
ABHIPRAYA
18
0
17
Berlanjut
Sagara, begitu sosoknya biasa dipanggil.
Dari sekian banyaknya hal yang telah disodorkan semesta ke dalam hidupnya, ia hanya menyesali saat sakit menghujam raganya dengan brutal. Bukan. Bukan. Ini bukan tentang ia yang menyesal terlahir dengan istimewa. Ia hanya menyesal saat ketidak berdayaannya mengundang banyak tangis dari orang-orang yang disayanginya. Ia benci itu dan ia akan semakin sakit jika itu terjadi. Sayangnya, itu lebih sering terjadi dibanding tidaknya. Karena itu, selagi napasnya masih berhembus dan jantungnya masih berdetak, remaja berlesung pipit itu bertekad untuk terus menebus air mata yang pernah jatuh karenanya dengan tawa dan senyum di bibirnya sekalipun jika harus dengan membuat jiwanya mati. Tak apa. Topengnya sudah sangat bagus dan ia juga sudah sangat terlatih. Kata mereka, mereka suka melihatnya tertawa dan tersenyum. Itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi alasan.
Bahagiaku adalah saat bahagianya kalian.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya
Aplikasi dan Puisi (Puisi)
1
0
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan