Shards & Serpents 02

[mature audience only]Saat dia akhirnya berhasil mengembalikan perhatiannya dan kembali menghadap ke depan—dia hampir terhenti sepenuhnya saat menyadari bahwa rupanya kini, ada tiga orang gadis yang berjalan tepat ke arah mereka.Lovietta tahau berada paling depan—dia adalah Marianne Redmond, seorang debutante sama seperti dirinya. Bedanya, Miss Redmond lebih tua satu tahun dari Edwina dan sudah keluar ke masyarakat dua tahun lebih dulu dari pada Edwina—jadi itu sekitar.. enam musim yang lalu?“Selamat Pagi, Yang Mulia.” Miss Redmond berucap, sedikit menunduk dan menunjukkan senyuman penuh arti pada Mikael, diikuti oleh dua gadis lain di belakangnya—Miss Whitmore and Miss Farlow. Keduanya sering Lovietta lihat mengekor di belakang Miss Redmond pada berbagai acara sosial, mungkin karena ketiganya sama-sama belum memiliki pelamar.“Dan Lovietta,” Marianne kembali pada Lovietta dan menatapnya berulang kali naik turun seolah sedang menilainya—kipas bulu di tangannya mengibas beberapa kali seolah dia sedang menimbang-nimbang apa yang akan dia ucapkan pada Lovietta.“Selamat pagi, Marianne.” Lovietta tersenyum dan mengangguk sekali. Dia tidak mengerti apa yang Marianne inginkan, tetapi dia memiliki firasat kalau itu bukanlah sesuatu yang bagus.Semua orang tahu keluarga Marianne tidak memiliki pangkat yang cukup tinggi—bahkan keluarga Harrington jauh lebih terhormat dari keluarganya. Dan kedua temannya yang berada di belakang itu? Lord Whitmore baru saja mendapatkan gelarnya baru-baru ini sebagai ahli waris dari saudara jauh, sementara Miss Farlow adalah seorang keponakan dari Baron Farlow yang dititipkan kembali musim ini untuk mendapatkan seorang suami yang terhormat. Ini adalah musim keduanya. Mereka hampir bisa bertahan saat ini hanya karena keluarga mereka memiliki ketebalan rasa malu yang cukup mengesankan.“Cukup mengejutkan bertemu denganmu hari ini di sini, Lovietta,” Marianne berucap, tatapannya hampir seperti seekor rubah yang sednag menggoda dirinya—sebuah senyuman terbit di wajah cantiknya saat ini—bersih dari bintik yang tadinya dia miliki karena Lovietta dengar dari mama, Lady Redmond memakaikan arsenik padanya. Gadis itu kini sedang menggerakkan kipas lipatnya yang masih tertutup di tangannya sendiri seolah sednag memperhitungkan sesuatu. “Aku bersumpah salah satu pengurus rumah tanggaku mengatakan bahwa kemarin malam mereka melihat sebuah kereta asing berhenti di depan kediaman Harrington saat hujan deras dan seseorang membawa masuk seorang gadis di lengannya.”Kalimat Marianne, tentu saja, segera membuat tubuh Lovietta menegang—meski gadis itu mengucapkannya hampir secara berbisik, Lovietta tetap saja terkejut—dan hanya sesaat, Lovietta menatap Marianne balik dengan kedua netranya melebar sepenuhnya. Marianne semakin lebar tersenyum seolah itu adalah jawaban yang dia butuhkan. Gadis itu segera membuka kipas lipatnya, kemudian mendekatkan pada wajahnya setengah menutupi semabri kemudian meneruskan bisikannya kembali dengan ekspresi yang lebih pongah dari sebelumnya kali ini.“Kami bertanya-tanya sejak kemarin siapa dia… tapi aku harap, itu bukan sesuatu yang akan menjadi skandal. Maksudku.. begitu disayangkan kalau memang benar begitu bukan, Miss Everleigh?”