Mas Krishna pun melepaskan pelukannya. Kali ini, ia memeluk Mas Rahardian. Dia seperti rindu dengan seorang pria yang mungkin saja akan menjadi penerus dari ‘’trah’’ yang telah ditentukan.
‘’Kamu harus menjaga keluargamu, den bagus. Hanya kalian berdua yang masih tersisa. Sisanya, belum bisa ditemukan semenjak terjadinya Babad Peteng (Tragedi Pati Obor pada zaman penjajahan Belanda dulu).’’
Mas Krishna juga segera memeluk Ibuku dengan erat. Wajar saja, keduanya adalah saudara kandung yang sudah lama...