SALAH BELOK: CHAPTER 1

2
0
Deskripsi

Rencana liburan Dara dan kakak serta teman-temannya mulai terganggu ketika dalam perjalanan mereka menemui gangguan yang mengancam nyawa mereka. Serial horor ini terinspirasi oleh “Wrong Turn”

WARNING: GORE CONTENT!

Lihat yang bening belok ... lihat yang muda belok ... ampe yang di sebelah nggak ditengok.” Keempat gadis itu tertawa riang di dalam mobil. Namun tiba-tiba ...

“AAAAAA!!!” keempat gadis itu menjerit ketika mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba berguncang. Mobil itupun berhenti di pinggir jalan setelah sempat oleng dan direm mendadak.

***


 

“Kak Harry,” tanya Dara, adiknya, “Ada apa?”

Satu-satunya cowok di dalam mobil itu, seorang pemuda berusia 20-an dengan baju kotak-kotak dan topi baseball menyumpah.

“Sial, ban kita bocor!”

Pemuda itu dengan penuh emosi keluar dan membanting pintu. Kata makian kembali terdengar dari luar. Dara pun memutuskan untuk keluar mengikuti kakaknya, diikuti Raisa sahabatnya.

“Wah kelihatannya parah?” sahut Dara begitu melihat kondisi ban mereka. Tak hanya satu, namun dua ban mobil depan mereka terlihat kempes.

“Apa yang terjadi?” Raisa melongok dengan keheranan, “Kok bisa kayak gitu?”

“Sial! Kenapa sih harus pada saat seperti ini?!” Harry masih berkacak pinggang sambil menatap ban mobilnya yang pecah. “Di tempat terpencil semacam ini mana mungkin ada tukang tambal ban.”

Harry kemudian mencoba mencari tahu apa yang membuat bannya meletus seperti itu. Jelas bukan udara panas, walau suhu udara saat itu sangat menyengat.

“Sialan! Siapa yang naruh ini di sini!” teriak Harry lagi. Kali ini bahkan rasa penasaran menghinggapi Lyla dan Cicilia sehingga mereka berdua juga ikut keluar dari mobil.

“Ada apa?” Dara kembali menghampiri kakaknya.

“Ada yang menaruh paku di sini.” tunjuk Harry dengan kesal.

“Mungkin itu perbuatan anak-anak iseng yang tinggal di sini.” ujar Raisa.

“Tapi ...” Dara melongok ke sekitarnya, “Tempat ini sepi sekali. Apa ada yang tinggal di tengah hutan seperti ini?”

“Aduh, panas banget!” keluh Cicil, “Bisa nggak sih kita balik lagi ke dalam mobil?”

“Percuma, Cil.” ujar Dara, “Kalo bannya kempes seperti ini kita nggak bisa kemana-mana. Lu mau diam di dalam sampai akinya habis?”

“Dara benar.” kata Harry, “Kita harus segera memperbaiki bannya.”

“Tapi bagaimana caranya, Kak?”

“Gawat!” Raisa memeriksa ponselnya, “Gue nggak dapat sinyal di sini. Kalian bagaimana?”

Cicilia dan Lyla segera memeriksa ponsel mereka, namun mereka menggeleng.

“Sepertinya kita harus minta bantuan ke rumah tua itu tadi ... yang kita lewatin barusan ....” kata Dara tiba-tiba.

“Apa lu gila? Lu mau balik lagi ke sana?!” seru Cicil.

“Lagian itu jauh banget, Rin!” keluh Raisa, “Lu mau kita ke sana jalan kaki?”

“Rasanya kita nggak punya pilihan lain,” Harry mendengus kesal, “Sepertinya itu satu-satunya tempat kita bisa mencari pertolongan.”

“Bagaimana, girls?” seru Dara sembari menoleh ke arah Lyla dan Cicil, “Kalian ikut kami?”

“Ih, ogah ah panas-panasan.” keluh Cicil, “Gue mau di dalam mobil aja, adem!”

“Gue ikut!” ujar Lyla senang.

“Duh, dasar genit lu!” colek Cicil dari belakang, “Bilang aja lu mau deket-deket ama Kak Harry!”

Lyla tertawa cekikikan dan berlari ke arah Harry, Dara, dan Raisa.

“Lu nggak apa-apa sendirian di sini?” tanya Dara dengan cemas.

“Aman kok.” ujar Cicil dengan santai, “Kan kayak lu bilang, nggak ada orang yang tinggal di sini.”

“Nggak apa-apa, Dar.” kata kakaknya, “Lagian gue juga butuh seseorang buat ngawasin mobilnya.”

Cicil pun melambaikan tangan ke arah mereka ketika teman-temannya mulai berjalan. Diapun masuk kembali ke dalam mobil dan menyalakan musik.

Ia menoleh ke jendela belakang sebentar dan melihat teman-temannya sudah tak tampak lagi.

“Asyiknya ngapain ya kalau sendirian begini? Oh ya, main TikTok aja!” ia langsung membuka hapenya, “Oh ya nggak ada sinyal ya?” iapun mendengus kesal.

“Tapi tak apa-apa.” pikirnya, “Biar gue rekam, terus kalau sudah ada sinyal baru gue-upload. Siapa tahu gue bisa viral hehehe.”

Cicil langsung menyanyi lagu jadul kesukaannya dari The Sisters. “Kamu kamu kamu lagi, rindu rindu rindu lagi ... ah bete aku ...”

“Haiyaiyaiyaa ...”

Cicil tersentak ketika tiba-tiba mendengat suara di sampingnya. Cicil langsung menoleh , namun tak ada siapapun di sana.

“Hah, apa tadi gue halu ya? Kayaknya tadi ada suara seseorang?”

Namun Cicil menggusah perasaan itu dan kembali bernyanyi.

Ah paling hanya perasaanku, gue rekam lagi ah.” Cicil kembali menyalakan kamera selfie-nya, “Kamu kamu kamu lagi, rindu rindu rindu lagi ... ah bete aku ...”

“Haiyaiyaiyaa ...”

“AAAAAAAAAA!!!” kali ini Cicil menjerit karena sebuah wajah muncul di jendela di sampingnya. Namun tak hanya kemunculannya yang tiba-tiba yang mengagetkannya, melainkan ...

“Ya Tuhan, wajahnya!” pekiknya dalam hati. Wajahnya terlihat tidak normal, bahkan tidak simetris. Buruk rupa ... yah, bisa dikatakan seperti itu. Seolah-olah itu bukanlah wajah manusia.

Cicil segera mengunci pintu mobilnya. Namun tiba-tiba ...

“PRAAAAANG!!!”

Pria itu dengan sekali hantaman berhasil memecahkan kaca mobil dan meraih kepala Cicil. Ia menjambak rambut Cicil dan berusaha menariknya keluar mobil lewat jendela yang tadi ia pecahkan.

“AAAAAAA!!! AAAAAAAAAAA!!!” Cicil menjerit sekeras mungkin. Ia berusaha meronta, namun tarikan pria itu terlalu kuat. Ia berusaha meraih apapun yang bisa ia jadikan senjata. Pecahan kaca yang masih menempel di pinggiran jendela mulai menyayat wajahnya. Gadis itu berteriak makin keras.

“Pecahan kaca! Itu dia!” pekiknya. Iapun segera memegang pecahan kaca runcing yang masih menempel di jendela. Ia tak peduli telapak tangannya perih tersayat oleh pecahan kaca itu, namun ia berhasil melepaskannya dan menggoreskannya membabi buta ke arah penyerangnya.

“AAAAGH!!!” pria itu melepaskan Cicil dan bergerak mundur ketika pecahan kaca itu menancap di pundaknya. Cicil menggunakan kesempatan itu untuk melepaskan diri. Namun sebelum ia sempat melakukannya, pria itu dengan marah mencabut pecahan kaca itu dan menusukkannya ke wajah Cicil, tepat mengenai matanya.

“AAAAAAA!!!” jerit Cicil ketika kaca itu menancap di bola matanya. Iapun limbung keluar dari mobil dan berusaha merangkak minta tolong. Namun penglihatannya semakin kabur.

“Tolong ... “ bisiknya lirih ketika samar-samar dilihatnya sesosok wanita mendekatinya, “Tolong aku ...”

Namun yang didengarnya berikutnya adalah suara gergaji mesin yang bersiap membelah tubuhnya menjadi dua.

TO BE CONTINUED


 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Series
Selanjutnya SALAH BELOK: CHAPTER 2
2
0
Dara dan teman-temannya masih tak sadar mereka masuk ke dalam perangkap sekelompok pembunuh. Sementara itu seorang pria mencari anaknya yang menghilang di dalam hutan dan menemukan kejutan mengerikan. Serial horor ini terinspirasi oleh “Wrong Turn”WARNING: GORE CONTENT!
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan