
‘’Kau tahu? Aku sangat membenci Bunda Melati terutama pria yang bernama Bagus. Namun, aku tidak pernah membenci terhadap dengan ayahnya.’’
‘A—apa maksudmu?”
‘’Kematian dari Kusumawati, ibu neni, wikto dan juga Mbah Sur. Semuanya adalah atas kendaliku sendiri.’’
Deg! Bi Imah terkejut mendengar hal tersebut. Dia bahkan tidak mengetahui, bagaimana bisa Somantri mengendalikan semuanya.
‘’Ba—bagaimana bisa?”
‘’Aku tahu siapa pelaku di balik ngunduh jiwo ini.’’
NGUNDUH JIWO
20
18
7
Berlanjut
Pernikahan yang seharusnya menjadi momen yang dinanti-nantikan bagi tiap orang, justru menjadi salah satu hal yang mengerikan bagi orang-orang yang bertempat tinggal di desa wongso dan tejo kromo. Mengapa demikian?
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
LUWANG MAYIT (1) - BISIKAN KEMATIAN
2
0
mengingat kembali kata-kata yang baru saja dibisiki oleh sesuatu yang tidak terlihat.‘’Ta—tadi opo yo kalimate?’’(Ta—tadi apa ya kalimatnya?) Mbak Rumi berkosentrasi sejenak. Ia memejamkkan kedua telinganya sembari mencari tahu apa yang akan didengarnya lewat bisikan tersebut. Tidak berselang lama, terdengar bisikan yang nantinya akan menjadi petunjuk dari Mbak Rumi untuk melakukan sebuah ritual tersebut.‘’OMBE GETIHE!’’(MINUM DARAHNYA!) Mbak Rumi terkejut. Ia segera menengok ke arah bisikan tersebut. Suaranya jelas-jelas terdengar di telinganya akan suruhan untuk meminum darah yang dia gunakan untuk melakukan sebuah ritual.‘’OMBE GETIHE? Aku harus minum darah ayam cemani ini?’’
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan