
Dendam Patung Arwah
Part Akhir - Triwikrama [TAMAT]
Seperti biasa, Part akhir nggak ada spoiler ya!!
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Dendam Patung Arwah
Selanjutnya
Daryana Putra Sambara Part 3 - Prasasti Desa
13
2
Daryana Putra SambaraPart 3 - Prasasti DesaSpoiler :…Ada alasan desa itu tidak tersentuh oleh kerajaan. Ada sesuatu yang bisa menghancurkan kerajaan Indrajaya ternyata tersembunyi di desa ini. Tetapi walau berkata begitu, Raja Indrajaya sendiri belum mengetahui tentang apa yang tersembunyi disana.“Menghancurkan kerajaan?” Tanyaku bingung.Ibu mengangguk dan melanjutkan ceritanya.Bapakpun mencari tahu tentang ramalan itu dan menemukan sebuah prasasti. Ada aksara aneh yang bahkan belum pernah bapak lihat. Namun karena sangat ingin tinggal di desa ini, bapak bersemedi di sana dan mencari petunjuk mengenai isi prasasti ini.Setelah dua puluh satu hari, akhirnya bapak mendapatkan petunjuk. Bapakpun melapor ke Raja Indrajaya.Bapak menceritakan kebenaran tentang ramalan itu. Semua ditunjukkan oleh prasasti yang ia temukan. Dan benar , sesuatu di desa itu akan menghancurkan kerajaan Indrajaya.“Terus? Kenapa bapak masih milih tinggal di sini?” Aku semakin penasaran.“Sabar to Le, ibu selesain dulu ceritanya,” balas ibu.Aku menggaruk kepalaku dan kembali mendengarkan cerita ibu.Ramalan itu benar. Sesuatu yang tersembunyi di desa ini akan menghancurkan Kerajaan Indrajaya. Tapi bukan saat itu, bukan saat kerajaan dipimpin dengan adil dan bijaksana.Tapi ada saatnya dimana Kerajaan Indrajaya dikuasai oleh hawa nafsu dan niat buruk. Sesuatu yang berada di desa inilah yang akan menghancurkan kerajaan ini. “Berarti prasasti itu menyembunyikan kekuatan yang luar biasa ya bu?” Tanyaku. “Mungkin saja, tapi bapak menganggap itu sebagai hal baik dan memaksa untuk tinggal di desa ini,” jelas ibu. Raja Indrajaya percaya dengan cerita bapak. Iapun setuju bila memang itu faktanya, maka hal itu merupakan hal baik. Walau sudah tinggal di desa ini, Raja Indrajaya dulu tetap menyediakan tempat untuk Bapak dan Ibu di istana sampai aku lahir. Sampai akhirnya perang usai, Bapak dan ibu akhirnya menetap di desa ini sebagai orang biasa. “Kami beruntung Raja Indrajaya mau mengerti keinginan kami,” Ucap Ibu. Sekali lagi aku melamunkan cerita tentang kehidupan bapak dan ibu saat di istana dulu. Walau aku bahagia tinggal di sini, tapi rasa penasaran tetap saja ada. “Bu, sering-sering ceritain kisah ibu sama bapak di jaman dulu ya. Putra seneng dengerinya,” Pintaku. Ibu mengelus rambutku lagi.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan