
Aurora!
Heh?
Itu, Pleki udah dikasih makan?
Kenapa emang?
Gue mimpi, dia nangis-nangis depan pintu kamar.
Eh kak!
Ha?
Ini, adik lo nangis-nangis kelaparan, kagak dimimpiin?
Jijay
Jahat
-Amara dan Aurora-
One Year to Remember
8
1
4
Berlanjut
Terlalu lama aku berusaha, terlalu banyak menjalin hubungan yang akhirnya berakhir dengan sia-sia, terlalu sering menjalin hubungan samar tanpa arah hendak kemana.Lalu..Entah darimana datangnya. Entah siapa yang memulai. Dia tiba-tiba masuk dalam kehidupanku dalam suatu kondisi tak terduga. Dia tiba-tiba menjadi penting dengan cara sederhana.Apakah ini akan jadi sakit juga pada akhirnya?- Amara Hansika -
3,513 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
One Year To Remember
Sebelumnya
One Year to Remember (Chapter 3: Briefing)
1
0
Biru itu warna
Cakeep
Ya udah, gitu aja-Amara Hansika- Aah apaan sih lo, kak?Kok gitu doang, pantunnya?-Kala Aurora-
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan
