
2.910 Mdpl (Maut di Perbatasan Langit)
Part 1 - 2.910 Mdpl
Sinopsis :
Merapi, salah satu gunung teraktif di pulau jawa merupakan obsesi salah satu dari empat sekawan yang kuliah di kampus yang sama. Persahatan mereka membawa diri mereka untuk memenuhi mimpi Galang untuk menaklukan puncak Merapi.
Persahabatan, petualangan, dan mungkin Cinta? tapi mungkin tidak akan seindah itu. Karena sebuah takdir membawa mereka kepada kejadian-kejadian mengerikan selama pendakian.
Galang Saputra, Abiraka...
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
2.910 Mdpl
Selanjutnya
2.910 MDPL Part 2 - Bayangan di balik Kabut
18
10
2.910 Mdpl (Maut di Perbatasan Langit) Part 1 - Bayangan di Balik Kabut Spoiler :….“Sreeek… Sreeekkk”Suara itu terdengar lagi tak jauh dari sebelah tenda kami. Tiwi mengambil senter dan menodongkanya ke arah suara itu.Sial… sungguh mengerikan. Sekali lagi kami melihat suatu hal yang seharusnya tidak bisa kami lihat.“Tiwi! Matiin senternya!” ucapku memberi isyarat pada Tiwi. Tiwi yang juga melihat hal itu segera mematikan senternya. Wajahnya seketika pucat dan tubuhnya gemetar.Tepat sesudah hujan berhenti tiba-tiba di sekitar tenda kami muncul orang-orang dengan tubuh yang tidak utuh dan wajah yang penuh borok berjalan menuju satu tempat dengan menyeret beberapa makhluk seperti manusia dengan tubuh yang sudah membiru. Beberapa dari mereka membawa obor seolah memang membutuhkanya untuk menerangi jalan.“A—Apa lagi itu lang?” Suara Tiwi terdengar bergetar.“Ga tau wi! Cepet masuk… semoga mereka nggak sadar dengan keberadaan kita” Balasku yang segera kembali menutup pintu tenda.Tiwi terihat meringkuk ketakutan dengan senter yang tergenggam erat di tanganya. Secara refleks aku memeluknya dengan harapan bisa mengurangi rasa takutnya walaupun dalam hati akupun merasakan hal yang sama.“T—takut lang… “ Tiwi menangis berusaha menutupi matanya dengan pundakku dan aku memeluknya dengan lebih erat.Srekk… srekk… srekk…Suara itu terdengar semakin mendekat. Cahaya obor yang dibawa makhluk itu menunjukan bayangan makhluk-makhluk yang mendekat ke arah tenda kami. Tiwi semakin menangis namun aku mencoba menutup mulutnya agar tidak menimbulkan suara. Terlihat bayangan-bayangan dari sisi tenda kami saat makhluk-makhluk itu berjalan ke satu arah dengan menyeret sesuatu seperti jasad manusia.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan