
“Bulan depan aku resign, Kai.”
Tubuh Kai tersentak. Ia termangu sejenak usai dengar pernyataan Shana. Pernyataan yang tak pernah ia sangka bisa didengar pagi ini. Kai tau persis Shana sangat menyukai pekerjaannya. Karena itu, ia tak pernah melarang apalagi memaksanya untuk resign.
“Ini bukan tentang kesukaan, Kai. Tapi, prioritas. Kamu dan juga dia adalah prioritasku saat ini.”
Lagi, Kai dibuat jatuh cinta oleh Shana. Ia begitu beruntung memiliki Shana sebagai pasangannya.
Hai, siapa yang kangen...
The Things I Never Do
1
0
10
Selesai
Bagi Afshana Naira, mencintai seseorang itu mengerikan. Ia akan melakukan apapun demi memenuhi ekspektasi pasangannya.Menjadi bodoh.Karena itu, saat Ghaisan Althaf Sinaga memutuskan kembali berusaha, Shana menolaknya mentah-mentah. Persahabatan lebih berarti dibanding cinta.Sayangnya Shana tak sekuat itu mengacuhkan kegigihan Kai. Alih-alih merasakan euforia kebahagiaan justru hatinya merasa beku. Ia kembali bertanya pada hatinya, apa yang sebenarnya diinginkannya?Namun jauh di lubuk hatinya, ia tau bahwa ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan sekarang, bukan nanti.
3,927 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
TTIND : After Married - Part 4
0
0
Tangan yang tadi mengelus pelan perut Shana kini beralih pada pinggang. Kai memeluk erat sambil sesekali mengecup perut Shana yang membuncit.“Maafin aku, Shan. Maafin.”Shana menangkup wajah Kai hingga mendongak penuh padanya. “Aku yang salah. Maafin aku. Harusnya aku bisa bicara to the point, nggak buat salah paham seperti ini.” Hai, butuh waktu untuk dapat 4.000 kata. Maafkan kalau prosesnya lama. Semoga kalian masih menikmati kisah Shana dan Kai. Terima kasih yang sudah baca part ini ^^
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan
