CEO Bangke - Part 1

31
14
Deskripsi

Image CEO sudah jelek dimata Anya sejak novel platform merajalela. Terutama karena gaya hidup yang digambarkan dalam trailer novel yang bersliweran di FB. One night stand, kawin kontrak, perilaku tak pantas, dst, dst.

        Target operasi mereka gadis perawan, bukan janda, terapis atau PSK dengan akhir yang bahagia. Hil yang Mustahal menurut Anya  kalau mengutip  judul film Srimulat yang tengah tayang. Lu pikir ada apa cewek di dunia nyata yang...

Dua tahun kemarin Anya beralih pekerjaan dari stand guide menjadi SPG ponsel. Pameran offline ditiadakan selama pandemic dan keluarganya hidup normal selama WFH.

Awal tahun ini, pandemic telah berubah status menjadi endemic. Ayahnya kembali masuk kantor dan sesekali ke lapangan untuk memonitoring kegiatan GM kebun. Ayahnya staf agronomi di perusahaan sawit Asri Plantations yang memiliki lahan sawit di Sumatera Utara.

Hampir satu semester mereka menjalani hidup normal sebagai sebuah keluarga, Ia tak melihat adanya hal aneh yang membuatnya harus kembali pada Mr. Green berkuntum kristal.

Ia kembali pada pekerjaan lamanya sebagai stand guide pameran yang memberinya penghasilan cukup besar, lingkup pergaulan yang menyenangkan dan interaksi dengan pengunjung yang berbeda dengan saat Ia menjadi SPG ponsel.

Pekerjaan sebenarnya bukan hal penting bagi Anya, ayahnya masih mampu menguliahinya. Ia hanya butuh menyibukkan diri, butuh menjaga kewarasan untuk tak mengingat apa yang terjadi di belakang.

Hari ini Anya bertugas di shift malam. Pameran otomotif dengan pengunjung kaum middle high yang selalu ikut trend. Mereka yang punya kebiasaan mengganti mobil seperti membeli pisang goreng. Mereka yang serius mencari mobil dan sebagian lainnya hanya iseng mencari stand guide untuk di dekati.

Cantik, proposional dalam balutan seragam yang super mini menggiurkan. Mungkin tampak seperti cupcake dalam pandangan mata laki-laki.

Anya sama seperti stand guide lainnya, kerap menerima tawaran. Bujuk rayu untuk mau diakrabi. Namun Ia lebih suka menghabiskan waktu dengan tugas kuliah dan menemani adiknya Noah yang baru beranjak SMP. Gabung di club runner bareng, basket bareng, nonton bareng dan mendengar ceramah bareng di masjid. Kelihatan monoton mungkin, tapi baginya itu kehidupan normal yang hingga hari ini masih Ia usahakan.

Kuliah di jurusan Sosiologi tak cukup membantunya memahami dunia ini, manusianya, masyarakatnya. Ia masih merasa mereka semua palsu dan menipu. Mungkin masa lalu terlanjur mengajarkan padanya bahwa orang yang kau anggap suci sekalipun ternyata bajingan.

Ponsel Anya bergetar saat Ia tengah menjelaskan pada pengunjung spesifikasi mobil yang dipamerkan. Anya mengabaikan panggilan hingga panggilan itu berhenti sendiri.

“Kapasitas tempat duduk untuk lima orang.” Anya membuka pintu mobil. Memperlihatkan interior dalamnya.

“Dilengkapi on push ignition system & smart entry system, paddle shift dan Auto A/C , layar interactive TFT meter dan Air Diffusion Outlet.” Anya menerangkan Honda HRV yang baru dirilis bulan Maret tahun ini.

Ia tak punya mobil, tapi tahu cara mengendarai. Dan ini merupakan bekal dasar untuk Ia mendapatkan job di pameran otomotif. Selebihnya mempelajari spesifikasi mobil dari brosur.

“Kalau saya pesan, bisa dapat nomer telphonenya nggak?”

Anya memaksa tersenyum. Ia sudah terbiasa dengan pengunjung seperti ini. Tua bangka, esmud, pejabat yang kadang menaruh otaknya dilutut dan tak melihat sikon. Ini pameran Mas bro, bukan SPA yang majang tera!

“Bisa Mas. Nanti marketingnya bisa ngasih nomernya ke Mas.” Anya lekas menarik sales showroom ke hadapan mas-mas sok ganteng yang tadi menanyakan spesifikasi mobil.

“Masnya mau pesan Mba. Tolong dilayani.”

“Anya makasih.” Sales showroom sumringah

Sementara si mas esmud yang sok kegantengan melongo kaget waktu dikerjai Anya. Ia melihat stand guide yang barusan melayani menghampiri pengunjung lain yang melihat Honda BR-V

Pukul sepuluh malam pameran usai, Anya bersiap pulang. Ia mengganti seragam pameran dengan atasan sweater rajut kebesaran dan bawahan celana jeans. Ia keluar dari ruang ganti sambil mengecek panggilan dan pesan masuk. Terbanyak panggilan dari adiknya.

Ia merasa heran, tak biasanya Noah menghubungi berulang kali. Anya lekas menelphone balik “Noah, ada apa menghubungi?”

“Papa memergoki Mama selingkuh.”

Mendengar ucapan adiknya lututnya seketika lemas. Ia harus pulang sekarang.

BERSAMBUNG

ctt. ini novel on going pertama saya di karya karsa. Jujur nervous, dan berharap kalian menyemangati saya untuk terus memulai on going dari KK. happy reading

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori karya
Free SampleCeo Bangke
Selanjutnya CEO Bangke - Part 2
27
6
  Sepi, Mama tak terlihat. Anya menyelinap keluar. Mengendap pelan dan tak melihat Mama di ruang duduk ataupun ruang depan. Iseng Ia melongok ke dapur, Mama juga taka da disana “Apa mama pergi?”Anya ke kamar Om Satria untuk bertanya. Ia membuka pintu perlahan dan pemandangan mengejutkan membuat matanya membelalak kaget.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan