Cerita ini sudah tamat di Wattpad aku revisi dan post ulang di sini…

Prolog:

Sepuluh tahun lalu seorang gadis dengan rambut hitam panjang, yang ia biarkan terurai—dengan sebuah hairclip bunga tulip yang sering ia kenakan. Dia selalu duduk di sana di taman kampus, menulis dan membaca buku. Sedangkan sang pemerhati seorang pemuda yang mencoba lari dari kenyataan hidup. Kenyataan bahwa dirinya adalah seorang pewaris, sebuah perusahaan besar yang coba ia tampik. Dan kenyataan saat ini adalah laki-laki yang berusaha membangun masa depannya.

Hanya berani menatapnya dari kejauhan dan berharap suatu saat tatapannya akan terarah padanya. Ia si penyendiri cantik, tampak seperti bidadari tanpa sayap. Setidaknya itu bagi laki-laki pucar suatu hari aku meletakan sebuah gelang juga selembar kertas bertuliskan.

Lakunaku, inginkan kamu mengisi itu.
Semangat bidadari tanpa sayap. Aku suka melihatmu duduk di taman dengan surai yang melambai.

Tersenyum sesekali, kamu tak tau kan jika senyummu satu dari ribuan hal yang aku nanti?

Untuk kamu
Raysha Fathia
Dari aku penganggum rahasiamu

YG

Sebuah surat berisi kata-kata yang kubuat semalaman dengan menghabiskan puluhan kertas notes.

Keesokan harinya, aku duduk di sisi yang sama menantinya. Ia tiba kemudian duduk di tempat biasanya, bergerak dengan tangannya menata rambut yang bergerak tertiup angin. Aku melihat ia mengenakan gelang pemberianku. Kemudian tatapannya seolah mencariku? Ia mempoutkan bibirnya hingga pipi merahnya mengembang seperti buah tomat, cantik ... bagiku dia sangat cantik.

Sampai akhirnya, aku berhasil menjadi pemilik hatinya. Gadis itu, kami mengikrarkan janji beberapa tahun yang lalu. Aku dan dia kami menjadi satu. Tak perlu waktu lama untuk aku mengubah statusku menjadi seorang ayah. Setahun setelah pernikahan, anak kami lahir seorang bayi perempuan yang cantik. Dia anak kami berdua Gina.

Hal yang membuatnya jatuh hati adalah, bahwa aku adalah seorang mahasiswa yang bersemangat melanjutkan hidup. Mendapat semua dengan kerja kerasku. Sebenarnya, aku tak seperti itu. Aku salah satu pewaris perusahaan textile yang cukup ternama. Hanya saja, ayahku mendidikku untuk mandiri. Setelah aku membuktikan bahwa aku bisa melebihi ekspektasinya. Ia menyerahkan semua padaku. Aku jadi satu-satunya pewaris perusahaan keluarga Karuna textile.

Namun, karena kebodohanku, tahun lalu. Mobil kami mengalami kecelakaan. Istriku tewas dalam kecelakaan itu. Dan sialnya, aku baik-baik dan aku masih hidup hingga saat ini.

Sejak itu aku tak bisa memaafkan diriku sendiri. Dan ketika Gina bertanya kemana mama? Aku hanya bisa menjawab, jika suatu saat mama akan kembali.

***

Mama Untuk Gina