
Deskripsi
Malam - malam seperti ini serasa ingin melihat berapa bintang yang jatuh. Sehingga aku bisa merasakan bagaimna rasanya dijatuhkan dan didoakan.
***
Bucin itu hanyalah sebuah rumus phitagoras yang sulit namun dapat diselesaikan.
***
Fatamorgana yang ku rasakan tak seindah senja yang ku miliki.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya
Adeeva
0
0
Blurb:Bagi Adeeva Afsheen Myesha hidupnya jauh dari kata bahagia. Setelah kejadian beberapa tahun yang lalu membuatnya berbeda dari Adeeva yang dulu, sebuah masa lalu yang mungkin tidak akan dilupakannya.Adeeva yang dulunya seorang gadis yang ceria. Sekarang berubah menjadi Adeeva yang cuek. Tapi satu hal yang tidak pernah berubah dari Adeeva yaitu dia masih bersahabat dengan Alyssa, hanya Alyssalah yang paling mengenal Adeeva dan begitupun sebaliknya.Sampai ketika seorang Adhitama Elvan Syahreza masuk kedalam kehidupannya, sejauh apapun Adeeva berusaha mejauh darinya tapi tetap saja cowok tersebut memiliki celah untuk mendekatinya.***Aku tidak peduli, tentang masa lalu kamu. Karena yang terpenting bagiku adalah masa depan kita.
-Adhitama Elvan SyahrezaKarena kamu tidak tahu seberapa buruk masa laluku, dan mungkin jika kamu tau itu kamu pasti akan pergi meninggalkanku.
- Adeeva Afsheen Myesha***Part 1Bahagia itu seperti sebuah hal yang sulit kugapai, seperti sebuah hal yang mustahil menghampiri diriku.
_Adeeva Afshen Myesa
-
-
-
-
Adeeva menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahnya, sambil memejamkan mata membiarkan rambut sepunggungnya beterbangan. Di kayuhnya sepeda dengan pelan, menghirup udara segar di pagi hari.Ada yang bertanya, kenapa ia memilih menaiki sepada ke sekolah di zaman yang modern ini, bukan motor atau mobil. Bukannya Adeeva tidak mampu membelinya tetapi justru ia sangat mampu. Tapi hanya inilah yang mampu menenangkan hati Adeeva yang selalu diliputi oleh rasa takut, gelisa dan marah. Hanya ini yang bisa dilakukannya untuk menghilangkan sejenak beban berat di punggung.Pagi dek Deeva, sapa pak Jono selaku satpam di sekolah SMAN Model, yang sudah mengenal Adeeva karena sering datang pagi sekali.Adeeva hanya membalas dengan anggukan kecil dan senyuman tipis.Pak Jono yang sudah terbiasa dengan sifat Adeeva yang tidak banyak bicara hanya bisa memaklumi.Setelah memarkirkan sepedanya, Adeeva melangkahkan kakinya menuju koridor sekolah. Keadaan sekolah masih sangat sepi karena waktu baru menunjukkan pukul 06.15 tapi itulah yang dinginkannya ia tidak suka keramaian dan menjadi pusat perhatian, itu adalah salah satu alasan yang membuat Adeeva datang sepagi ini setiap hari.Tapi itu bukan alasan yang sebenarnya, alasannya ia tidak suka sarapan bersama keluarganya, ia sangat menghindari itu. Sarapan bersama keluarganya hanya akan membuat segala masa lalunya teringat sangat jelas seperti kaset rusak.***Dahi Adeeva berkerut bingung, saat matanya menangkap sekotak susu coklat favoritnya di meja dan sebuah note.Diminum yah sayang, supaya kamu sehat. - A.E.S.Kerutan di dahi Adeeva bertambah saat ia membaca note tersebut. Memang ia setiap hari menemukan sekotak susu coklat favoritnya di mejanya dengan note yang berbeda-beda setiap hari tetapi dengan insial yang sama. Apalagi orang tersebut sering memanggilnya sayang.Tapi Adeeva tidak mau ambil pusing, masalahnya sangat banyak dan di tambah dengan orang misterius tersebut membuat kepalanya pening.PAGI ADEEVA SAYANG. Suara cempreng dan khas itu membuat Adeeva menghela napas, satu makhluk lagi yang membuat kepala Adeeva pusing.“Kok kamu ninggalin aku sih!” Rengek Alyssa Keira Wasten sahabat kecilnya, yang sudah berteman dengannya saat sekolah dasar.Tapi tak bisa ia pungkiri kehadiran Alyssa membuat segala bebannya terangkat, hanya Alyssa yang selalu mengertinya dan menerima masa lalunya. Hanya Alyssa yang mau berteman dengannya dengan tulus. Mungkin jika Alyssa meninggalkannya ia tidak akan sanggup hidup lagi, hanya seorang Alyssa ia bisa tersenyum seperti dulu.Ck, biasanya emang gitu. Decak Adeeva saat mendengar rengekan Alyssa, dirinya di buat heran dengan tingkah Alyssa yang selalu ajaib. Memang dirinya sering pergi pagi tanpannya tapi Alyssa selalu merengek seperti ini setiap hari.Hehe, iya juga sih. See benarkan kata Adeeva kalau sahabatnya ini ajaib. Wah ada susu, punya siapa tuh. Alyssa menunjuk sekotak susu yang berada di atas meja Adeeva.Biasa, jawab Adeeva yang membuat Alyssa mengangguk-nganggukkan kepalanya mengerti.Dari orang misterius itu lagi? Pertanyaan Alyssa hanya dibalas anggukan oleh Adeeva. Gue curiga nih, orang itu suka sama lo. Asumsi Alyssa sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu.Ck, kalo suka tinggal bilang aja kan.Emang lo mau terima? Adeeva terdiam beberapa saat.Yah enggaklah,Ck, justru itu dia nggak mau langsung bilang, takutnya lo nggak mau. Decak Alyssa.Sok tau lo,Yee, di bilangin malah dibilang gue sok tau.Tau ah, gue ngantuk. Jawab Adeeva. Nih kalo lo mau, minum aja. Tawaran Adeeva membuat mata Alyssa berbinar seperti anak kecil yang di kasih permen oleh ibunya.Beneran nih?Hmm,Selanjutnya Adeeva meletakkan kepalanya dimeja, menjadikan tangannya sebagai bantal menunggu jam pertama di mulai. Mengabaikan seruan Alyssa yang tidak ada habisnya.***Part 2Sahabat itu adalah seseorang yang selalu menemanimu di saat suka maupun duka.
_Alyssa Keira Wasten
-
-
-
-
-
Kring kringBel istirahat berbunyi membuat sebagian murid bersorak 'yes'Baiklah anak-anak, kita lanjutkan minggu depan. Ujar bu Risma selaku guru matematika yang mengajar.Baik buuu. Serempak para murid.Setelah bu Risma keluar, para siswa pun ikut keluar menuju kantin untuk menuntaskan rasa lapar mereka.Kuy ke kantin. Ajak Alyssa kepada Adeeva.Lo aja deh, gue lagi mager. Adeeva kembali menenggelamkan kepalanya di meja.Yaudah, lo mau gue beliin apa?Nggak ada. Gumam Adeeva tanpa mengangkat kepalanya.Kalo gitu gue pergi nih. Pamit Alyssa.Hmmm,Setelah Alyssa pergi, Adeeva mengangkat kepalanya ia bertopang dagu sambil menatap ke samping jendela, yang memperlihatkan lapangan sekolah.Saat ini hanya dirinya yang berada di dalam kelas, diperhatikannya satu-persatu orang-orang yang berada di lapangan sekolah. Sampai sebuah tatapannya terhenti pada seseorang cowok tinggi tegap dengan hidung mancung yang juga menatapnya.DegJantungnya berdetak tidak karuan saat sebuah tatapan setajam elang menatapnya. Keringat dingin meluncur melewati pelipisnya saat cowok tersebut memberinya sebuah senyuman licik.Buru-buru ia mengahlikan tatapannya dari cowok tersebut, jantungnya masih berdegup kencang membayangkan tatapan mata setajam elang tersebut.Mata coklat terang tersebut mengingatkannya kepada seseorang, seseorang yang membuat hidupnya berubah.Jangan bilang kesiapa-siapa, tentang apa yang gue lakuin ke lo. Sampai lo aduin ini. Gue bakalan bikin hidup keluarga lo hancur.Nafas Adeeva terasa sesak, bulir-bulir keringat bercucuran melewati pelipisnya. Pandangannya kosong, telingannya berdengung. Adeeva menjambak rambut sepunggungnya saat suara tersebut terngiang-ngiang di telingannya.Gue bakalan hancurin hidup lo.Hahahaha,Adeeva semakin tidak bisa mengontrol dirinya, saat suara tersebut kembali terngiang ditelinganya.Deeva,Hey, Adeeva sampai sebuah suara dan tepukan di bahunya menyadarkannya.***Alyssa melangkahkan kakinya menuju kelas, ia mendesah pasrah sambil mengelus perut ratanya saat melihat seisi kantin penuh jadi di putuskannya kembali ke kelas.Eh-tunggu. Seru seorang siswi berkacamata, membuat langkahnya terhenti.Kenapa?Ini kak ada titipan, buat teman kakak. Siswi tersebut memberikan sebungkus roti dan air mineral.Tapi buat siap-- belum sempat Alyssa bertanya siswi itu langsung meninggalkannya.Alyssa hanya mengedikan bahunya, mungkin yang di maksud gadis tersebut adalah Adeeva karena Alyssa paling sering bersamanya.Kaki Alyssa memasuki kelas XI Ipa 2, tapi langkahnya terhenti saat melihat Adeeva menjambak rambutnya sendiri. Alyssa yang panik langsung berlari dan menaruh sebungkus roti dan air mineral tersebut ke sembarang tempat.Deeva. Panggilnya yang dihiraukan oleh Adeeva.Hey Adeeva panggilnya sekali lagi sambil menepuk bahu Adeeva. Barulah Adeeva menyadari kehadirannya.Gue takut Al, lirih Adeeva dengan tubuh gemetar.Shttt, lo nggak perlu takut ada gue. ujarku menenangkan sambil memeluk tubuh rapuh dan gemetar Adeva.Adeeva Afsheen Myesa adalah sahabat dari kecilku, sahabat yang begitu ceria dan selalu menebarkan senyuman kepada semua orang. tapi itu DULU sekarang ia menjadi Adeeva yang selalu murung dan senyumannya telah hilang, masa lalu yang begitu menyakitkan yang telah merubah semuanya.Jujur saja aku merasa sedih dengan keadaan Adeeva sekarang, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa. Sebagai sahabat aku hanya bisa berada bersamanya disaat duka maupun senang dan menenangkannya seperti ini disaat ia sedang terpuruk.Mungkin bagi kebanyakan orang yang tidak mengenal Adeeva pasti akan berfikiran bahwa Adeeva adalah gadis yang sombong dan cuek, tapi bagi orang yang telah mengenalnya lama sepertiku akan beranggapan bahwa sikap Adeeva yang cuek dan terkesan sombong itu hanya kamuflase menutupi semua beban di punggungnya.Gadis itu hanya ingin bahagia.Tapi seakan takdir tidak pernah mengijinkan itu semua terjadi.Sstt, sekarang lo tenang dulu.Makasih yah, maaf buat baju lo basah. Ucap Adeeva saat tangisannya berhenti.No problem,Setelah itu keduanya terdiam, sampai Alyssa menepuk dahinya ketika mengingat sebungkus roti dan air mineral yang di taruhnya sembarangan.Alyssa pun bangkit saat melihat roti dan air tersebut terletak di meja dekat pintu berada.Nih ada titipan buat lo. Alyssa memberikan roti dan air tersebut kepada Adeeva saat dirinya kembali ke bangku samping Adeeva.Dari siapa? Adeeva bertanya dengan suara serak khas orang habis menangis.Ngak tau,Adeeva hanya mendengus saat Alyssa menjawab. Matanya melihat sebuah kertas note yang tertempel di air mineral tersebut.Aku tau kamu ngak kekantin, makanya aku beliin kamu roti sama air mineral. Dimakan ya sayang ♡-A.E.S
Lagi-lagi dari orang yang sama yang memberikannya sekotak susu tadi pagi.Sebenarnya siapa sih orang ini?***Sudah sejam yang lalu para siswa di bubarkan. Tapi Adeeva belum juga beranjak dari sekolah.Ia menghela nafas kasar saat mendapati sepeda bannya kempes. Alyssa sahabatnya itu sudah pergi 10 menit yang lalu saat Dicky A.K.A pacarnya itu mengajaknya pulang bareng.Terpaksa ia harus berjalan kaki sambil menuntun sepedanya mencari bengkel. Tapi saat ia akan melangkah sebuah suara menghentikan kakinya.Pulang bareng yuk. Suara berat dan serak yang terkesan seksi itu membuat gerakan Adeeva terhenti.Adeeva membalikkan badannya melihat seorang pria berwajah tampan dengan senyuman lebar yang terpantri di wajahnya, tapi ketika pandangannya tertuju pada mata berwarna coklat terang itu membuat tubuhnya gemetar seketika.Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya, dadanya seketika sesak. Bayangan-bayangan seseorang yang bagaikan film mulai terekam jelas di kepalanya. Pandangan Adeeva mulai buram, kepalanya pusing.Hey are you okay? Tanya pria tersebut cemas sambil menyentuh bahu Adeeva.Adeeva yang merasakan sentuhan itu seketika mulai kehilangan kesadaranya, matanya berkunang-kunang sampai kegelapan menjemputnya.***Elvan menatap gadis berambut sebahu yang saat ini tengah tertidur, menyingkirkan rambut-rambut kecil yang menghalanginya menatap gadis tersebut.Elvan menghela nafas kasar, mengingat Adeeva yang selalu ketakutan melihat dirinya, entah karena apa? Dirinya pun tak tahu.Inilah yang menjadi alasan Elvan, memberikan sekotak susu setiap paginya. Memperhatikan Adeeva dari jauh tanpa di ketahui gadis tersebut, karena ia tahu bahwa setiap Adeeva melihatnya ada pancaran ketakutan seperti halnya tadi dan saat ia sedang berada di lapangan.Gadis yang disukainya sejak pertama kali pandangannya bertemu dengan Adeeva, gadis yang tanpa ekspresi tapi jika di perhatikan lebih dalam mamiliki tatapan sendu. Seolah menarik perhatian Elvan.Matanya tak pernah lepas dari wajah Adeeva yang terlihat gelisah, keringat dingin mulai mengaliri pelipisnya.Disekanya keringat Adeeva menggunakan tangannya, menatap gadis tersebut yang mulai tak tenang dalam tidurnya.Sebenarnya ada apa dengan gadisnya ini? Batin Elvan bertanya.Hey panggil Elvan cemas saat kepala Adeeva mulai bergerak kekanan dan kiri sambil bergumam jangan.Ada apa sayang? Tanya Elvan khawatir karena Adeeva tak kunjung bangun. Sebenarnya apa yang membuatmu selalu ketakutan? Lanjutnya dengan nada sendu.***
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan