahi hukum dan amat tercela, dengan suara berat seolah menahan sesuatu dia masih sempat bertanya padaku. Aku semakin tenggelam dalam sosok tubuh Bang Roji,“Dik Rissa,, apakah udah siap sayang?” sambil menatap bola mataku dalam dalam.Dukung kelanjutnya ya… seru banget ada manis-manisnya gitu deh..
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan