Santri Alam Kubur Part 2 - Tarian di Alas Jati

5
3
Terkunci
Deskripsi

Santri Alam Kubur 

Part 2 - Tarian di Alas Jati

Spolier :

"             Walaupun takut setengah mati, tapi ia lebih khawatir dengan sosok santriwati yang telah berhenti di tengah-tengah kuburan.

            “Terus kita harus gimana?” 

            “Aku pernah denger cerita kalau hutan jati ini pernah kebakaran,” ucap Rizal tiba-tiba.

            “Maksud kamu?”

            Rizal ingat, ia pernah ditakut-takuti oleh Kang Aang untuk tidak memasuki hutan jati dengan sebuah cerita.

            “Hutan ini pernah...

1 file untuk di-download

Unlock to support the creator

Choose Your Support Type

Paket
184 konten
Akses 30 hari
1,000 (IDR 100,000)
Post
1 konten
Akses seumur hidup
150 (IDR 15,000)
Berapa nilai Kakoin dalam Rupiah?
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori karya
Santri Alam Kubur
Selanjutnya Santri Alam Kubur Part 3 - Tumbal Janin
7
8
Santri Alam KuburPart 3 - Tumbal JaninSpoiler :             “Rizal!! Sudah! Kita kembali dulu!” Teriak Fariz.            Rizal tidak peduli, malam ini ia harus bisa membunuh perasaan yang selama ini menghantui dirinya.            Ustad Sobirin , Fariz, dan Ahmad mengikuti cahaya dari kejauhan yang berasal dari senter Rizal. Gelapnya hutan jati, dinginya air hujan, benar-benar membuat Ustad Sobirin tidak habis pikir dengan apa yang sedang dilakukan oleh santri-santrinya itu.            Cahaya senter Rizal terhenti beberapa puluh meter setelah melewati makam tempat Hanifah ditemukan.            Rizal terlihat terengah-engah. Dia berdiri dengan wajah terpaku dengan memandangi sesuatu.            “Jal.. sudah Jal..” ucap Fariz menepuk bahu Rizal.            Tapi niat menghentikan Rizal terhenti ketika secara perlahan Rizal mengarahkan senternya ke sosok yang tak jauh berada di hadapanya.            Suara dan gerak-gerik aneh terdengar dari arah Rizal megarahkan senternya.            “I—itu?? “            “Astagfirullahaladzim… “ Ustad Sobirin tidak percaya dengan apa yang ia lihat.            Ada seseorang dihadapanya tengah  tersungkur di tanah dan memakan sesuatu yang sebelumnya terkubur di hadapanya.            Wajahnya penuh dengan darah, gerak-geriknya seperti seseorang yang kesetanan dan tertawa menikmati apa yang ia makan.            “Fadil?” Ustad Sobirin mencoba mendekat ke arah sosok itu.             Tapi Fadil hanya menoleh sekilas dan kembali menikmati benda penuh darah yang ada di tanganya. Ia seperti tidak takut dengan apapun seolah sesuatu yang ia makan adalah puncak kenikmatanya.            Rizal ikut mendekat dan mencari tahu apa yang sedang dilakukan Fadil saat itu.            “I—itu? Janin?” tanya Rizal saat mengetahui benda apa yang dipegang oleh Fadil.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan