
Deskripsi
[mature audience only]
Saat dia akhirnya berhasil mengembalikan perhatiannya dan kembali menghadap ke depan—dia hampir terhenti sepenuhnya saat menyadari bahwa rupanya kini, ada tiga orang gadis yang berjalan tepat ke arah mereka.
Lovietta tahau berada paling depan—dia adalah Marianne Redmond, seorang debutante sama seperti dirinya. Bedanya, Miss Redmond lebih tua satu tahun dari Edwina dan sudah keluar ke masyarakat dua tahun lebih dulu dari pada Edwina—jadi itu sekitar.. enam musim yang lalu?
“Selamat...
Lovietta: The Duke's Obsession [R/18+]
40
2
12
Berlanjut
Lovietta, anak tiri dari keluarga Baron Harrington sekaligus bagian dari masyarakat aristokrat di kota Lonsdale, akhirnya melakukan debutnya sebagai seorang perempuan yang sudah siap menikah pada usia dua puluh satu tahun.Lovy sebenarnya tidak terlalu tertarik mencari suami, tetapi hal sebaliknya selalu diinginkan oleh mamanya. Renée, Lady Harrington, yang ingin dirinya mendapatkan suami yang terbaik agar tidak bernasib sama sepertinya. Didesak oleh berbagai macam ekspektasi dan keharusan sebagai seorang debutante, Lovy berpikir kalau dia mungkin hanya akan menerima seorang pria yang baik dengan harta yang cukup untuk menafkahi dan menjamin keamanannya, juga untuk menenangkan hati mama. Lagi pula, dia debut di usia yang cukup terlambat, Lovy mungkin juga harus menerima seandainya hanya akan ada pria yang tidak berpangkat yang melamar dirinya.Namun, di saat yang sama dengan debutnya pertama kali, kemunculan seorang pria yang selalu menjadi pusat perhatian kalangan aristokrat membuat orang-orang berdengung dengan pembicaraan yang begitu panas.Mikael Stainfeld, Duke of Ravencrest, yang dikenal jarang bersosialisasi dan disebut-sebut tidak pernah berminat mencari seorang istri selama ini, tiba-tiba muncul pesta dansa pertama di musim perjodohan. Pembicaraan orang-orang bahkan semakin panas lagi saat sang Duke rupanya hanya memperlihatkan ketertarikan pada satu orang gadis, Lovietta Everleigh, sang anak tiri dari Lord Harrington.Dan Lovietta tahu, dia mengerti, bahwa pria itu sebenarnya bukan hanya tertarik sebagai calon pelamar—tetapi juga terobsesi pada dirinya.
7,036 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Shards & Serpents 03
4
1
[ R/18+ mature audience only ]Ada jeda hening, dan Sehun bergerak untuk menggeser sebuah gelas pendek lebih dekat pada Ahra setelah dia menuang isi dari botol hijau yang ada di atas meja. “Hanya soda.”Ahra menatap gelas itu itu sebentar, lalu mengangguk. “Terima kasih.”“Aku ingat terakhir kali kita bertemu, kau tidak sempat meminumnya,” ujarnya, nadanya seperti sekilas pengingat bahwa pertemuan mereka sebelumnya jauh dari percakapan santai.Ahra menyesap minuman itu—segar dan asam, jeruk nipis atau lemon sepertinya. “Kau selalu memberikan minuman seperti ini pada klienmu?” Gadis itu bertanya setelah menyelesaikan sesapan pertamanya dan meletakkan kembali gelasnya di atas meja.“Untuk klien biasa, tidak,” Sehun menjawab datar, namun sudut bibirnya bergerak sedikit—hampir seperti senyum. “Hanya untuk klien yang ingin aku buat nyaman dan tidak terlalu tegang.”Ahra segera mengalihkan tatapannya ke jendela mendenagr kalimat itu, mencoba menyembunyikan reaksi kecil yang hampir dia buat. Basa-basi ini terasa seperti tarian di tepi jurang—ada ketenangan di permukaan, tapi mereka berdua tahu betul ada sesuatu yang menunggu di bawah—jauh di dalam sana.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan
