
Halo manteman semua…
Cerita yang akan mimin tulis kali ini, masih ada hubungannya dengan pendakian gunung.
Dimana ada sekumpulan pemuda yang berniat mendaki ke Puncak Gunung Arjuno.
Sebelum mereka sampai ke puncaknya, mereka harus melewati berbagai Hutan Larangan, dan ada satu hutan yang cukup terkenal yaitu Hutan Lalijiwo.
Bagaimana ceritanya?
Langsung saja bisa kalian baca secara gratis.
Selamat Membaca…..
Part 1 - “Hutan Larangan”
“Ini Intan memaksaku terus Bim”, kata Samsul.
“Yaudah ayok, tapi kamu ajak yang lain juga biar aku gak jadi obat nyamuk kalian”, jawab Bima.
Ajakan Samsul kepada Bima akhirnya disetujui, namun dengan catatan. Samsul harus mengajak temannya yang lain.
“Oke, nanti aku hubungi Haris sama Putra”, kata Samsul.
Obrolan mereka di Angkringan Mbak Ros pun diakhiri ketika Samsul berpamitan pulang terlebih dahulu.
“Halo Bim”, sapa Putra.
“Eh Put, sama siapa kamu”, kata Bima.
“Itu, sama Haris”, singkat jawab Putra sambil terus berjalan memesan minuman.
“Halo Bim”, sapa Haris sambil tangannya yang besar memukul kepala Bima.
“Aduh, ehh iya Ris”, jawab Bima.
“Mbak Ros, kopi hitam sedikit gula seperti biasanya”, kata Haris memesan minuman dengan teriak.
Haris dan Putra pun duduk satu meja bareng Bima.
“Intan mengajakku muncak, kalian mau ikut “, kata Bima yang menghentikan keheningan disana.
“Gasss”, kata Putra.
Setelah menyalakan rokok, dan menyeruput kopi hitam yang barusaja diantarkan Mbak Ros.
“Mau muncak kemana?”, kata Haris.
“Emm soal itu, kita obrolkan lagi dengan Intan”, kata Bima.
Karena waktu yang terus berjalan hingga tidak terasa sudah tengah malam, keseruan obrolan mereka pun terhenti. Karena Angkringan Mbak Ros segera tutup.
Keesokan harinya, Samsul mengajak Bima dan yang lain untuk mengobrolkan masalah muncaknya.
Haris, Putra, dan Bima yang sudah berada di Angkringan Mbak Ros menunggu kedatangan Samsul dan Intan.
“Mana Bim, jangan bohong kamu”, tanya Haris sambil menunjuk wajah Bima.
“Serius ini Ris, tadi Intan sudah ngechat aku di Whatsapp”, kata Bima.
“Awas aja kamu kalau bohong”, kata Haris mengancam.
Tidak lama berselang Intan dan Samsul pun datang.
“Haloo teman - teman”, sapa Intan.
“Haii Intannnn...”, sapa Putra dan Bima.
Namun beda dengan Haris, sifatnya yang tegas membuat siapapun yang berjanjian dengannya harus tepat waktu.
“Lama!”, kata Haris.
“Maaf ya, hehe biasa perempuan kan harus dandan dulu”, kata Intan.
Setalah memesan makanan dan minuman, Samsul mulai membuka pembicaraan tentang keinginan Intan untuk muncak.
Karena dia yang sama sekali tidak memiliki pengalaman dibidang tersebut, jadi Samsul mengajak Bima dan yang lain.
“Emang kamu pingin muncak kemana sih?”, tanya Bima ke Intan.
“Ke Gunung Arjuno Bim”, kata Intan.
“Waduh, disana itu bahaya, ada banyak hutan yang masih mengandung unsur mistis”, kata Bima
Bima menjelaskan kepada Intan dan teman - temannya. Jika, Arjuno terkenal dengan unsur mistis, sehingga bakal banyak sosok lelembut yang mengganggu para pendaki. Dan sudah banyak cerita yang dijelaskan oleh para pendaki yang pernah kesana kalau mereka tersesat di hutan - hutan tersebut.
“Namanya hutan apa sih Bim?”, tanya Samsul.
“Hutan Lalijiwo”, Haris menjawab sesembali menghisap Rokok Surya kesukaannya.
“Iyaa itu”, kata Bima.
Obrolan siang itu, tidak menemukan titik temu. Dimana Bima yang sebenarnya takut apabila harus mendaki ke Gunung Arjuno, sedangkan keinginan kuat Intan untuk bisa sampai ke Puncak Gunung Arjuno.
Hingga, Putra pun akhirnya angkat bicara.
“Terkait unsur mistis yang ada disana, Semua kan bisa diatasi dengan berdoa. Terus juga larangan yang ada jangan dilanggar. Simpel sih Bim”, kata Putra.
“Nahh”, Semua setuju dengan pendapat Putra, Intan pun kegirangan karena mendapat dukungan dari teman - temannya.
“Yaudah, Hari Sabtu kita berangkat ke Gunung Arjuno”, kata Bima yang terpaksa harus berangkat kesana.
“Nah gitu dong”, kata Intan.
Bersambung. . .
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
