Pak Salundik terdiam sesaat dengan amarah menggelegak. Ia kemudian berjongkok dan menggenggam tanah di tempat kakinya berpijak.
Entah apa yang ia lakukan, tanah itu remas-remas hingga hancur dan telapak tangannya kotor belepotan.
"Rupanya baru saja dimulai," ucapnya lirih dengan amarah terpendam, "perang santet di tanah dayak."
2 file untuk di-download
Unlock to support the creator
Choose Your Support Type