
Johar mendelik, memberi kode dengan tatapan matanya. Samsul Bahri menoleh, mengikuti arah pandangan letnan Johar. Si Kapolsek cepat mengerti, yang dimaksud Johar adalah Jaya, pambakal Sarip, julak Sarkani, serta beberapa orang dekat Misnah lainnya yang sedang dimintai keterangan.
"Beres," sahut Kapten Samsul Bahri lirih, "selesaikan tugasmu dengan cara apapun. Akan kucarikan data yang kau perlukan."
Kapolsek yang baru menjabat itu lantas berlalu, memanggil dua orang polisi muda lainnya untuk mendampingi...
Sandah : Kuntilanak Berwajah Lebar
39
29
10
Selesai
Sudah tiga kali jasad Misnah dihadapkan ke arah kiblat, tapi lagi-lagi jasad itu kembali ke poisi semula, berbaring dalam kondisi terbujur kaku di liang lahat. Sungguh ganjil, baru kali ini ada mayat yang menolak dihadapkan ke arah kiblat. Komplek pemakaman pagi itu geger, gunjingan demi gunjingan pelayat langsung menyebar."Astagfirullahul azim...! Jangan-jangan mayatnya nanti malam bangkit jadi hantu. Hiii...!!!" celetuk seorang warga sambil bergidik ngeri.
2 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Sandah
Selanjutnya
Sandah : Bab 7 & 8
4
0
Julak Sarkani mendadak pucat, karena suara rintihan itu terdengar persis berasal dari lumbung padi yang ada di belakangnya. Dengan jantung deg-degan, ia mulai berbalik sangat perlahan seraya menahan nafas. Julak seketika tersentak, karena cahaya senternya menyorot sosok putih sedang berjongkok di depan pintu lumbung padinya. Ia tercekat beberapa saat, merapal doa-doa pengusir jin yang ia kuasai. Darahnya berdesir dan peluh mulai membasahi tubuhnya. Lantunan ayat-ayat suci terus ia ucapkan dengan lantang. Namun, sosok putih itu hanya berdiam mematung, tak bergerak sedikit pun. Takut-takut, julak Sarkani mendekat dengan mengarahkan ujung bambu ke sosok di depannya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan