‘’Kau tahu? Aku sangat membenci Bunda Melati terutama pria yang bernama Bagus. Namun, aku tidak pernah membenci terhadap dengan ayahnya.’’
‘A—apa maksudmu?”
‘’Kematian dari Kusumawati, ibu neni, wikto dan juga Mbah Sur. Semuanya adalah atas kendaliku sendiri.’’
Deg! Bi Imah terkejut mendengar hal tersebut. Dia bahkan tidak mengetahui, bagaimana bisa Somantri mengendalikan semuanya.
‘’Ba—bagaimana bisa?”
‘’Aku tahu siapa pelaku di balik ngunduh jiwo ini.’’