Herman seorang manager perusahaan swasta dan Rahmi eks karyawan bank, sepasang suami istri yang baru saja dikaruniai seorang putri harus menerima kenyataan bahwa mereka akan memiliki anak lagi, padahal belum genap 3 bulan anak pertamanya lahir. Meskipun bayi dalam kandungan tersebut adalah amanah dari Tuhan, namun Rahmi belum siap untuk mengandung lagi karena kondisi mentalnya yang masih down. Rahmi juga punya keinginan untuk meneruskan S2 dalam bidang psikologi.

Lalu Rahmi dan Herman membuat kesepakatan untuk memulai program keluarga berencana, agar tidak kecolongan memiliki anak ketiga. Karena kondisi Rahmi yang hamil, Herman memulai program kelurga berencana ini terlebih dahulu dengan metode kimiawi. Namun perubahan yang janggal justru dialami herman selama menjalani program keluarga berencana ini.

Lantas, bagaimanakah kondisi herman dan nasib keluarganya?

Keluarga Berencana