Sendang Banyu Getih - Part 4 - Para Penunggu Sendang

13
7
Terkunci
Deskripsi

Sendang Banyu Getih

Part 4 - Para Penunggu Sendang

Spoiler : 

(Sudut pandang Danan)

Sudah hampir seminggu aku berada di desa ini. Ternyata setelah desa ini terlepas dari perseturuan kedua trah Brotowongso dan Darmowiloyo, masih ada beberapa masalah yang menghantui desa ini.

Kejadian bermula saat ada warga yang melihat sosok aneh berjalan di tengah desa saat lewat tengah malam.

Wujudnya seperti manusia setinggi dua meter yang berambut panjang dan menutupi wajahnya. Tubuhnya selalu basah dan selalu meninggalkan...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
242 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Sendang Banyu Getih - Part 5 - Nyi Sendang Rangu
16
13
Sendang Banyu GetihPart 5 - Nyi Sendang RanguSpoiler :…            “Mas… sakit mas,” terdengar suara anak perempuan dari dalam salah satu kuburan.            “Mas., gelap.. takut”            “Tanganku mana? Sakitt…”            “Jangan bunuh aku lagi….”            Suara-suara itu terdengar lirih dari dalam tanah. Walau mengetahui asal suara itu, aku tetap saja merinding dibuatnya.            Suara itu terdengar semakin riuh bersamaan dengan bangkitnya makhluk-makhluk itu dari dalam makam secara bersamaan.             “Wanasura, siap atau tidak kita harus hadapi mereka” ucapku pada sosok yang berdiam didalam tubuhku.            Kekuatan Wanasura mulai menyelimuti pergelangan tangan dan kakiku. Dengan semua kekuatan yang kupunya aku menghancurkan jasad itu dan tidak membiarkan satupun dari mereka meninggalkan tempat ini.            Sebenarnya bukan perkara yang sulit. Mereka hanyalah tubuh manusia yang rapuh dengan bau dan wujud yang menjijikkan. Sayangnya jumlahnya tidak terhitung dan terus berusaha untuk menyatukan tubuhnya lagi setelah dipisahkan.            Mungkin aku terlalu jumawa, beberapa kali gigitan, cakaran , dan serangan mereka melukai tubuhku. Namun bukan itu yang kukhawatirkan saat ini.             Sementara beberapa sosok mengeroyokku, beberapa dari mereka mencoba bersembunyi dari pandanganku untuk meninggalkan tempat ini.            Sekuat tenaga aku melepaskan diriku dari kerubungan makhluk-makhluk ini, tetapi sebelum aku sempat menyusul mereka yang kabur, tiba-tiba cahaya putih melesat dan melubangi tubuh makhluk-makhluk itu.            Cahaya itu juga ikut menghabisi jasad-jasad anak kecil yang kembali mencoba bangkit di sisi lain tempatku berada.             Aku tersenyum melihat kemunculanya. Yah , walaupun saat ini hanya sukmanya saja yang mencapai tempat ini.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan