Puisi yang saya tulis untuk semua teman, baik di dunia nyata maupun maya.
Gambarnya saya pinjam dari anime Honey and Clover.
—Untuk kawan-kawanku yang berharga
1
Kita ingin nasib baik terbentang
dari bawah tanah menuju bintang.
Namun, tak ada satu pun dari kita
yang menduga pandemi akan datang.
Kita terombang-ambing
dalam krisis jahanam ini.
Mencoba bertahan sekuat tenaga,
mendoakan kawan-kawan yang berharga.
Pertarungan melawan diri sendiri
yang tak ada habisnya dan terasa sengit.
Kita serupa layang-layang yang terbang singit.
Di titik rendah itu, aku mencoba bertanya:
Adakah salah satu dari kita
yang kelak sanggup menembus langit?
Seandainya ada, aku terkadang berpikir
kita bakal tersesat di ruang angkasa
sampai tabung oksigen tak lagi tersisa.
Kehabisan napas, terhempas, menjadi ampas.
Tapi, aku ingin lenganku
mampu menjangkaumu,
dapat memotong jarak antargalaksi,
antardimensi, demi memisahkan
kesedihan dari tangisan.
Aku ingin menyulap air mata kita
yang menetes dan tumpah ruah
karena perkara duka lara
menjadi bentuk luapan gembira.
2
Kita mencoba menikmati perjalanan,
tapi yang kita dapat hanya rasa lelah & kalah.
“Kala terjebak dalam waktu yang salah,
apakah kita benar-benar cuma bisa pasrah?”
Pertanyaan itu muncul bersamaan
dengan wajah kuyu, hingga tubuh mulai layu.
Aku tak ingin menjanjikan apa-apa,
kepada setiap kawan yang sedang hampa,
tapi aku harap suatu hari kelak,
puisi yang kususun hari ini
mampu menyelamatkan diri sendiri.
Barangkali di masa depan
puisi juga bisa menjadi cangkul
yang terus-menerus menggali
mimpi-mimpi dan harapan kita,
yang kini terpaksa dikubur
jauh di dalam tanah.
Larik demi larik kusuruh datang
untuk menemani dan menghibur,
sehingga puisi ini akan terus menjadi saksi
kalau kita pernah hancur lebur.
Puisi menjaga mereka yang terbaring koma
sampai kita kembali membuka mata,
sampai kita bertumbuh, bertunas,
berdaun, berbunga, serta berbuah.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
