
*** Panjang terowongan KRL yang akan dibangun mencapai 110 kilometer
Entah apa yang mereka temukan di bawah sana***
Sedikit background tentang cerita ini: cerita bersambung ini gue bikin beberapa tahun lalu terinspirasi oleh kasus dimana ada selebgram yang masuk secara ilegal ke terowongan MRT yang berakibat pada dipecatnya pekerja MRT yang membiarkan mereka masuk. Namun kali ini, gue memberikan sentuhan horor yang terinspirasi oleh “The Descent”, “The Pyramid”, dan “Grave Encounters”.
I hope you guys enjoy it.
"Tidak! Tidak!" jerit Lia dalam hati, "Ia tak boleh menangkapku!"
Ia masih berlari dengan terengah-engah, sesekali ia melihat ke belakang dan di sanalah dia ...
Makhluk itu masih mengejarnya.
Makhluk yang mengenakan wajah teman-temannya ...
"Dimana akhir terowongan ini?", jeritnya dalam hati. "Kapan semua ini akan berakhir?"
"Tolong!" ia berteriak, namun suaranya hanya menggema di terowongan itu, "TOLONG!"
***
“Are you sure about this?” Lia memandang mata Jerry, sahabatnya, dengan tatapan ragu. Jerry tahu kenapa dia ragu, namun justru itu adalah pertanda baik. Semakin “sukar dipercaya” idenya, berarti semakin anti-mainstream. Dan dia tahu betapa generasi millenial menyukai segala sesuatu yang anti-mainstream.
“Video ini akan viral, Lia. Coba bayangkan, semalam di terowongan MRT bawah tanah!”
“Tapi kan terowongannya belum dibuka?” Lia masih ragu.
“Justru itu. There will be so many viewers. Bukannya lu sendiri yang menginginkan video heboh buat comeback lu?”
Lia berpikir sebentar. Memang benar, selama setengah tahun vakum, banyak followers ingin agar Channel Dark Magnolia dibangkitkan lagi. Mereka haus akan cerita horor. Dan drama tentunya.
“Oke, Jerry. But no more drama, oke?” Lia memperingatkan.
“Deal!” Jerry menyalaminya.
“Lu setuju?” Keket, sahabatnya yang sedang makan di sampingnya sukar mempercayainya, “Lu nggak tahu apa yang ada di dalam sana, kan?”
”Justru itu! Video itu bakalan jadi yang pertama!” Jerry balik memandang Lia kembali, “Sudah ada beberapa selebgram yang memajang foto-foto petualangan mereka di sana lho, Lia. Kita harus sesegera mungkin memulai ekspedisi kita.”
“Wait! Wait! Hold on!” cewek berdarah blasteran Inggris bernama asli Martha Catherine itu kembali protes, “Maksud gue, apa di sana tidak berbahaya? I mean, di sana lagi ada proyek kan? Bagaimana jika masih ada peralatan berat di sana yang bekerja atau tiba-tiba terowongannya runtuh?”
“Ah, lu parnoan amat sih, Ket!” Jerry kembali mengomel, “Kita aja pernah jelajah makam malam-malam, lalu ke terowongan Casablanca, dan terakhir kita ke mall yang katanya berhantu itu kan?”
“Tapi itu beda! Kita emang ghost hunter tapi kita semua tahu itu bohongan kan? Nggak ada yang namanya hantu atau something supranatural di luar sana. Kita cuman menciptakan atmosfernya saja. Lagian kita tahu semua tempat itu aman. Tapi terowongan KRL yang belum jadi itu ...”
“We’ll be fine ...” Jerry menoleh ke teman terakhir mereka, Fajar yang semenjak tadi terdiam. “Benar kan, Jar?”
“Gue sudah dapat orang yang akan mengantar kita ke sana. Orang dalam. Dia pegawai kontraktor yang biasa masuk keluar proyek.” jawab Fajar.
“Tapi, bukannya proyek MRT sedang dikebut? Bahkan saat malampun gue sering lewat dan lihat banyak orang bekerja di sana,” Lia sebenarnya tertarik, tapi masih ragu dengan konsekuensinya.
“Katanya ada proyek yang sedang sepi, atau bahkan dibatalkan. Tak ada pekerja di sana saat malam, jadi kita bebas di sana. Katanya kita akan aman asalkan memakai helm proyek.”
“Argh!” Keket membayangkan ia memakai helm proyek dan harus menyembunyikan potongan rambutnya yang sebenarnya ingin ia pamerkan di youtube.
“Okay, just tell me when!” Lia terlihat excited. Ket, lu bikin naskahnya. Jerry, siapkan kamera terbaik lu, dan Fajar ... lu seperti biasa bekerja di belakang layar.” cewek itu menambahkan tanda kutip menggunakan jarinya saat menyebutkan kata “di belakang layar”.
Semua tertawa.
“This is gonna be fun,” ucap Lia yang kemudian memandang tajam ketiga temannya, “And remember, no more drama!”
***
“Please comeback, Magnolia. We need you.”
“This vlog is awesome. Kenapa udah nggak aktif lagi?”
“Hi Magnolia. Udah nggak update lagi? Padahal vlognya keren lho.”
“I miss her video.”
Air mata nyaris menggunung di pelupuk mata Lia. Dia memang memulai channel vlognya iseng-iseng setahun lalu. Ia mengawalinya dengan review novel horor yang baru saja dibacanya. Dia tak menyangka akan mendapat ratusan followers dalam sekejab. Dengan bantuan teman-temannya yang jago editing, kualitas videonya bertambah dan angka followers-nya merangkak naik hingga ribuan.
Namun setengah tahun yang lalu ia menghentikan semua aktivitasnya. Semua orang tahu apa sebabnya.
Lia mengetikkan kata pencarian “Dark Magnolia” di kolom pencarian youtube dan hasilnya bukan hanya investigasi horornya, melainkan review dari beberapa vlogger lain. Beberapa terang-terangan mencemoohnya.
Wajahnya muncul dalam kompilasi video “5 Momen Youtube Paling Memalukan”. Di sana, seorang youtubers membahas tentang video terakhirnya.
“...Bukannya mendapat penampakan, eh Magnolia malah menangkap basah kekasihnya berselingkuh di salah satu videonya. Well, shit! Tapi emang youtubers yang satu ini emang lebih mengandalkan sensasi guys ketimbang kualitas videonya ...”
Lia menutup laptopnya dengan kesal. Ini semua ide Keket agar memasukkan sedikit bumbu kehidupan pribadinya ke dalam tiap videonya. More drama will be good, katanya. Yah, dia terlalu banyak menonton reality show ketika masih bersekolah di London.
Dalam semua videonya, Lia selalu tampil bersama pacarnya, Egie. Ya, wajah tampannya memang menarik banyak viewers dan kebersamaan mereka juga dikagumi para fansnya. Kata “cute couple” dan “couple goals” sering muncul dalam kolom comment.
Hingga malam itu, saat ia memergokinya selingkuh secara live streaming di hadapan pemirsanya.
“Gue nggak mau seperti ini!” maki Lia dalam hati, “Gue hanya ingin jadi diri gue sendiri, bukan kayak begini ...”
Sebenarnya bukan kemarahan Lia karena pengkhianatan Egie yang menyebabkannya tak meng-upload video baru lagi. Namun kekesalannya memuncak ketika video itu, video penuh sensasi dan drama ketika ia menemukan pacarnya berselingkuh, justru menjadi video terpopuler dengan angka viewers mencapai sejuta lebih.
Saat itulah ia sadar, bukan kisah horornya yang diinginkan para penontonnya, namun drama kehidupannya.
Lia sama sekali nggak suka itu. Dia memang bermimpi menjadi terkenal. Namun bukan ini yang diinginkannya. Dia ingin dikenal karena kualitas channel-nya, bukan karena mengumbar sensasi dan kehidupan pribadinya. Hal itu justru ingin ditutupnya rapat-rapat.
Ia kangen comment-comment manis dari para penggemarnya lagi. Ia rindu menatap di layar laptop, memandang angka viewers video barunya terus naik.
Ia menginginkan kehidupan lamanya kembali lagi.
Namun teman-temannya ... mungkin mereka tak mengerti perasaannya. Sejauh yang mereka pahami, alasan Lia berhenti sementara dari channel-nya adalah Egie.
Keket, Jerry, dan Fajar ... mereka teman yang baik. Hanya, apa yang ada di pikiran mereka berbeda dengan semua idealismenya. Tugas mereka hanya memastikan followers-nya bertambah dan videonya disukai banyak orang.
Lia kemudian memutuskan untuk membuka kembali laptopnya dan mengetik untuk membalas salah satu comment yang menghinanya.
“Dark Magnolia will return. And it will be damn good!”
TO BE CONTINUED
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
