Alas Sewu Lelembut Part 5 - Gandara Baruwa

12
10
Terkunci
Deskripsi

Alas Sewu Lelembut

Part 5 - Gandara Baruwa

Spoiler :

            Jagad lelembut boten nduwe wujud

Kulo nimbali 

Surga loka surga khayangan

Ketuh mulih sampun nampani

Tekan Asa Tekan Sedanten…

Angin berhembus dengan tenang.

Suara hutan masih berbaur dengan suara teriakan roh yang siap dihabisi oleh Gandara Baruwa. Tapi…

Aneh..

Tidak ada air hujan yang menetes..

Tidak ada pula tanda-tanda kemunculan sosok yang mendekat ke arah kami.

“Tidak mungkin? Mantraku gagal?” Ucapku.

Akupun mengulang mantra itu sekali...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
240 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Alas Sewu Lelembut Part 6 - Amarah
19
12
Alas Sewu LelembutPart 6 - AmarahSpoiler :…             Malam menjemput saat mereka berdua sudah sampai di tengah hutan. Mereka merasakan sendiri bau bangkai yang berasal dari desa Danumulur. Bukanya semakin takut, mereka malah semakin mempercepat langkah menuju desa itu.            “Grrrrrr….”            Cahyo merasakan kegelisahan Wanasura. Sepertinya,tidak hanya mereka yang khawatir mengenai keadaan Paklek.            Desa Danumulur…            Tulisan itu terpampang di gapura desa yang dibangun dengan apik dengan kayu dan bambu. Desa terpencil, dan sepertinya hanya berjarak beberapa puluh kilometer dari salah satu sisi alas wetan.            Danan dan Cahyo melangkah dengan hati hati. Saat memasuki desa segera Cahyo menutupi hidungnya dengan sarungnya dan Danan dengan sapu tanganya. Bau busuk dari jasad-jasad yang bergelimpangan mulai menyengat. Jasad itu sudah mulai membusuk dan rusak.            “Ini seperti di Kampung Srawen…” Ucap Danan.            “Kampungnya Dimas?” Tanya Cahyo.            Danan mengangguk. Ia mengingat bagaimana keadaan kampung srawen saat dia datangi. Setidaknya saat itu jasad warganya masih bisa dievakuasi dan dikuburkan. Tapi kali ini jasad mereka tidak tersentuh.            Ketika memasuki desa lebih dalam, tiba-tiba Danan dan Cahyo terhenti. Seketika keris ragasukma muncul dengan sendirinya dan bergetar di tangan Danan. Sedangkan Wanasura segera merasuk dalam tubuh Cahyo untuk melindunginya.            “Keris Ragasukma dan Wanasura sampai gelisah. Ini jarang sekali terjadi,” Ucap Cahyo.            Di tengah kebingungan kami, tiba-tiba sebuah benda melayang ke arah Danan. Cahyo yang segera tersadar segera mendorongku untuk menghindar dari benda itu.             Pyarr!!            Darah bermuncratan dari benda yang dilemparkan ke arah mereka.             “Kepala? Itu kepala manusia?” ucap Danan memperhatikan benda yang melayang ke arahnya. Merekapun menoleh ke arah asal benda itu dan beberapa bagian tubuh kembali melayang terlempar ke arah mereka.            Mereka terus menghindar dan mendapati benda-benda itu terlempar dari salah satu pohon besar di sana.             “Di sana Nan!” Ucap Cahyo.            Cahyo menunjuk ke arah sebuah pohon mengerikan dimana mayat-mayat manusia tersangkut di ranting-rantingnya. Dan di salah satu ranting utamanya, tengah berjongkok seorang pria bungkuk yang tengah menikmati memakan bagian tubuh mayat-mayat itu.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan