
Deskripsi
Berisi 1 part panjang
Jeritan ketiga - “Warisan”
…….
“Keris itu sudah kehilangan kekuatanya… apa lagi yang kau harapkan?”
Sebuah suara muncul bersamaan dengan hadirnya roh seseorang yang tubuhnya masih terjebak di Lembah keramat.
...
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Cerita Horror
Selanjutnya
Jeritan Lembah Keramat Part 5
15
7
Berisi satu part Jeritan kelima - Segoro Ulo Spoiler : Setelah pulih dari serangan Mbah Jiwo , Ular itu mencoba kembali menyerang Rumi. Kali ini dengan badanya yang tanpa kepala berjalan merangkak diikuti liukan ekor ular yang sangat panjang yang menyatu dengan tubuhnya. Harusnya Mbah Jiwo segera menyerang makhluk itu , namun entah mengapa ia terlihat ragu. Sebelum sempat mencelakai Rumi, tiba-tiba hantu bocah itu muncul kembali menghadang makhluk yang merangkak dengan cepat menuju kami. “Bu… uwis bu… uwis…” (Bu… sudah bu.. sudah) Ucap anak itu dengan wajah yang sedih. Tunggu? Dia bilang ibu? Dibanding aku yang bingung, Ismi lebih sigap… ia mendekati bocah itu dan menyalakan korek api tua tepat sebelum makhluk ular bertubuh manusia tanpa kepala itu sampai ke sini. Cahaya api itu membuat tubuh ular itu menggeliat seperti kesakitan. “Ismi.. keluarkan batu hitam yang kamu simpan” Perintah Mbah Jiwo. Saat batu itu dikeluarkan, Hantu bocah itu mengambil kembali kepala seorang wanita yang sudah tidak berbentuk yang selama ini ia panggi ibu dan mendekatkanya ke tubuh makhluk itu. Seolah merespon tubuhnya , kepala yang dibawa hantu bocah itu terlihat mulai bergerak. “Min… kowe Imin to?” (min.. kamu Imin kan?) Tiba tiba kepala itu berbicara dengan lemas. “Nggih Bu.. niki kulo Paimin..” (Iya bu… ini saya, Paimin) Balas hantu bocah itu yang ternyata bernama Paimin. “Bu.. Imin Nggowo konco-konco sing iso nulungi ibu…” (Bu Imin bawa teman-teman yang bisa nolongin ibu) Ucapnya. Mendengar ucapan itu kami segera berkumpul di dekat hantu bocah itu. Tanpa bertanya apapun kami sudah mengerti mengenai kejadian ini. “Jadi Ibumu dipaksa menjadi anak buah penunggu lembah itu?” Tanya Mbah Jiwo. Hantu bocah itu mengangguk dengan wajah sedihnya. Terlihat tubuh ular yang menyatu dengan ibu Hantu paimin itu masih menggeliat terkena cahaya dari korek api milik Rumi. “Mbah.. apa yang harus kita lakukan mbah?” Tanya Rumi yang merasa kasihan setelah melihat kejadian ini. “Untuk membunuh satu makhluk tidak begitu sulit.. tapi saya tidak memiliki ilmu untuk menolong ibu bocah itu” Jawab Mbah Jiwo. “Kalaupun ada yang bisa menolong .. itu Cuma dia” Kami mengerti arah perkataan Mbah Jiwo.. seseorang yang memiliki ilmu untuk menenangkan makhluk yang sudah dikutuk tidak lain adalah Paklek.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan