PROLOG
“Untuk apa kamu datang lagi ke sini?”
“Kamu tidak pernah mengangkat teleponku dan selalu menghindar setiap kali kita tidak sengaja bertemu.”
“Untuk apa? Ingat, Wan, kita sudah tidak memiliki hubungan apa pun.”
“Aku tahu. Tapi, apa salah kalau aku merasa ... rindu.”
“Tidak. Tidak lagi setelah semua yang terjadi.”
Hhh ... Wandi mendesah. Lelah. Matanya otomatis terpejam saat kejadian beberapa jam lalu kembali terulang dalam benak. Tentang pertemuannya dengan Resti di kediaman wanita...
79,376 words
Unlock to support the creator
Choose Your Support Type