Rika

3
0
Deskripsi

Fendra baru saja lulus dari kuliah dan sedang menganggur. Ia tidak memiliki pekerjaan yang pasti dan hanya menghabiskan waktu luangnya dengan bermain game atau menonton film. Suatu hari, ketika Fendra sedang berjalan-jalan di pasar loak, ia menemukan sebuah kamera tua yang terlihat unik. Kamera itu memiliki desain yang aneh dan memiliki lensa yang besar.

 

Fendra baru saja lulus dari kuliah dan sedang menganggur. Ia tidak memiliki pekerjaan yang pasti dan hanya menghabiskan waktu luangnya dengan bermain game atau menonton film. Suatu hari, ketika Fendra sedang berjalan-jalan di pasar loak, ia menemukan sebuah kamera tua yang terlihat unik. Kamera itu memiliki desain yang aneh dan memiliki lensa yang besar.
 

post-image-67f8b44d591f8.jpg

                                   Foto Fendra

Fendra merasa penasaran dengan kamera itu dan memutuskan untuk membelinya. Ia membawa kamera itu pulang dan mulai mencoba-coba fitur-fiturnya. Ketika Fendra sedang memeriksa kamera, ia teringat pada temannya, Riko. Fendra dan Riko telah menjadi teman sejak SMP dan selalu bersama-sama.

post-image-67f8b4ab9fa5a.jpg

                                    Foto Riko 

Fendra memutuskan untuk mencoba kamera itu pada Riko. Ia mengarahkan kamera ke Riko dan menekan tombol shutter. Tiba-tiba, Riko mulai merasa aneh. Ia merasa seperti ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuhnya.

Riko mulai merasa sakit kepala dan pusing. Ia tidak tahu apa yang terjadi dan merasa sangat bingung. Fendra juga merasa bingung dan tidak tahu apa yang terjadi pada Riko.

Tiba-tiba, Riko mulai berubah menjadi wanita rambutnya yang pendek kini panjang lanjut kulitnya putih mulus perubahan terus terjadi Fendra sangat kaget dan tidak percaya apa yang terjadi pada Riko.

"Apa yang terjadi padamu, Riko?" Fendra bertanya dengan kaget.

Riko tidak bisa menjawab karena ia masih dalam proses perubahan.

Fendra tidak tahu apa yang terjadi dan bagaimana cara mengembalikan Riko ke bentuk aslinya. Ia hanya bisa menonton Riko dan merasa sangat bingung.

Perubahan itu selesai. Di hadapan Fendra, berdiri seorang wanita cantik dengan rambut panjang terurai, kulit seputih susu, dan lekuk tubuh yang sempurna. Mata yang dulu penuh semangat maskulin kini memancarkan kelembutan feminin. Riko, sahabat karibnya, benar-benar telah berubah menjadi seorang wanita.

post-image-67f8b5651b323.jpg

       Riko yang telah berubah menjadi wanita 

Riko, yang masih mengalami perubahan drastis yang baru saja dialaminya, memegangi kepalanya. "Apa...apa yang terjadi? Kepalaku sakit sekali..." lirihnya, suaranya kini lebih halus dan merdu dari yang diingat Fendra. Ia membuka tangannya, lalu ke seluruh tubuhnya dengan melipat nanar.

Fendra tergagap, "A-aku... aku tidak tahu! Aku hanya mencoba kamera itu, dan tiba-tiba kamu..." Ia menunjuk kamera tua itu dengan gemetar.

Wanita yang dulunya Riko itu mendekati Fendra, raut wajahnya menunjukkan kebingungan yang mendalam. “Kamera? Apa yang kamu lakukan dengan kamera itu?”

Fendra menjelaskan dengan terbata-bata tentang kamera yang ia temukan di pasar loak, tentang desainnya yang aneh, dan rasa penasarannya untuk dicoba. Ia mengaku menyesal telah menggunakan Riko sebagai kelinci percobaan.

"Aku benar-benar minta maaf, Riko! Aku tidak tahu akan jadi seperti ini!" Fendra menunduk, merasa bersalah dan takut.

Riko, atau siapakah dirinya sekarang, meraih tangan Fendra. Sentuhan kulitnya yang lembut dan halus membuat Fendra tersentak. “Tenang, Fendra. Aku... aku percaya padamu. Tapi, bisakah kau jelaskan sekali lagi? Bagaimana bisa kamera itu mengubahku seperti ini?”

Lalu fendra mempunyai ide untuk mencoba memfoto Riko kembali karena mungkin dengan memotret kembali maka akan kembali ke wujud Riko. Namun yang terjadi setelah fendra memotret Riko kembali malah mulai terlihat berbeda kini dia lupa dengan dirinya sendiri dan tertanam ingatan dia sebagai wanita bernama Rika yang siap menjadi selir atau pacar fendra

Jantungnya berdebar kencang menatap Riko. Atau, sekarang, Rika. Lensa kameranya masih berembun setelah kilatan cahaya dahsyat yang menyambar ruangan. Efeknya jelas melebihi ekspektasinya. Ia berharap mengembalikan Riko seperti semula, tapi yang terjadi justru lebih rumit, lebih aneh, dan entah kenapa, jauh lebih menakutkan.

Rika, dengan kecantikannya yang entah bagaimana bisa berubah begitu cepat, menatap Fendra dengan mata berbinar. Senyumnya manis, nyaris polos. Tapi ada sesuatu yang hilang di sana, sesuatu yang seharusnya menjadi ciri khas Riko, sahabatnya yang dulu.

"Fendra..." bisik Rika, suaranya lembut dan feminin, jauh berbeda dengan suara bariton Riko. “Apakah aku sudah menjadi wanita yang pantas untukmu?”

Fendra menelan ludah. Ucapan itu, membuatnya merinding. Ia mundur sejenak, berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. “Riko... ini... ini tidak mungkin. Kau... kau ingat siapa dirimu?”

Rika mengerutkan kening, kebingungan terpancar di wajahnya. “Riko? Siapa Riko? Aku Rika. Aku akan menjadi selirmu, kekasihmu, apapun yang kau inginkan, Fendra. Asalkan kau menerimaku.”

Fendra menggelengkan kepalanya, mencoba menenangkan diri. Ia ingat lagi tujuannya. Mengembalikan Riko. Bukan menciptakan entitas baru. Ia meraih kamera, berniat mengambil foto sekali lagi, berharap bisa memulihkan ingatannya.

Namun, Rika menggenggam tangannya, jari-jarinya yang lentik menggenggam erat Jemari Fendra. Sentuhannya, meskipun lembut, terasa membakar kulitnya.

“Jangan, Fendra. Jangan lagi. Aku sudah menjadi milikmu. Jangan coba-coba mengubahku. Aku tidak mau kehilanganmu.”

Fendra berusaha melepaskan diri, tapi cengkeraman Riko, atau Rika, begitu kuat. Kekuatan yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang wanita biasa. Kekuatan yang dulu dimiliki Riko, membalut tubuh dan pikiran yang berbeda.

“Rika, dengarkan aku. Ini semua salah. Aku hanya ingin mengembalikan Riko, sahabatku. Aku tidak menginginkan ini.”

Rika menggelengkan kepalanya, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. “Kau bohong. Aku tahu kau menginginkanku. Aku bisa merasakannya. Aku akan melakukan apa pun untukmu, Fendra. Apapun.”

Di benak Fendra, serentetan pertanyaan dan ketakutan berkecamuk. Apa yang telah dia lakukan? Apakah dia menciptakan monster? Apakah dia bisa mengembalikan Riko? Dan yang paling mengerikan, apa yang akan dilakukan Rika jika dia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya?

Ia melihat kilatan obsesi di mata Rika. Obsesi yang membuatnya ngeri. Obsesi yang mungkin akan menghancurkan segalanya. Dia tahu, dia harus bertindak cepat. Ia harus menemukan cara untuk mengembalikan Riko. Tapi bagaimana caranya, ketika sahabatnya, yang sekarang menjadi wanita dengan penuh cinta namun mengerikan?

Fendra tahu, dia telah membuka kotak Pandora. Dan sekarang, dia harus menghadapi konsekuensinya. Pertanyaan yang mungkin akan mengubah hidupnya selamanya.

Seminggu kemudian fendra sudah pasrah dan menerima Riko atau Rika menjadi pacarnya agar dia bahagia. Karena dia sudah mencoba semuanya namun tidak ada yang berhasil, kini fendra menggunakan Rika sebagai model dan menjual foto Rika untuk mendapatkan uang karena yang dibutuhkan saat ini hanya itu dan Rika sangat bahagia bisa membantu pacarnya fendra.

post-image-67f8b64b7f468.jpg
post-image-67f8b6593cd74.jpg
post-image-67f8b66d606c3.jpg
post-image-67f8b676e5034.jpg
post-image-67f8b68ce8648.jpg
post-image-67f8b69625a9c.jpg
post-image-67f8b6a040432.jpg
post-image-67f8b6aa70534.jpg
post-image-67f8b6b803792.jpg

              Riko yang bahagia menjadi Rika 

 

 

                                      _Tamat_

 

 

Nantikan kisah kamera ajaib lainnya dan apakah fendra akan memakai kamera itu lagi tunggu saja.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Zeline
4
0
Hari itu, Fendra yang sedang di jalan bertemu temannya Zacky secara tidak sengaja. Senyum licik terbit di bibir. Ia masih menyimpan kamera ajaib itu di tasnya, alat yang telah berhasil mengubah Riko menjadi Rika, selirnya. Melihat Zacky yang gagah dan macho, ide jahat langsung berputar di kepalanya.  Yuk baca selengkapnya sekarang
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan