Perang Santet di Tanah Dayak bab 7&8

20
9
Terkunci
Deskripsi

Aku menjerit sangat kencang tatkala nenek itu menyeret tubuhku menuju kegelapan. Kedua sikut dan lutut terasa perih karena bergesekan dengan tanah penuh kerikil tajam.

"Tooollooonggg...!"

Suaraku menggema ke segala penjuru kampung. Jeritanku bercampur tangis, diiringi sahutan burung hantu yang bertengger di atas sandung.

Lambat laun aku tersadar, tidak ada seorang pun yang mendengar jeritanku. Meski berteriak sangat kencang, suaraku hilang ditelan kesunyian malam. Jeritanku kini berubah jadi rintihan putus asa.

2 file untuk di-download

Unlock to support the creator

Choose Your Support Type

Post
1 konten
Akses seumur hidup
100 (IDR 10,000)
Berapa nilai Kakoin dalam Rupiah?
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Perang Santet di Tanah Dayak bab 9&10
15
12
Aku melangkah pelan, bersembunyi di pojok tembok yang agak gelap. Suara langkah itu terdengar lagi, sepertinya berjalan mondar-mandir di balik tembok.Kubaca surat-surat pendek saat keringat mulai mengucur di dahi. Aku sungguh gugup, karena suara langkah itu tidak kunjung pergi. Kraak...Aku menutup mulut dengan tangan saat terdengar suara-suara ranting kering yang patah. Suara langkah lalu berhenti, persis di samping tembok. Nafas kuatur sepelan mungkin, agar tidak terdengar ke balik tembok. 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan