Aku melangkah pelan, bersembunyi di pojok tembok yang agak gelap. Suara langkah itu terdengar lagi, sepertinya berjalan mondar-mandir di balik tembok.
Kubaca surat-surat pendek saat keringat mulai mengucur di dahi. Aku sungguh gugup, karena suara langkah itu tidak kunjung pergi.
Kraak...
Aku menutup mulut dengan tangan saat terdengar suara-suara ranting kering yang patah. Suara langkah lalu berhenti, persis di samping tembok. Nafas kuatur sepelan mungkin, agar tidak terdengar ke balik tembok.
2 file untuk di-download
Unlock to support the creator
Choose Your Support Type