
RITUAL TUMBAL KEBUN TEBU
Beberapa warga di kampungku percaya bahwa agar hasil panen tebu tetap terjaga dan rasa tebu manis, maka harus ada ‘sesuatu’ yang mereka lakukan. Dan akulah yang tidak beruntung karena melihatnya…
NOTE : Cerita ini sudah tersedia di Twitter..
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Ritual Tumbal Kebun Tebu
Selanjutnya
Jagad Segoro Demit II Part 1 - Perempuan dan Dendam
12
6
Jagad Segoro Demit IIPart 1 - Perempuan dan Dendam Spoiler : …“Hentikan! Biarkan aku hidup! Kuberikan apapun, Suminah!!” Suminah melepaskan pendekar itu dengan mulut yang sudah berlumuran darah. Ada sebuah jantung yang telah tergigit tergenggam di tangannya. “Maaf, tapi sudah terlambat.. Khekehkehe…” Pendekar itu melihat ke bawah dan mendapati lubang di dadanya, sementara di tangan Suminah sudah terggenggam jantung dari tubuhnya. “Kembalikan jantung…ku…” Brukkkk! Tubuh pendekar itu terjatuh, tawa Suminah terdengar menggema di ruangan itu. Ia memakan dengan lahap jantung itu sebagai balas dendam dan sebagai syarat kesempurnaan ilmunya. “Kau salah memanggil namaku, Khekehekhe! Suminah sudah mati sejak kalian membunah Linggajaya. Aku adalah Nyai Jambrong, dan akulah yang akan merobek jantung kalian semua satu-persatu Khekehkehe!!!…"
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan