
Alas Sewu Lelembut
Part 5 - Gandara Baruwa
Spoiler :
…
…
Jagad lelembut boten nduwe wujud
Kulo nimbali
Surga loka surga khayangan
Ketuh mulih sampun nampani
Tekan Asa Tekan Sedanten…
…
…
Angin berhembus dengan tenang.
Suara hutan masih berbaur dengan suara teriakan roh yang siap dihabisi oleh Gandara Baruwa. Tapi…
Aneh..
Tidak ada air hujan yang menetes..
Tidak ada pula tanda-tanda kemunculan sosok yang mendekat ke arah kami.
“Tidak mungkin? Mantraku gagal?” Ucapku.
Akupun mengulang mantra itu sekali...
Alas Sewu Lelembut
98
91
7
Berlanjut
Sebuah bencana muncul dari berbagai hutan keramat. Keberadaan makhluk-makhluk yang menjadi empunya ilmu hitam mulai bermunculan meminta haknya.sayangnya, kekuatan manusia saja tidak cukup untuk menghentikanya…
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Alas Sewu Lelembut
Selanjutnya
Alas Sewu Lelembut Part 6 - Amarah
19
12
Alas Sewu LelembutPart 6 - AmarahSpoiler :… Malam menjemput saat mereka berdua sudah sampai di tengah hutan. Mereka merasakan sendiri bau bangkai yang berasal dari desa Danumulur. Bukanya semakin takut, mereka malah semakin mempercepat langkah menuju desa itu. “Grrrrrr….” Cahyo merasakan kegelisahan Wanasura. Sepertinya,tidak hanya mereka yang khawatir mengenai keadaan Paklek. Desa Danumulur… Tulisan itu terpampang di gapura desa yang dibangun dengan apik dengan kayu dan bambu. Desa terpencil, dan sepertinya hanya berjarak beberapa puluh kilometer dari salah satu sisi alas wetan. Danan dan Cahyo melangkah dengan hati hati. Saat memasuki desa segera Cahyo menutupi hidungnya dengan sarungnya dan Danan dengan sapu tanganya. Bau busuk dari jasad-jasad yang bergelimpangan mulai menyengat. Jasad itu sudah mulai membusuk dan rusak. “Ini seperti di Kampung Srawen…” Ucap Danan. “Kampungnya Dimas?” Tanya Cahyo. Danan mengangguk. Ia mengingat bagaimana keadaan kampung srawen saat dia datangi. Setidaknya saat itu jasad warganya masih bisa dievakuasi dan dikuburkan. Tapi kali ini jasad mereka tidak tersentuh. Ketika memasuki desa lebih dalam, tiba-tiba Danan dan Cahyo terhenti. Seketika keris ragasukma muncul dengan sendirinya dan bergetar di tangan Danan. Sedangkan Wanasura segera merasuk dalam tubuh Cahyo untuk melindunginya. “Keris Ragasukma dan Wanasura sampai gelisah. Ini jarang sekali terjadi,” Ucap Cahyo. Di tengah kebingungan kami, tiba-tiba sebuah benda melayang ke arah Danan. Cahyo yang segera tersadar segera mendorongku untuk menghindar dari benda itu. Pyarr!! Darah bermuncratan dari benda yang dilemparkan ke arah mereka. “Kepala? Itu kepala manusia?” ucap Danan memperhatikan benda yang melayang ke arahnya. Merekapun menoleh ke arah asal benda itu dan beberapa bagian tubuh kembali melayang terlempar ke arah mereka. Mereka terus menghindar dan mendapati benda-benda itu terlempar dari salah satu pohon besar di sana. “Di sana Nan!” Ucap Cahyo. Cahyo menunjuk ke arah sebuah pohon mengerikan dimana mayat-mayat manusia tersangkut di ranting-rantingnya. Dan di salah satu ranting utamanya, tengah berjongkok seorang pria bungkuk yang tengah menikmati memakan bagian tubuh mayat-mayat itu.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan