
Deskripsi
DALANG DEMIT KAMPUNG WAYANG
Part Terakhir - Buto Lireng
Api dari korek pusaka itu mampu menahan kekuatan hitam dari benda itu dan menghanguskanya hingga tak bersisa.
Wajah penuh marah muncul dari dalang itu.
“Kalian tau berapa banyak kulit manusia yang kugunakan untuk membuat wayang itu!” ucapnya geram....
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Cerita Horror
Selanjutnya
#3 MONYET KEMBAR ALAS WETAN - Alas Sewu Lelembut
15
3
berisi 1 cerita Beberapa tahun setelah kejadian di pabrik gula sebuah takdir mempertemukan Kliwon dengan seseorang yang ia selamat kan di Alas Wetan. Linggar Sasena… Spoiler : Aku memperhatikan kliwon yang sibuk bolak balik di pinggir hutan sambil berteriak dengan rintihan yang belum pernah kudengar sebelumnya. Sepertinya ia berusaha memanggil saudara kembarnya berada di hutan itu. Namun sama sekali tidak ada balasan dari sana. Bahkan tidak ada satupun kera yang membalas teriakanya. Melihat hal itu Mas Linggar seperti merasa menyesal. Dari ceritanya dialah yang menusukan pusaka itu sebelum saudara Kliwon sempat keluar karena melindunginya dari serangan demit penguasa hutan itu. Aku.. aku tidak bisa melihat kliwon bertingkah seperti ini. Tapi aku juga tidak tahu apa yang harus kuperbuat. Seketika aku merasa seperti melihat sebuah kilatan muncul dari sisi hutan namun sama sekali tidak ada suara gemuruh yang menyusulnya. “Sepertinya terjadi sesuatu dengan pelindung ini” Ucap Paklek yang merasakan hal yang sama. Benar saja tepat setelah kilatan itu , tiba-tiba dari sisi lain hutan ini muncul sosok hitam setinggi pohon dengan kaki dan tangan yang sangat panjang. “De—demit opo kuwi!” Ucap Pak Damar yang terlihat ketakutan melihat sosok itu. “Bagaimana makhluk itu bisa keluar” Tanya Linggar. Paklek membacakan sebuah mantra yang menimbulkan api besar di tubuh demit itu. Sebuah mantra pembakar yang hanya membakar makhluk yang berasal dari alam lain. Seketika makhluk itu mengurunkan niatnya dan kembali melarikan diri ke dalam hutan. “Kilatan tadi menandakan mulai munculnya celah dari kekuatan pusaka ini, ini tidak akan lama lagi” Ucap Paklek Khawatir. “Ta—tapi sampai kapan Paklek?” Tanya Pak Damar. Paklek hanya menggeleng dan mencoba menyampaikan apa yang terbaik untuk warga desa.….
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan